Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Desain Alat Monitoring Kapasitas Tabung Gas LPG 3 Kilogram Menggunakan Load Cell Dilengkapi Dengan Deteksi Kebocoran Gas Berbasis Internet of Things Achmad Rudiansyah; Mardiono Mardiono; Reza Diharja
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe) Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Prodi Ilmu Komputer Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/bite.v2i2.901

Abstract

Penggunaan gas LPG sebagai sumber energi sudah menjadi kebutuhan pokok pada masyarakat contohnya yaitu digunakan untuk memasak. Maraknya oknum yang tidak bertanggung jawab mengoplos isi dari tabung gas LPG, membuat konsumen merasa dirugikan karena isi dari tabung gas LPG tidak sesuai dengan spesifikasinya. Konsumen pengguna gas LPG terkadang juga lupa untuk mengecek level gas yang tersedia sehingga yang terjadi adalah kehabisan gas saat sedang digunakan. Begitu juga jika pada system kompor gas terdapat kebocoran dan konsumen yang menggunakan tidak sadar, maka kadar gas yang bocor dapat menyebabkan ledakan dan kebakaran. Karena berbagai masalah ini diperlukan sistem peringatan yang dapat memberikan informasi yang sedang terjadi serta mengatasi masalah yang terjadi di dalam rumah. Informasi tersebut juga harus bisa di akses dimana pun dengan memanfaatkan Internet of Things. Alat yang dibuat akan memanfaatkan konektivitas internet yang tersambung secara terus menerus. Perangkat yang digunakan adalah mikrokontroller Wemos yangterhubung dengan internet sebagai pengolah data dan pengirim data ke database. Sensor load cell untuk mendeteksi level gas dalam tabung LPG, Sensor gas MQ6 untuk mendeteksi kadar gas pada udara, servo digunakan untuk pengendali knob regulator dan buzzer digunakan untuk memberi peringatan. Selanjutnyasmartphone android yang sudah terinstal aplikasi digunakan untuk memonitoring secara realtime. Dengan menggunakan teknologi internet of things, kita dapat memantau level pada tabung gas dan kebocoran. Hasil dari pembuatan alat ini adalah memiliki nilai error 0,5% pada pembacaan berat tabung gas LPG 3 Kg. Alat ini telah diuji dan dapat memberikan peringatan kepada konsumen terkait level gas pada tabung LPG, kebocoran gas yang sedang terjadi dan juga memberika respon langsung apabila terjadi kebocoran.
Rancang Bangun Alat Monitoring Suhu Tubuh Untuk Pasien Demam Berdarah Menggunakan Smartphone Berbasis Internet Of Things Fahri Satriya; Mardiono Mardiono; Reza Diharja
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe) Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Prodi Ilmu Komputer Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/bite.v2i2.914

Abstract

Demam berdarah merupakan penyakit yang mudah menular. Sarana penularan demam berdarah sendiri berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus. Demam dengue terjadi dalam tiga tahap: Demam, kritis, dan pemulihan. Pada fase demam, seseorang biasanya mengalami demam tinggi. Panas badan seringkali mencapai 40 derajat Celsius. Untuk mengetahui kondisi suhu tubuh pasien penyakit demam berdarah, diperlukan alat monitoring suhu tubuh. Monitoring tersebut bisa di lihat dimana pun dengan memanfaatkan Internet of Things untuk mengetahui keadaan suhu tubuh pasiennya. Alat yang dibuat akan memanfaatkan sensor suhu DS18B20 untuk mendeteksi suhu tubuh pasien, nilai suhu tubuh tersebut sebagai input yang data nya akan diolah oleh mikrokontroler WeMos. Setelah itu data akan dikirim ke firebase sebagai cloud menggunakan jaringan internet. Output dari sistem ini akan ditampilkan di smartphone dalam bentuk aplikasi android. Aplikasi smartphone dibuat menggunakan platform AppInventor dan menampilkan Nama, Umur, Kamar, Tanggal Masuk dan Suhu Tubuh pasien satu dan pasien dua serta dilengkapi peringatan kode warna, kuning, hijau, merah pada tampilan digital. Kesimpulan dari rancangan sistem ini didesain dapat memudahkan perawat atau dokter memonitoring kondisi suhu tubuh pasien demam berdarah dan pasien penyakit lainnya melalui aplikasi smartphone secara realtime dari jarak jauh tanpa mendatangi tempat pasien dan terdapat data rekam medik untuk melihat hasil monitoring di smartphone. Tingkat akurasi pengukuran suhu ketika di implementasikan pada orang dewasa yaitu 99,45%.