Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Production Methy Ester Sulfonate (MES) Based Rubber Seeds As One Of Chemical Injection Solutions In Enhanched Oil Recovery (EOR) Process Ineke Febrina Anggraini; Muhammad Said; Muhammad Faizal
Science and Technology Indonesia Vol. 4 No. 2 (2019): April
Publisher : Research Center of Inorganic Materials and Coordination Complexes, FMIPA Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.313 KB) | DOI: 10.26554/sti.2019.4.2.52-56

Abstract

One attempt to increase the recovery of oil from a reservoir is by injecting the surfactant. Surfactant is used for lowered tension interfaces (interfacial tension) between oil and water so able bring oil exit pores reservoir. It is a good opportunity for develop type surfactant based oil vegetable that is from oil seed rubber. As known from the chemical composition in oil seed rubber contain olein amounted to 39.45 % wt, which is almost approaching value olein from petrochemicals based by 40.7 %. For produce suitable surfactants with characteristics required by oil industry, then do formulation with combine MES surfactant produced with ingredients additives other as appropriate to produce a capable formula for give best performance to be applied on oil industry. From the test result, the MES from the rubber seed oil obtained has fulfilled the surfactant requirement with the value from soaking % crude oil recovery value is 0,815 % - 3,91 % with the best value is 3,91 %, pH value is 7,2 -8,2, density value is 1,006 - 1,065, the compability test result, both catalyst can be used because there is no difference and show positive results that there is no precipitate and clear colored of MES surfactant and also for Interfacial Tension test result is 0.373 - 0.254 dyne/cm.
A ANALISIS KARAKTERISTIK KATALIS PERTAMINA UNTUK PROSES HYDROTREATING KEROSIN MENJADI AVTUR Euis Kusniawati; Ineke Febrina Anggraini; Riko Saputra
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 12 No 01 (2021): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.267 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v12i01.122

Abstract

Avtur (Aviation Turbine) merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari kerosin dengan spesifikasi yang diperketat. Selain itu, pengotor yang terdapat pada kerosin seperti belerang (S) dan nitrogen (N) perlu dihilangkan, sehingga proses hydrotreating diperlukan untuk menghilangkan pengotor dengan bantuan katalis. Proses pembuatan avtur dari kerosin selama ini menggunakan katalis impor, maka saat ini dilakukan penelitian terkait pembuatan katalis. Hasil produksi katalis pertamina harus diperiksa agar dapat memenuhi spesifikasi. Sehingga, karakteristik katalis perlu dilakukan. Karakteristik katalis dilakukan dengan menganalisis bentuk, diameter, bulk density, kekuatan mekanik, dan jenis kristal. Setelah dilakukan karakterisasi diketahui bahwa sampel katalis memiliki bentuk trilobe, diameter 1,528 mm, bulk density 0,6880 g/ml, kekuatan mekanik 112,45 N, penyangga katalis merupakan γ-Al2O3. Dari penelitian ini, disimpulkan bahwa bentuk dan jenis kritsal dari katalis telah memenuhi standar spesifikasi, sedangkan untuk diameter, bulk density dan kekuatan mekanik belum standar spesifikasi.
E ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DARI PENGUKURAN NILAI VISKOSITAS KINEMATIK (VK) PELUMAS BERDASARKAN STANDAR ASTM D 445 PADA TEMPERATUR 40 °C DAN 100 °C DI LABORATORIUM PELUMAS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI (PPPTMGB) LEMIGAS Ineke Febrina Anggraini
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 01 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.514 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i01.70

Abstract

Pelumas adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mencegah atau mengurangi keausan antara dua permukaan benda bergerak yang saling bergesekan. Untuk memberikan perlindungan pada bagian yang bergerak, pelumas harus memenuhi standar spesifikasi salah satunya adalah viskositas. Tujuan percobaan ini adalah mengukur viskositas kinematik pelumas, menghitung rentang nilai benar dari setiap pengukuran nilai viskositas kinematik pada sampel pelumas sesuai dengan standar ASTM D 445 pada temperatur 40 °C dan 100 °C. Perhitungan Estimasi ketidakpastian dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu menentukan model matematis dari pengukuran, mengidentifikasi sumber-sumber ketidakpastian, menghitung ketidakpastian dari sumber-sumber ketidakpastian dan menentukan ketidakpastian diperluas pada tingkat kepercayaan 95%. Dimana nilai ketidakpastian yang diperoleh dari Viskositas kinematik dengan kode 1220 pada 40 °C sebesar ± 0.0080 cSt. Viskositas kinematik dengan kode 1220 pada 100 °C sebesar ± 0.106 cSt. Viskositas Kinematik dengan kode 1218 pada 40 °C sebesar ± 0.0054 cSt. Viskositas kinematik dengan kode 1218 pada 40 °C sebesar ± 0.0842 cSt.
E EVALUASI KINERJA WEATHERING TEST APPARATUS UNTUK ANALISA LIQUIFIED PETROLEUM GAS (LPG) SESUAI METODE ASTM D - 1837 DI LABORATORIUM PT PERTA-SAMTAN GAS FRACTIONATION PLANT SEI. GERONG Ineke Febrina Anggraini; Renti Utami
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 02 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.833 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i02.74

Abstract

LPG (Liquified Petroleum Gas) merupakan gas hidrokarbon yang diproduksi dari kilang minyak dan kilang gas dengan komponen utama gas propana (C3H8) dan butana (C4H10). LPG merupakan bahan bakar berupa gas yang dicairkan merupakan produk minyak bumi yang diperoleh dari proses distilasi bertekanan tinggi. Sebagai acuannya laboratorium PT Perta-Samtan Gas Fractionation Plant Sei. Gerong menggunakan metoda pengujian yang berdasarkan pada American Society for Testing and Materials (ASTM D-1837) terhadap analisa Weathering Test. Analisa WeatheringTest ini dilakukan untuk mengetahui kemurnian yang terdapat dalam produk LPG dengan menggunakan Weathering Test Apparatus pada kondisi operasi alat yang telah ditentukan oleh ASTM D-1837. WeatheringTest adalah analisis Volatility yang dinyatakan dalam suhu penguapan 95% produk. Hasil analisa ini dapat digunakan sebagai indikasi adanya komponenfraksi berat (pentana) pada LPG. Hasil analisa ini sangat berhubungan langsung dengan vapor pressure dan density produk.
P PENGARUH VARIASI JUMLAH METANOL DALAM REAKSI PEMBUATAN BIODIESEL DARI FRAKSI STEARIN MINYAK SAWIT Ineke Febrina Anggraini; Aldri Yongki Hijriah
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 10 No 01 (2019): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.62 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v10i01.85

Abstract

Transesterifikasi adalah tahap konversi dari stearin menjadi metil ester, melalui reaksi dengan metanol dan menghasilkan produk samping gliserol dengan kondisi operasi temperatur 65–70 °C. Biodiesel yang terbentuk dari variasi penambahan metanol, terdapat kenaikan dari standar mutu biodiesel seperti densitas (854,1 – 857,2 kg/m3), viskositas (4,3 – 5,1 cSt), air dan sedimen (0,00 – 0,15 % vol), temperatur distilasi (351,8 – 422,5 °C), angka iodium (37,17 – 61,93 % massa) dan residu karbon (0,2 – 2,2 % massa). Perolehan biodiesel yang memenuhi parameter uji adalah dengan menggunakan variasi rasio molar metanol/stearin 5 yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI 04-7182 : 2006). Sertifikat produk diperlukan untuk memberikan jaminan mutu kepada pelanggan. Sertifikat produk menyatakan kesesuain suatu produk yang dihasilkan secara berulang oleh suatu unit produksi terhadap standar produk atau regulasi teknis tertentu.
I INTERPRETASI HASIL ANALISA PRODUK SOLAR 48 DENGAN PARAMETER APPEARANCE, DISTILLATION, VISCOSITY KINEMATIC DAN POUR POINT DI PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP Ineke Febrina Anggraini
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 10 No 02 (2019): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.46 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v10i02.94

Abstract

Minyak solar merupakan bahan bakar jenis distilat berwarna kuning kecoklatan yang jernih dengan cetane indextidak kurang dari 48 (>48). Minyak solar ini bisa disebut juga Automotive Diesel Oil (ADO) atau High Speed Diesel Oil (HSD). Minyak solar merupakan salah satu bahan bakar yang digunakan masyarakat Indonesia,baik kalangan umum, nelayan, industri, pertanian dan sebagainya. Umumnya minyak solar digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan yang menggunakan mesin diesel dengan putaran yang lebih besar dari 1000 rpm. Spesifikasi minyak solar terdiri atas beberapa analisa dengan batasan tertentu yangtelah ditetapkan oleh Dirjen Migas dengan suratnya No. 4769/10/DJM.T/2012. Analisa terhadap minyak solar ini dilakukan dengan dua sampel yang diberikan oleh pembimbing yang meliputi appearance, distillation,viscosity kinematic dan pour point. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, hasil yang diperoleh yaitu pada sampel A dan sampel B adanya perbedaan sedikit, namun perbedaan tersebut masih memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan Dirjen Migas pada analisa dalam pengujian sampel A dan sampel B.