Isomudin Isomudin
Universitas Muhammadiyah Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Pendidikan Agama Islam Dalam Perspektif Sosiologi dan Antropologi Tobroni Tobroni; Isomudin Isomudin; Asrori Asrori
TADARUS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam - Fakultas Agama Islam ( FAI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.351 KB) | DOI: 10.30651/td.v10i2.12210

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pendidikan agama Islam dalam perspektif sosiologi dan antropologi dari sisi pertama, mendeskripsikan agama dalam perspektif sosioloig dan antropolog. Kedua, mendeskripsikan pai dalam perspektif nilai-nilai budaya lokal dan global. Ketiga, mendeskripsikan pai dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama. Keempat, pai dalam perspektif  pluralisme dan multikulturalisme. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah library research. Hasil penelitian pertama, Kajian agama perspektif sosiolog dan antropologi; agama memiliki lima komponen agama, antara lain: 1) emosi keagamaan; 2) sistem keyakinan; 3) sistem ritus dan upacara; 4) peralatan ritus dan upacara; 5) umat agama. Kedua, sumber nilai budaya adalah 1) adat istiadat sebagai produk budaya atau tradisi bersifat lokal. Sumber nilai adat istiadat disebut juga sebagai nilai insaniyah. 2) Al-Quran dan Hadits sebagai sumber yang shahih karena ajarannya bersifat mutlak dan universal, yang berfungsi sebagai huda, bayyinat, furqon, syifa, mauizah dan bayan. Menyikapi globalisasi, ketika dikaitkan dengan pendidikan agama Islam, setidaknya ada tiga kelompok yang menyatakan sikapnya terhadap globalisasi. Kelompok globalis, tradisionalis dan pertengahan. Ketiga Kerukunan antar umat beragama itu sendiri juga bisa diartikan dengan toleransi antar umat beragama. Dalam toleransi itu sendiri pada dasarnya masyarakat harus bersikap lapang dada dan menerima perbedaan antar umat beragama. Selain itu masyarakat juga harus saling menghormati satu sama lainnya. Keempat problematika yang mendasar dalam pendidikan agama Islam yang cenderung mengabaikan nilai-nilai plural dan multikultural disebabkan paradigma tekstualliteral yang mendominasi sebagai landasan berpikir di kalangan guru-guru pendidikan agama Islam. Untuk lebih jelasnya, kiranya persoalan ini dipelukan suatu kajian mendalam melalui suatu formulasi kerangka penelitian, sehingga benar-benar akan menghasilkan sesuatu yang kontributif terhadap peningkatan mutu dan kualitas pendidikan agama Islam.
PARADIGMA TRADISIONALISM, MODERNISM, POSTMODERNISM DALAM PAI Tobroni Tobroni; Isomudin Isomudin; Muh Jauhari
TADARUS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam - Fakultas Agama Islam ( FAI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/td.v10i2.14411

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji metodologi pendidikan agama Islam yang mengalami pergeseran yang cukup signifikan, khususnya pada sekitar paruh abad ke-20. Penyebabnya adalah bahwa Islam dikaji oleh muslim (insider) atau non-muslim (outsider) khususnya orientalis yang sedikit banyak dipengaruhi secara sosiologis oleh cara pandang dan pengalaman manusia barat serta secara saintifik oleh perkembangan metodologi penelitian  dalam ilmu-ilmu sosial di barat. Metodologi orientalis tersebut perlahan mempengaruhi metodologi studi Islam. Hal ini memunculkan timbulnya kecenderungan di kalangan cendekiawan muslim untuk belajar kepada orientalis di barat, atau membanjirnya buku-buku orientalis sebagai alternatif bacaan cendekiawan muslim. Dalam situasi ini Islam dengan pendekatan tradisional sudah tercampur bahkan tersaingi oleh pendekatan orientalis. Hal tersebut membutuhkan pemetaan terhadap studi Islam yang dilakukan oleh muslim (insider) atau non-muslim (outsider). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan atau library research, dalam merumuskan permasalahan. Adapun karya tulis ini membahas tentang paradigma tradisionalism, modernism dan postmodernism dalam  Pendidikan Agama Islam (PAI) dari ulumuddin ke dirasah Islamiyah, sampai kajian multidisipliner.