Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Optimalisasi Kelengkapan Dokumen Rencana Pembelajaran Semester Mata Kulian Keperawatan Maternitas dengan Metode Flipped Classroom Dosen pada Program Studi S1 Keperawatan Maria Susila Sumartiningsih
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 1, No 1 (2016): October
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe workshop on Flipped Classroom Learning to lecturers of the Maternity of Nursing Course at S1 Nursing program is deemed important that lecturers are capable of designing the best quality course outline. The results of the workshop should be investigated to ensure achievement of the workshop. The aim of research to measure statistical differences between the documents course outline on Maternity of Nursing before and after taking a workshop lecturer about Flipped Classroom Learning This study was designed a descriptive quantitative and comparative then analyzed using the Wilcoxon Signed Rank Test. The data source is a document Maternity of Nursing course outline at Banten Provice. This research has been getting Ethical Clearance with number of 112/MRIN/-EC/V/2016. The results showed that there are different documents couerse outline significantly between before and after the lecturers followed whorshop with p value of 0.0001 and the increased value of a mean of 10.333 for the activity before learning in class, and amounted to 9.889 for the learning activities during and after the learning in the classroom. It was concluded that it is raising the Maternity of Nursing course outline document. This case discribed the readiness of lecturers for implementing the Flipped Classroom Learning method on Maternity of Nursing Course in S1 Nursing program at Banten Province. The lecturers recommend it to consider management class as well.  Bahasa Indonesia Abstrak: Kegiatan workshop Flipped Classroom Learning pada para dosen pengampu Mata Kuliah Maternitas Keperawatan pada program Studi S1 Keperawatan di Provinsi Banten dipandang penting agar dosen berkemampuan mendesain rencana pembelajaran semester secara berkualitas. Hasil kegiatan workshop perlu dilakukan pengukuran melalui penelitian untuk memastikan kertercapaian tujuan workshop.  Penelitian berujuan untuk mengukur apakah ada perbedaan bermakna secara statistik antara kelengkapan dokumen Rencana Pembelajaran Semester (RPS) mata kuliah Keperawatan Maternitas pada sebelum dan sesudah dosen mengikuti workshop Flipped Classroom Learning. Penelitian didesain berbentuk deskriptif kuantitatif bersifat komparatif dan dianalisa menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Sumber data adalah dokumen RPS. Mata Kuliah Keperawatan pada Program Studi S1 Keperawatan di Provinsi Banten. Penelitian ini telah mendapatkan Etichal Clearance dengan No. 112/MRIN/-EC/V/2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  terdapat perbedaan kelengkapan dokumen RPS secara bermakna antara  sebelum dan sesudah dosen mekaksanakan whorshop dengan p value 0,0001 dan nilai peningkatan mean sebesar 10,333 untuk aktivitas sebelum pembelajaran di kelas, dan sebesar 9,889 untuk aktivitas belajar selama dan sesudah belajar di kelas. Disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kelengkapan dokumen RPS. Mata Kuliah Keperawatan Maternitas yang menggambarkan kesiapan dosen untuk mengimplementasikan metode Flipped Classroom Learningpada Mata Kuliah keperawatan maternitas pada program Studi Keperawatan DI Provinsi banten dengan rekomendasi agar tetap mempertimbangkan manajemen kelas secara baik. Kata Kunci: Warkshop, Flipped Classroom, RPS, aktivitas pembelajaran
Edukasi Pola Hidup Sehat Dan P3K Untuk Para Guru Dan Siswa Di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa, Sukabumi, Jawa Barat Jacquelinda Sandra Sembel; Ian Ruddy Mambu; Evany Indah Manuruh; Prisca Adipertiwi Tahapari; Maria Susila Sumartiningsih
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.188 KB)

Abstract

Penerapan pola hidup sehat dan tindakan yang tepat dalam menghadapi keadaan darurat kesehatan merupakan hal penting bagi peserta didik dan guru di sebuah komunitas pendidikan yang bertemu 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu, seperti halnya komunitas di Pesantren. Hal ini penting untuk menjaga kualitas kesehatan warga pesantren untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar mereka. Tujuan kegiatan PKM ini adalah memberikan edukasi kepada para santri dan guru mereka di Pesantren Modern Al Umanaa, Sukabumi, Jawa Barat mengenai pola hidup sehat dan penggunaan alat P3K untuk diterapkan sebagai pertolongan pertama ketika menghadapi kondisi darurat kesehatan di tempat ini. Permasalahan yang dihadapi warga pesantren Al Umanaa adalah posisi pesantren yang cukup jauh dari unit pelayanan kesehatan terdekat (sekitar 30 menit perjalanan mobil), dan tidak adanya tenaga kesehatan profesional di pesantren ini untuk menangani masalah kesehatan warga pesantren yang mendekati 100 orang, di dalamnya ada guru, siswa dan staff Pondok Pesantren. Solusi yang ditawarkan oleh tim PKM kami adalah memberikan edukasi tentang pola hidup sehat agar warga pesantren tetap bugar. Selain itu tim PKM kami memberikan alat-alat P3K yang diperlukan ketika menghadapi kondisi darurat kesehatan. Agar pemanfaat peralatan ini bisa maksimal ketika diperlukan, tim PKM kami juga memberikan edukasi dalam bentuk demonstrasi menggunakan alat-alat P3K tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang pola hidup sehat dan penggunaan alat P3K yang tepat, yang diukur dari hasil pre-test dan post-test.
Gambaran Koping Spiritual Remaja Pengguna Napza Di LPKA Kelas I Tangerang Dan Blitar Pieter Pindardhi; Jacquelinda Sandra Sembel; Maria Susila Sumartiningsih; Sumiaty Aiba
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 11 (2022): Volume 4 Nomor 11 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i11.7192

Abstract

ABSTRACT Indonesian Child Protection Commission recorded that the number of teenagers involved in drug abuse shot up to almost 400% from 2011 – 2014. These teenagers have great need for spiritual coping mechanism to face challenges in life. As they are serving their terms in detention, lose the opportunity to get education from their parents to develop their spiritual coping ability. This research is aimed to get the descriptions of spiritual coping mechanism of teens involved in drug abuse in Lembaga Pembinaan Khusus Anak or LPKA (Special Institution/Center for Child Rehabilitation). The research was conducted using convenience sampling and descriptive qualitative methods. The teenagers involved in drug abuse in LPKA I Tangerang and Blitar with the following inclusion criteria: using drug, serving a minimal of 1 year in the detention center, aged between 13 to 17 years old, Christian, and living with their family before admitted to the center, was an active student of a school when captured by the police, able to communicate in Bahasa Indonesia, and willing to take part in the research. Data collection was done using in-depth interview. The data from the interviews were analyzed and categorized based on main reason the using drugs, teenager outlook to coping sprituality and relationship trust embraced, sources of spiritual coping support and how to use. Teenagers use drugs when problem ecounter as escape reason to clear the problem, while the observation sprituality coping believe that God can help solve the problem. However, it is not appropriate to choose spirituality coping and not to use it effectively as a source of support. Furthermore, they are committed to making spiritual changes after serving their sentence. Spiritual coping in supporting the recovery of drug users is very important. The quantitative and qualitative research covers teenager of various religions in terms of spiritual care and more counseling during adolescence in LPKA. Keywords: Teenager, Drugs, Spiritual Coping ABSTRAK Komisi perlindungan anak Indonesia mencatat jumlah remaja pengguna NAPZA meningkat hampir 400% selama 2011-2014. Hal ini berakibat semakin banyak anak menjalani sanksi hukuman di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Mereka kehilangan bimbingan orangtua untuk mengembangkan kemampuan koping spiritualnya. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran koping spiritual remaja pengguna NAPZA di LPKA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sampel dipilih dengan convenience sampling, mencakup remaja pengguna NAPZA di LPKA Kelas 1 Tangerang dan Blitar. Kriteria inklusinya: pengguna NAPZA yang menjalani masa tahanan minimal 1 tahun, berumur 13-17 tahun, beragama Kristiani, sebelum menjalani masa tahanan tinggal bersama keluarga, berstatus sebagai siswa pada suatu sekolah saat ditangkap, mampu berbahasa Indonesia, dan bersedia ikut serta dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan secara in depth interview. Data hasil wawancara dianalisa dan dikelompokkan berdasarkan alasan utama menggunakan NAPZA, pandangan remaja terhadap koping spiritualitas dan hubungan kepercayaan dianut, sumber koping sebagai dukungan rohani dan cara menggunakan. Para remaja menggunakan NAPZA saat menghadapi masalah sebagai alasan pelarian menyelesaikan masalah, sedangkan tinjauan pandangan koping spiritual yakin Tuhan dapat menolong menyelasiakan masalah.  Namun, tidak tepat memilih koping spiritualitas dan tidak mendayagunakannya secara efektif sumber dukungan. Selanjutnya mereka berkomitmen untuk melakukan perubahan rohani setelah selesai menjalani masa hukumannya. Koping spritual dalam mendukung pemulihan remaja pengguna NAPZA sangat penting. Perlu adanya penelitian kuantitatif dan kualitatif mencakup remaja beragam agama ditinjau dari siraman rohani dan konseling lebih banyak selama remaja di LPKA. Kata kunci: Remaja, NAPZA, Coping Spritual