Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Solution of Non-Linear Equations System Containing Interpolation Functions by Relaxing the Newton Method Nur Rokhman; Erwin Eko Wahyudi; Janoe Hendarto
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol. 13 No. 1 (2022): ComTech
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/comtech.v13i1.7322

Abstract

Many world phenomena lead to nonlinear equations systems. For some applications, the non-linear equations which construct the non-linear equations system are interpolation functions. However, the interpolation functions are usually not represented as mathematical expressions but as computer programs in specific programming languages. The research proposed using the relaxed Newton method to solve the non-linear equations system that contained interpolation functions. The interpolation functions were represented in the R programming language. Then, the experiment used the Spline interpolation function to construct a two-dimensional non-linear equations system. Eleven initial guesses, maximum of ten-time iterations, and 10-7 precision were applied. The solution of the non-linear equations system and the iteration needed on each initial guess were observed. The experiment shows that the proposed method works well for solving the non-linear equations system constructed by Spline interpolation functions. By observing the initial guesses used in the experiment, there are four possible results: true solution, spurious solution, false solution, and no solution. Applying 11 initial guesses have five initial guesses resulting in true solutions, one initial guess in spurious solution, three initial guesses in false solutions, and one initial guess in no solution. The discussions imply that this method can be generalized to the three-dimensional non-linear equations system or higher dimensions.
DENOISING PADA CITRA GRAYSCALE MENGGUNAKAN METODE FRAKTAL Janoe Hendarto
Produktif : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi Informasi Vol. 1 (2017): Produktif: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Citra seringkali rusak karena adanya noise baik karena faktor alat pengambil gambarnya maupun karenaproses transmisi, sehingga diperlukan proses denoising. Denoising merupakan teknik penghilangan noise padacitra dan mempertahankan informasi yang penting. Denoising citra dapat dilakukan dengan berbagai macammetode, misalnya dengan proses filtering, analisa wavelet, dan metode fraktal. Yang menjadi permasalahan padapenelitian ini adalah bagaimana metode fraktal untuk mereduksi noise pada citra grayscale dan bagaimanaefisiensinya. Denoising citra dengan metode fraktal adalah pengkodean citra ke dalam bentuk kode fraktal, padapenelitian ini, pengkodean fraktalnya digunakan partisi seragam. Pertama, dirancang algoritma untukmenentukan kode fraktal dari suatu citra, kemudian disusun algoritma untuk menghilangkan noise. Akhirnyadibangun program komputer untuk penghilangan noise dan diuji dengan beberapa citra grayscale standar yangbernoise Gaussian. Hasil uji program komputer menunjukkan dapat mereduksi noise pada citra dengan reratapenurunan RMSE sebesar 6,45 dan rerata kenaikan nilai PSNR sebesar 4,02 dengan rerata nilai PSNR adalah27,28.
PEMODELAN KONTUR MENGGUNAKAN INTERPOLASI FRAKTAL Janoe Hendarto
Produktif : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi Informasi Vol. 2 No. 1 (2018): Produktif: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi Informasi
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemodelan fraktal berkembang dengan pesat dan semakin banyak dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan pembuatan gambar objek alam seperti bukit, batuan,dll. Interpolasi fraktal merupakan metode untuk mencari grafik fungsi fraktal yang melalui beberapa titik interpolasi. Pertama, dirancang metode untuk melakukan pemodelan kontur dengan menggunakan interpolasi fraktal 2D dan 3D, fungsi interpolasi yang digunakan adalah transformasi affine sedangkan pemodelan konturnya dilakukan dengan menggambar grafik interpolasi berkali kali dengan suatu iterasi berdasar parameter tertentu, kemudian ditentukan parameter apa saja yang dapat diubah secara interkatif. Akhirnya dibangun suatu program komputer yang mampu melakukan pemodelan kontur secara interaktif. Hasil uji coba program komputer yang dibuat menunjukkan bahwa kontur dapat dimodelkan dengan baik menggunakan grafik interpolasi 2D dan 3D, parameter yang dapat diubah secara interaktif untuk mendapatkan model kontur yang beragam adalah parameter faktor skala vertikal, dimensi dan koordinat titik interpolasinya.
KOMPRESI DAN DEKOMPRESI CITRA HASIL KAMERA CCTV MENGGUNAKAN METODE FRAKTAL Janoe Hendarto
Produktif : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi Informasi Vol. 3 No. 1 (2019): PRODUKTIF: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi Informasi
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan kamera CCTV sekarang semakin luas, baik di lingkungan kampus, industri, pertokoan maupun di tempat-tempat strategis lainnya. Dengan kamera CCTV hampir semua aktifitas di area yang terjangkau kamera akan terekam, akan tetapi yang menjadi permasalahan dari kamera CCTV adalah besarnya kapasitas penyimpan citra atau videonya. Untuk mengatasi permasalahan diatas maka diperlukan metode kompresi dan dekompresi citra hasil kamera CCTV yang rasio kompresinya cukup tinggi dan proses komprsesi dan dekompresinya diharapkan cepat. Pertama, dibahas bagaimana algoritme kompresi dan dekompresi citra warna dengan menggunakan metode fraktal, yaitu menggunakan sistem fungsi iterasi (SFI), yang proses kompresi dan dekompresinya diharapkan cepat. Kemudian, dibuat program komputer yang mampu melakukan kompresi dan dekompresi citra dengan menggunakan metode fraktal tersebut, citra uji yang digunakan adalah citra hasil kamera CCTV di FMIPA UGM, citra warna dengan resolusi 256 x 144. Hasil analisis program komputer yang dibuat, rasio kompresi untuk semua citra adalah 3,2 sedangkan nilai PSNR bergantung jumlah iterasi yang dilakukan dalam proses dekompresi, nilai rata-rata PSNR untuk jumlah iterasi 25 dari 5 citra uji adalah 19,298 dengan RMSE rata-rata adalah 20,886. Waktu yang diperlukan untuk proses kompresi jauh lebih lambat dibanding waktu untuk proses dekompresi, hal ini karena kompleksitas waktu algoritma yang digunakan untuk kompresi adalah O(n4) sedangkan untuk dekompresi adalah O(n2).
STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN CITRA FRAKTAL HIMPUNAN JULIA Janoe Hendarto
Produktif : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi Informasi Vol. 3 No. 2 (2019): Produktif: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi Informasi
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak transmisi data multimedia di Internet sehingga penting untuk mencegah informasi rahasia agar tidak dicuri oleh penyadap. Steganografi dengan metode fraktal (fractal steganography) adalah teknik menyembunyikan informasi atau pesan dalam suatu citra sampul (cover image) yang berupa citra fraktal (fractal image), dalam penelitian ini digunakan citra fraktal matematis yaitu citra himpunan Julia dari fungsi komplek z2 – c, dengan memanfaatkan sifat-sifat fraktalnya yaitu antara lain sensitif terhadap nilai awal, kesamaan diri dan iteratif. Pertama, dibahas bagaimana steganografi dengan menggunakan metode fraktal, yaitu memanfaatkan proses iterasi dalam pembuatan citra himpunan Julia dari fungsi komplek z2 – c dengan nilai c sebagai kunci dan juga nggunakan permainan warna (RGB), suatu pesan teks yang sudah dikonversi dalam kode biner dapat disembunyikan sehingga menghasilkan citra stego (stego image) yang secara visual sama dengan citra sampulnya dan diharapkan tahan terhadap serangan. Kemudian, dibuat program komputer yang mampu menyembunyikan dan mengambil pesan pada berbagai citra fraktal himpunan Julia sebagai citra sampulnya. Dari analisis hasil program komputer, perbandingan antara citra sampul dan citra stego berukuran 500x500 pixel, didapat bahwa rata-rata RMSE 0,0758 dan rata-rata PSNR 72,23db dari 7 set data uji, hal ini menunjukkan bahwa kedua citra sangat mirip. Waktu yang diperlukan untuk proses penyembunyian pesan tidak bergantung pada ukuran pesan, sekitar 2,9 detik, sedangkan waktu proses pengambilan pesan berbanding secara linear dengan ukuran pesannya.
PENGGUNAAN CITRA HIMPUNAN JULIA SEBAGAI CITRA SAMPUL UNTUK MENYEMBUNYIKAN CITRA RAHASIA Janoe Hendarto
Produktif : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi Informasi Vol. 4 No. 2 (2020): Produktif: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi Informasi
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/produktif.v4i2.1000

Abstract

Steganografi dengan metode fraktal (fractal steganography) adalah teknik menyembunyikan informasi atau pesan, yang dapat berupa citra rahasia, dalam suatu citra sampul (cover image) yang berupa citra fraktal (fractal image). Dalam penelitian ini digunakan citra fraktal matematis yaitu citra himpunan Julia dari fungsi komplek z2 – c, dengan memanfaatkan sifat-sifat fraktalnya yaitu antara lain sensitif terhadap nilai awal, kesamaan diri dan iteratif. Pertama, dibahas bagaimana menyembunyikan citra rahasia dalam suatu citra sampul yaitu citra himpunan Julia dari fungsi komplek z2 – c dengan nilai c dijadikan salah satu komponen dari kunci(key) dan juga nggunakan manipulasi warna (RGB) dari citra sampul, suatu pesan berupa citra rahasia yang sudah dikonversi dalam betuk matrik biner 0,1 dapat disembunyikan sehingga menghasilkan citra stego (stego image) yang secara visual sama dengan citra sampulnya dan diharapkan tahan terhadap serangan. Kemudian, dibuat program komputer yang mampu menyembunyikan dan mengambil kembali citra rahasia pada citra sampul himpunan. Dari analisis hasil program komputer yang dibuat, perbandingan antara citra sampul dan citra stego berukuran 512x512 pixel, didapat bahwa rata-rata RMSE 0,2305 dan rata-rata PSNR 60,88 db dari 12 set data uji, hal ini menunjukkan bahwa kedua citra sangat mirip sehingga sulit dibedakan mana citra yang memuat citra rahasia dengan ukuran citra rahasia paling besar 128x85 pixel atau 261.120 bits. Waktu proses penyembunyian citra rahasia rata-rata 1,626 detik (tidak termasuk waktu pembuatan citra sampul) sedangkan waktu proses pengambilan kembali citra rahasia rata-rata 4,526 detik
ENKRIPSI DAN DEKRIPSI CITRA MENGGUNAKAN METODE FRAKTAL Janoe Hendarto
Produktif : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi Informasi Vol. 5 No. 2 (2021): Produktif: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi Informasi
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/produktif.v5i2.1744

Abstract

Enkripsi citra dengan metode fraktal adalah proses penyandian yang mengubah citra asli (plain image) menjadi citra yang tidak bisa dimengerti (cipher image) dengan menggunakan citra fraktal (fraktal image). Sedangkan dekripsi citra adalah proses sebaliknya yaitu mengubah cipher image menjadi citra asli. Citra fraktal yang digunakan pada penelitian ini adalah citra himpunan Mandelbrot z2 – c pada domain tertentu, dengan z adalah variabel komplek. Pertama, dibahas bagaimana enkripsi dan dekripsi citra warna menggunakan citra himpunan Mandelbrot dengan data domainnya dijadikan sebagai kunci(key). Proses enkripsi dilakukan dengan merubah setiap pixel dari citra asli yaitu merubah nilai bit ke-2 (0 menjadi 1 atau 1 menjadi 0) kemudian ditambahkan nilai warna dari citra fraktalnya sehingga diperoleh citra terenkrip. Sedangkan proses dekripsi adalah proses sebaliknya, yaitu setiap pixel dari citra terenkrip nilai warnanya dikurangi nilai warna dari citra fraktalnya kemudian dirubah nilai bit ke-2nya (0 menjadi 1 atau 1 menjadi 0) sehingga diperoleh citra hasil dekripsi yang diharapkan sama dengan citra asli. Kemudian, dibuat program komputer yang mampu melakukan enkripsi dan dekripsi citra warna menggunakan citra himpunan Mandelbrot, baik yang single fractal maupun multi fractal, dan selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil program. Citra hasil enkripsi dari 6 citra uji dianalisis dengan menentukan nilai NPCR dan UACI, dimana nilai NPCR semuanya 100% sedangkan rerata nilai UACI adalah 31,47%. Waktu enkripsi reratanya adalah 2.95 detik dan waktu dekripsi reratanya 2,89 detik. Citra hasil dekripsi mempunyai RMSE = 0 terhadap citra asli, hal ini menunjukkan bahwa citra hasil dekripsi sama persis dengan citra asli, sedangkan dari hasil nilai UACI dari beberapa data uji dan juga berdasarkan pengamatan secara visual didapat bahwa citra hasil enkripsi menggunakan multi fraktal sedikit lebih baik dibandingkan dengan single fraktal.