Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Perubahan Benda Dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing Teti Sumiati
Jurnal Pendidikan UNIGA Vol 14, No 1 (2020): Jurnal Pendidikan UNIGA
Publisher : Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jp.v14i1.910

Abstract

Penggunaan sebuah metode adalah suatu keharusan bagi guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Metode mengajar banyak sekali macamnya, diantaranya adalah metode penemuan terbimbing. Penelitian penggunaan metode penemuan terbimbing adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa kelas VI SD Negeri 5 Linggasari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis pada konsep Faktor Penyebab Perubahan Benda yang rata-rata di bawah 6, rendahnya hasil belajar tersebut karena siswa sulit memahami materi Faktor Penyebab Perubahan Benda yang selama ini hanya menggunakan metode ceramah. Dengan metode penemuan terbimbing diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan teknik kualitatif. Desain penelitian ini menggunakan model spiral sebanyak 2 siklus 4 pertemuan dengan langkah-langkah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Setiap siklus dilakukan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran dan untuk siklus selanjutnya berpedoman dari hasil refleksi siklus sebelumnya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes, observasi, dan wawancara. Data penelitian dikumpulkan dengan instrumen berupa lembar observasi, tes hasil belajar dan wawancara. Hasil observasi kinerja guru dalam merancang RPP untuk tiap siklus mengalami peningkatan, pada siklus I pertemuan 1 2,9 (kurang memadai), siklus I pertemuan 2 mencapai 3.1 (cukup baik), siklus II pertemuan 1 mencapai 3.5 (memadai), dan siklus II pertemuan 2 mencapai 3,68 (memadai). Selain itu kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk tiap siklus juga mengalami peningkatan, siklus I P1 mencapai 2,86 (cukup baik), siklus I P2 mencapai 2,95 (cukup baik), siklus II P1 mencapai 3.2 (memadai), dan siklus II P1 mencapai 3,40 (memadai). Hasil penelitian setelah dianalisis menunjukkan bahwa rata-rata tes hasil belajar pada Siklus I dilanjutkan dengan Siklus II mengalami peningkatan. Siklus I P1 yaitu 68,06, siklus I P2 yaitu 70,97, siklus II P1 84,19 dan siklus II P2 90,32. Target yang ingin dicapai sebelumnya adalah 75%. Hasil yang dicapai pada siklus terakhir adalah 90,32. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Penerapan Metode Penemuan Terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada pada Konsep Faktor Penyebab Perubahan Benda di Kelas VI SD Negeri 5 Linggasari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Kata kunci: Belajar, perubahan benda, metode penemuan terbimbing
MEDIA SOSIAL DAN TRANSFORMASI PENDIDIKAN AKHLAK DI PESANTREN AL HIKMAH BOBOS CIREBON Teti Sumiati; Widodo Winarso; Cecep Sumarna
QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies Vol. 3 No. 2 (2025): QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/qanun.v3i2.753

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana media sosial mempengaruhi pendidikan akhlak di pesantren Al Hikmah Putri Bobos Cirebon. Pendekatan kualitatif digunakan dengan metode wawancara mendalam dan observasi partisipatif; ditemukan bahwa santri memandang media sosial dengan dua sisi, di satu sisi sebagai sarana hiburan di sisi lain sebagai salah satu media efektif untuk dakwah dan pendidikan. Paparan terhadap konten keagamaan yang secara emosional dan pribadi relevan bagi siswa, memfasilitasi internalisasi nilai-nilai moral meskipun efeknya tidak permanen dan belum terwujud dalam kebiasaan jangka panjang. Pesantren mulai merespon tren ini dengan terlibat dalam produksi konten dakwah digital sambil terus memberikan panduan terbatas terkait konsumsi media. Tantangan lain dalam menerapkan pendekatan sistematis terhadap literasi digital adalah ketidakhadiran pembahasan mengenai pelatihan pengembangan kesadaran kritis santri terhadap informasi yang mereka konsumsi. Hal ini menunjukkan bahwa media sosial dapat berfungsi sebagai media pendidikan akhlak transformatif asal didukung literasi digital komprehensif dan strategi yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam.