Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Developing a Multicultural-Based Sociology Instructional Training Management Model to Improve the Teachers’ Professional Competence in Semarang City Rochana, Totok; Rachman, Maman; Slamet, Achmad; Rifai, Achmad
The Journal of Educational Development Vol 6 No 3 (2018): October 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jed.v6i3.24283

Abstract

The background of this study is that (1) the characteristics of sociology as subject suggest the need for multicultural-based instruction; (2) teachers have never participated in multicultural-based sociology instructional training; (3) there has not been any multicultural-based sociology instructional training management model. The objectives of this study are (1) to describe the current sociology teacher training management model; (2) to design the development of a multicultural-based sociology instructional training management model; (3) to describe the final form of the multicultural-based sociology instructional training management model. This study employed Research and Development (R & D) approach. Data were collected through interviews, closed and open questionnaires, and documentation studies. The data were then analyzed using descriptive percentages, mean analysis, and qualitative analysis techniques. The results show that (1) the current sociology teacher training management model includes four management functions: training of planning, training of organization, training of implementation, and training of evaluation; (2) the development of a multicultural-based sociology training management model includes three management functions: training of planning, training of implementation, and training of evaluation; (3) the final model of multicultural-based sociology instructional training management includes three management functions: training of planning, training of implementation, and training of evaluation. The conclusion is that the final model of the multicultural-based sociology instructional training management is effectively applied to the sociology teacher.
ORANG MADURA: SUATU TINJAUAN ANTROPOLOGIS Rochana, Totok
Humanus Vol 11, No 1 (2012)
Publisher : Pusat Kajian Humaniora FBS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.281 KB) | DOI: 10.24036/jh.v11i1.622

Abstract

Ecologically, Madura Island has dry ecotype in a tropical weather, limy land, low rainfall, and low soil productivity. This condition contributes to shaping Maduraneses’ unique characters, not only in social relations but also moral economy. The Madura habitation pattern of tanean lanjang is a form of social unit creating self-confident individuals and community relations based on individualistic spirit. Ecological limitations makes Maduraneses trust not land ethics but labour ethics. The individualistic and self-confident characters result in Madura’s social and moral economic relations with simple, hardworking, deligent, thrifty, and religious individuals. Key words: dry ecotype, habitation pattern, social relations, moral economy
PERILAKU SOSIAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL MUBALLIGHIN DESA REKSOSARI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG Ningrum, Vena Zulinda; Rochana, Totok
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku sosial merupakan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan segala perbuatan yang secara langsung berhubungan atau dihubungkan dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui bentuk perilaku sosial santri. 2) Mengetahui faktor-faktor yang membentuk perilaku sosial santri. 3) Mengetahui jenis perilaku sosial santri. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perilaku sosial santri di Pondok Pesantren Tarbiyatul Muballighin mencerminkan sifat yang baik yaitu saling menghormati, bersikap sopan santun, saling tolong menolong, peka dan peduli terhadap sesama, serta mempunyai rasa terima kasih yang tinggi. Perilaku sosial santri dapat dilihat dari kegiatan sehari-hari yang dilakukan sebagai contoh ketika ada temannya yang sakit saling menjenguk dan merawat, memberi salam kepada sesama santri dan mencium tangan kepada yang lebih tua atau kyainya. 2) Faktor pembentuk perilaku sosial santri yang paling berpengaruh adalah perilaku sang kyai yaitu disiplin, kewibawaan, kedekatan terhadap santri, memberikan kasih sayang, dan nasihat. Menurut kyai seorang guru harus menjadi uswatun khasanah dalam kehidupan sehari-hari bagi santri-santrinya. 3) Jenis perilaku santri yang paling menonjol adalah kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial dimana santri di Pondok Pesantren Tarbiyatul Muballighin sudah dapat hidup mandiri, dapat bergaul, ramah, dan patuh terhadap tata tertib yang dapat dilihat dari perilaku sopan santri di dalam kehidupan sehari-hari di pondok pesantren.
The Implementation of Multicultural- Based Sociology Learning in Senior High School Rochana, Totok
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 12, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v12i2.23338

Abstract

This study examines the implementation of multicultural-based sociology learning in senior high school. The objectives of this study are: (1) To describe the sociology learning that is carried out currently; and (2) to describe the implementation of multicultural-based sociology learning. This study employed a qualitative approach to produce a description and analysis of findings. The subjects of the study were sociology teachers in Kendal Regency. The type of data collection was both in the form of quantitative data and qualitative data. The data were collected using observation and interview guidelines. Data analysis used descriptive qualitative analysis with interactive techniques. The current implementation of sociology learning is based on the learning objectives of sociology, namely to develop sociology knowledge and practice to improve students’ social skills. Based on the objectives of sociology learning, it influences the learning approaches, models, methods, media and resources, and assessment. The implementation of multicultural-based sociology learning is based on the goal of multicultural learning. The learning is addressed as an effort to develop students' ability   to view   different cultures and to be positive towards cultural, racial, and ethnic differences. Based on these learning objectives, the implementation of sociology learning differs in terms of learning approaches, models, methods, and assessments.
Pola Interaksi Warga Belajar Pendidikan Kesetaraan Paket C di PKBM Ulul Albab Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Astuti, Puji; Rochana, Totok
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 9 No 1 (2020): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PKBM Ulul Albab Kecamatan Sirampog menerapkan program pendidikan kesetaraan paket C. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, tidak sesuai dengan peraturan pemerintah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) bentuk interaksi sosial warga belajar 2) perilaku sosioemosional warga belajar 3) perilaku tugas warga belajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang didapatkan 1) bentuk interaksi sosial warga belajar pendidikan kesetaraan paket C di PKBM Ulul Albab terdiri dari warga belajar dengan warga belajar, warga belajar dengan tutor, warga belajar dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. 2) perilaku sosioemosional warga belajar saling menunjukkan solidaritas kelompok, dramatisasi dan respon kesepakatan. 3) perilaku tugas warga belajar saling memberi dan meminta informasi. Saran bagi warga belajar harus meningkatkan kehadiran di kelas, meningkatkan interaksi khususnya aktif memberikan pendapat pada saat pembelajaran, tutor harus menerapkan metode pembelajaran diskusi, dan pengurus menerapkan program penangguhan raport dan ijazah bagi warga belajar yang sering absen mengikuti kegiatan pembelajaran.
Strategi Perilaku Orang tua Murid Terhadap Kebijakan Zonasi Sekolah Pada Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Di Desa Kramat Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Inkim, Panji Adam; Rochana, Totok
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 9 No 2 (2020): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai strategi perilaku orang tua murid terhadap kebijakan zonasi sekolah. Terdapat beberapa strategi perilaku yang dilakukan oleh orang tua murid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui bentuk strategi perilaku orang tua murid terhadap kebijakan zonasi sekolah pada tingkat sekolah menengah pertama; dan 2) Mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi bentuk strategi perilaku orang tua murid terhadap kebijakan zonasi sekolah pada tingkat SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Strategi perilaku orang tua murid tingkat SMP di Desa Kramat secara besar terbagi menjadi 4 yaitu mendampingi anaknya pada saat belajar, Memasukan anaknya ke dalam Lembaga bimbingan belajar, membekali ilmu agama, dan menjalin komunikasi dengan orang tua di lingkungan terdekat. 2) Faktor yang melatarbelakangi bentuk perilaku sosial orang tua murid yang paling berpengaruh adalah tingkat pendapatan orang tua, budaya di dalam keluarga, lingkungan sekitar.
KOMPETENSI PROFESIONAL DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL BAGI GURU SOSIOLOGI DI KOTA SEMARANG Rochana, Totok
Forum Ilmu Sosial Vol 41, No 2 (2014): December 2014
Publisher : Faculty of Social Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/fis.v41i2.5392

Abstract

The aim of this study : (1) to determine the teacher competence in analizing Silabus that contain the point of multicultural; (2) to determine the teacher competence in order to make a Lesson Plan in multicultural basic; and (3) to determine the teacher competence in learning of sociology in multicultural basic. The result of this study showed: (1) The teacher is still analizing the basic competence and learning the point of multicultural, (2) The teacher is still difficult to make a Lesson Plan in multicultural basic; and (3) The multicultural basic made it difficult for teacher to learning and doing by themself. From this study finding that professional competence learning in sociology based on multicultural is still relatively low, so we can derive the suggestions as follows: (1) analize basic competence and learning education training which containing the point of multicultural; (2) training how to make the Lesson Plan in multicultural basic, especially inhow to find the purpose of the learning, how to choose and organize the point of the learning, how to choose the effective source for the learning, approximation methode for the learning and the final evaluation from the learning methode; and (3) training methode sociology in how to planing, doing, and evaluation in based on multicultural learning.
EKSISTENSI KESENIAN JARAN KEPANG DALAM ARUS INDUSTRI PARIWISATA DI DUSUN SURUHAN DESA KEJI KABUPATEN SEMARANG Palevi, Reza; Prasetyo, Kuncoro Bayu; Rochana, Totok
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 1 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui asal mula perkembangan kesenianjaran kepang pada masyarakat Dusun Suruhan Desa Keji. (2) Mengetahui fungsikesenian jaran kepang bagi masyarakat Dusun Suruhan Desa Keji. (3) Mengetahuieksistensi kesenian jaran kepang di Dusun Suruhan dengan dijadikannya DusunSuruhan sebagai Desa Wisata. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa : (1) Jarankepang merupakan kesenian tradisional yang mengalami perkembangan denganadanya pariwisata. (2) Kesenian jaran kepang pada awalnya berfungsi sebagai alternative media hiburan, kemudian mengalami perluaasan fungsi digunakan dalamtradisi Merti Dusun, sebagai mobilisasi massa, sebagai media intregrasi sosial, sebagai simbol identitas masyarakat. (3) Eksistensi kesenian jaran kepang mengalamiperkembangan dengan masuknya industri pariwisata yang kemudian dikenal olehmasyarakat luas, aktivitas pariwisata tidak berlangsung lama karena pengelolaanpariwisata yang tidak berbasis pada partisipasi masyarakat sehingga mempengaruhieksistensi kesenian jaran kepang.
PERANAN PERKULIAHAN BIDANG STUDI KEPENDIDIKAN DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI Rahmawati, Yeni; Fatimah, Nurul; Rochana, Totok
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 2 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena cultural shock mahasiswa kependidikan dalam melaksanakan tugas pengelolaan pembelajaran pada saat praktik pengalaman lapangan (PPL) menjadi sebuah kajian yang menarik untuk diteliti. Hal itu dikarenakan selama perkuliahan mahasiswa kependidikan telah dibekali keilmuan metodik pedagogik penunjang profesinya sebagai calon guru. Melalui pendekatan penelitian kualitatif, akan dikaji bagaimana peranan perkuliahan bidang studi kependidikan bagi mahasiswa pendidikan Sosiologi dan Antropologi pada saat PPL.Hasil penelitian menunjukan masing-masing mata kuliah memiliki tujuan pembelajaran yang spesifik atau khusus sebagaimana dinyatakan dalam teori pembelajaran bertujuan yang digagas oleh Edward C Tolman, kekhususan tersebut berimplikasi pada aktivitas belajarnya dan peranan perkuliahan pada saat PPL yang berbeda pula. Peranan perkuliahan perencanaan pembelajaran pada saat PPL sebagai implikasi pembelajaran di kampus, yaitu mampu membekali kemampuan merencanakan pembelajaran secara mahir sesuai kebutuhan kurikulum 2013. Peranan perkuliahan pembelajaran inovatif, yaitu mampu membekali keterampilan menginovasi pembelajaran sesuai analisis kebutuhan materi ajar, karakteristik siswa di sekolah PPL, serta sarana dan prasarana yang tersedia. Peranan perkuliahan evaluasi pembelajaran yaitu membekali kemampuan melakukan penilaian dengan instrumen yang beragam, tetapi kurang berperan dalam membekali operasionalisasi penilaian dengan kurikulum 2013. Peranan perkuliahan strategi belajar mengajar, berperan dalam membekali keterampilan mengajar layaknya guru, tetapi kurang berperan dalam mengembangkan mental keberanian menjadi guru, dan melakukan manajemen kelas
MELANGGENGKAN BIMBINGAN BELAJAR DALAM KAPITALISME PENDIDIKAN Qomariyah, Ana; Fatimah, Nurul; Rochana, Totok
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini berusaha mengungkapkan re-definisi peran dan makna bimbingan belajar pada siswa SMA N 1 Bae Kudus, yang turut melanggengkan kapitalisme dalam dunia pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan setelah reformasi peran bimbingan belajar ditujukan untuk siswa guna membantu dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik serta dapat mengatasi kesulitan belajar, sedangkan peran bimbingan belajar saat ini adalah sebuah layanan yang berorientasi pada bisnis karena adanya anggapan bahwa dari bimbingan belajar siswa dapat mencapai kesuksesan, sehingga melupakan fitrah sekolah dalam membantu siswa menuju kesuksesan. Semuanya dipercayakan pada bimbingan belajar yang memberikan janji bagi siswa yang bergabung di bimbingan belajar tersebut, sehingga memungkinkan peluang bagi kaum kapitalis untuk membuka usaha bimbingan belajar. Alasan siswa SMA N 1 Bae Kudus dalam mengikuti bimbingan belajar adalah adanya kebijakan dari pemerintah yang menetapkan batas minimal nilai UN. Batas nilai UN yang naik setiap tahunnya serta didukung sistem ujian yang dibentuk untuk menghindari kecurangan antar siswa dalam mengahadapi UN, selanjutnya keinginan siswa untuk lolos PTN menambah kuat praktik re-definisi bimbingan belajar. Siswa yang berorientasi pada hasil yang instan sehingga dengan mudah memutuskan untuk mengikuti layanan bimbingan belajar. Disadari maupun tidak ketika masalah ini terus dilanggengkan pada asumsi masyarakat, tidak dapat dihindarkan kapitalisme akan menggrogoti dunia pendidikan. Dunia pendidikan seperti kehilangan rohnya untuk mencerdaskan anak bangsa ketika dalam bimbingan belajar diajari pada proses yang instan dan meyakinkan pada hasil yang maksimal. Masyarakat terhegemoni akan besarnya pengaruh tantangan kapitalisme, memiliki orientasi yang tinggi pada keberhasilan dan kesuksesan yang hanya ditempuh dengan usaha yang instan pula.