Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI TK AISYIAH BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2017 Sri Dinengsih; Melly Agustina
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 4, No 1 (2018): JAKHKJ Maret 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.9 KB)

Abstract

Abstrak : Sibling rivalry adalah perasaan cemburu dan benci yang biasanya dialami oleh seorang anak terhadap kehadiran atau kelahiran saudara kandungnya. Sibling rivalry terjadi karena anak merasa kehilangan orang tua dan menganggap saudaranya sebagai saingan dalam mendapatkan kasih sayang dari orang tua serta sikap orang tua yang suka membandingkan anak. Hal ini terjadi ketika jarak anak terlalu dekat yaitu 2-4 tahun larena pada jarak tersebut anak sama-sama mendapatkan perhatian yang sama. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan sikap orang tua yang suka membanding-bandingkan anak yang satu dan yaang lain merupakan bentuk kekerasan pada anak dalam keluarga. Angka perbandingan anak yang sering dilakukan oleh orang tua yaitu ayah sebesar 43,3% dan dilakukan oleh ibu sebesar 56,7%. hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada siswi TK Aisyiyah Bantul Yogyakarta tahun 2017 diperoleh 40 siswa yang mempunyai saudara kandung.Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dan pengetahuan ibu terhadap sibling rivalry pada anak usia 3-5 tahun di TK Aisyiyah Bantul Yogyakarta Tahun 2017. Metode: penelitian ini menggunakan desainpenelitian A nalitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional . Data yang digunakan adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua dari murid-murid di TK Aisyiah Bantul Yogyakarta 40 responden yang dilakukan pada bulan Desember 2017.Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling .Hasil penelitian: ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dan pengetahuan ibu terhadap kejadian sibling rivalry dengan pola asuh (p=0,001) dan pengetahuan ibu (p=0,002).Simpulan:dari dua variabel yang diteliti variabel yang paling dominan adalah pola asuh orang dengan sampel 40 orang responden.Saran:dapat dijadikan sebagai bahan tambahan kurikulum dalam memberikan edukasi kepada murid di TK Aisyiah Bantul Yogyakarta mengenai hubungan antar keluarga khususnya antar saudara kandung. Kata kunci : Pengetahuan , Pola Asuh , Sibling Rivalry
Perkawinan, di Bawah Umur Sosialisasi dan Pendampingan Faktor Penyebab dan Dampak Perkawinan di Bawah Umur serta Undang-Undang nomor 16 Tahun 2019 tentang Batas Usia Perkawinan: Sosialisasi dan Pendampingan Perkawinan di Bawah Umur Sofia Gussevi; Ira Novianty; Melly Agustina; Rifqi Khuzayri; Melly Agustina Melly; Rifqi Khuzayri Rifqi
Sivitas : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal SIVITAS | Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Muttaqien Publishing Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STAI DR. KH.EZ. Muttaqien Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52593/svs.03.1.04

Abstract

This service activity is motivated by the results of the author's research in 2021 entitled "The Phenomenon of Child Marriage during the Covid-19 Pandemic", there are many underage marriages in 2020. This can be seen from the application for Dispensation for Marriage which was submitted to the Purwakarta Religious Court in 2020 namely as many as 258 cases, while in 2019 only 72 cases. In Law Number 1 of 1974 concerning Marriage, paragraph (1) reveals that the minimum age for marriage is 19 years for men and 16 years for women. Then this minimum age limit was changed with the issuance of Law Number 16 of 2019 which states that the minimum age for marriage is the same as 19 years for men and for women. Although the age of marriage has been set, in reality there are still many cases of child marriage or underage marriage. Based on this, this activity aims to implement the results of the research that has been carried out, using the extension method. The results of this activity show that many people do not know the minimum age to be able to get married as stated in Law Number 16 of 2019. In addition, parents do not provide supervision over their children's association, so that underage marriages occur. many because of Married By Accident (MBA) or pregnant before marriage, or other terms Unwanted Pregnancy (KTD). By holding this service, the community is expected to be able to know and understand the causes and effects of underage marriage and Law Number 16 of 2019 concerning the Age Limit for Marriage.