Pengeringan dengan metode beku atau biasa disebut freeze drying menjadi salah satu alternatif pengeringan yang dianggap baik untuk mempertahankan kualitas sampel. Laboratorium Rekayasa Proses salah satu laboratorium yang memfasilitasi penggunaan alat untuk proses pengeringan dengan metode freeze drying. Alat freeze drying yang digunakan ialah Labconco tipe Freezone 2.5 L. Selama ini pengeringan dilakukan secara bersama-sama untuk berbagai macam sampel dengan kadar air yang berbeda selama 2 hari dengan kisaran waktu 30-32 jam. Proses ini tentunya perlu dilakukan evaluasi, apakah kondisi sampel yang berbeda namun dilakukan pengeringan dengan waktu yang sama, didapatkan hasil yang diharapkan oleh peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu optimal yang dapat digunakan pada pengeringan menggunakan freeze dryer Labconco FreeZone 2.5 L berdasarkan kadar air sampel yang berbeda. Sampel dibekukan kurang lebih selama 24 jam sebelum dilakukan pengeringan dengan freeze dryer, selanjutnya sampel dimasukan ke Labconco FreeZone 2.5 L. Proses pengeringan dilakukan dengan variasi waktu 24, 36 dan 48 jam. Sementara untuk uji kadar air dilakukan dengan mengacu pada metode AOAC 960.52. Hasil menunjukan bahwa pada pengeringan dengan waktu 24 jam, sampel kacang tanah, bawang putih dan tomat berturut-turut memiliki rata-rata kadar air 4,13%±0,28; 25,88%±0,20 dan 38,16%±0,13. Kemudian pengeringan dengan waktu 36 jam berturut-turut rata-rata kadar air menjadi 2,86%±0,01; 8,53%±0,15 dan 29,71%±0,07. Sementara hasil pengeringan dengan waktu 48 berturut-turut rata-rata kadar air sampel 2,62%±0,14; 3,94%±0,92 dan 12,92%±0,09. Dapat disimpulkan bahwa sampel kacang tanah kering dengan waktu 24 jam, kemudian sampel bawang putih kering dengan waktu 36 jam, sementara untuk sampel tomat kering dengan waktu pengeringan minimal 48 jam.