Jenal Bustomi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BENTUK DAN JABATAN DALAM STRUKTUR KALIMAT BAHASA ARAB DAN BAHASA INDONESIA Jenal Bustomi; Ujang Hudaya
Ta'lim al-'Arabiyyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab & Kebahasaaraban Vol 2, No 1 (2018): Ta'lim al-'Arabiyyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jpba.v2i1.9544

Abstract

Bentuk dan jabatan dalam struktur kalimat suatu bahasa merupakan hal yang sangat prinsipil. Karena keduanya berimplikasi terhadap makna kalimat dalam bahasa itu sendiri.Tanpa ada kedunya, bunyi-bunyi yang keluar dari mulut manusia tidak akan menjadi bahasa yang dapat dijadikan sebagai alat komunikasi. Bentuk dan jabatan dalam struktur kalimat suatu bahasa merupakan representasi dari sistem yang dimilikinya. Memang bentuk atau satuan gramatik dan jabatan atau fungsi sintaksis diketahui setelahnya mewujud dalam sebuah bahasa. Tetapi setelahnya diketahui dan telah menjadi kesepakatan sesama pengguna bahasa secara alami, bentuk gramatik dan fungsi sintaksis itu menjadi sebuah sistem yang harus ditaati oleh pengguna bahasa yang bersangkutan. Dan ketika sistem itu tidak ditaati, maka terjadilah kesalahan dalam berbahasa yang dalam tingkat kesalahan tertentu akan menyebabkan hilangnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu penggunaan istilah bentuk dan jabatan dalam struktur kalimat bahasa Indonesia sebagaibahasa pengantar untuk bahasa Arab sebagai bahasa asing dalam proses pembelajarannya harus dilakukan dengan benar dan tepat agar tidak mengganggu pemahaman pembelajar pada bahasa Arab yang dipelajarinya, baik pada masa sekarang maupun di kemudian hari.
Dilalāh Lafdh “Hasiba” Wa Musytaqātih Fi Al-Qurān Al-Karīm Jenal Bustomi; Tita Yuliah
Ta'lim al-'Arabiyyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab & Kebahasaaraban Vol 6, No 1 (2022): Ta'lim al-'Arabiyyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jpba.v6i1.18840

Abstract

Tidak diragukan lagi bahwa allah menurunkan Al-Qur’an yang mulia kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan berbagai keistimewaan; baik dari segi bahasa maupun kandungan di dalamnya, karena hal itu termasuk salah satu kemukjizatan Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum penggunaan lafaz حسب dan derivasinya dalam Al-Qur'an, mengetahui makna leksikal dan kontekstual dari lafaz "حسب" dan derivasinya dalam Al-Qur'an, dan mengetahui nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam makna tersebut. penelitian ini menggunakan metode analisis konten. Adapun hasil penelitian ini, antara lain (1) lafaz “حسب” dan derivasinya dalam Al- Qur’an terdiri dari bentuk morfologis dan sintaksis. 2) lafaz حسب dan derivasinya memiliki makna leksikal yaitu sangkaan, hitungan, ukuran, hutang, harta, cukuplah baginya, cukup. Makna kontekstual balasan (baik atau buruk) Sangkaan, perhitungan, banyak, persaksian, pertimbangan, menjaga dan tempat beredar (3) nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalam lafaz “hasiba” dan derivasinya berdasarkan pada tiga nilai, yaitu nilai i’tiqodiyah (keimanan), nilai amaliyah (pengalaman), dan nilai khuluqiyah (etika).  
Semantic Analysis of Poetry in Ibnu Katsir's Exegesis and Its Learning in Islamic Boarding School Ade Nandang; Heri Khoiruddin; Jenal Bustomi
Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/a.v10i2.34062

Abstract

This study explores the utilization of poetry in Ibn Katsir's tafsir riwayah and its instructional methods at Miftahul Huda Manonjaya Islamic boarding school in Tasikmalaya. Employing a qualitative approach, precisely the analytical descriptive research method, the research delves into integrating poetry in Ibn Katsir's exegesis and its pedagogical implementation in the mentioned Islamic boarding school. The findings reveal that Ibn Katsir employed poetry to interpret one hundred and eleven verses, highlighting the substantial role of poetic expression in his approach to tafsir riwayah. The study categorizes Tafsir learning at the pesantren into formal and non-formal learning. Seven formal learning methods are identified: lecture, question and answer sessions, demonstration, drill, problem-solving activities, recitation, and discussions. Simultaneously, non-formal learning comprises five methods: wetonan (traditional Javanese calendar-based activities), sorogan (group recitation), muhawarah (dialogue), mudzakarah (group discussion), and majlis ta'lim (religious study sessions). In conclusion, this study contributes to understanding poetry's role in Ibn Katsir's tafsir riwayah. It elucidates the diverse instructional methods applied in Tafsir learning at Miftahul Huda Manonjaya Islamic boarding school. Integrating formal and non-formal methods underscores the comprehensive educational approaches to impart Islamic knowledge in the pesantren environment. Recommendations for future research include exploring the impact of specific poetic elements on students' learning outcomes and evaluating the effectiveness of integrating technology into Tafsir teaching at Islamic boarding schools.