Ulil Azmie
Udayana University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POLA KEMITRAAN AGRIBISNIS TEBU DI KECAMATAN JETIS KABUPATEN MOJOKERTO Ulil Azmie; Ratna Komala Dewi; I Dewa Gede Raka Sarjana
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 3, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.409 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v3i2.5062

Abstract

Tebu merupakan bahan baku utama gula dalam industri gula di Indonesia. PG. Gempolkrep merupakan salah satu pabrik gula yang membutuhkan bahan baku tebu. Petani tebu di Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto membutuhkan jaminan pasar, pembinaan, bantuan modal, dan sarana prasana produksi, sehingga kerjasama kemitraan merupakan upaya yang tepat untuk kedua belah pihak karena saling membutuhkan dan menguntungkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kemitraan, kontribusi kemitraan, penerimaan dan pendapatan petani, dan kendala kemitraan. Responden penelitian ini adalah petani mitra sebanyak 30 orang. Pengumpulan data menggunakan metode studi pustaka, studi dokumentasi, dan wawancara. Data dikumpulkan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kemitraan agribisnis tebu antara PG. Gempolkrep dengan petani tebu adalah pola sub kontrak. Kontribusi kemitraan pada aspek ekonomi yaitu PG. Gempolkrep memberikan jaminan pasar, bantuan modal, dan bagi hasil, aspek teknis yaitu PG. Gempolkrep memberikan pembinaan dan petani tebu memberikan bahan baku, aspek sosial yaitu kedua belah pihak berusaha melakukan kerjasama sesuai kesepakatan, aspek lingkungan yaitu kedua belah pihak membatasi penggunaan bahan kimia. Penerimaan yang diterima petani sebesar Rp 327.031.898,70 dan keuntungan sebesar Rp 188.397.351,2 per luas lahan garapan 5,53 ha. kendala yang dihadapi yaitu kecurangan petani tebu, pencairan hasil lelang gula yang sering terlambat, jadwal penyerahan tebu yang diberikan tidak disertai volume, dan nota hasil produksi gula diberikan tidak terperinci.