Aldea Noor Alina
Prodi Teknik Geomatika, Fakultas Teknik, Universitas Dr. Soetomo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS FISIK DAN LINGKUNGAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK REKOMENDASI ARAHAN TATA RUANG KOTA MADIUN Aldea Noor Alina
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 3, No 02 (2020): Volume 03 Issue 02 Year 2020
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/elipsoida.2020.9202

Abstract

Kota Madiun merupakan Kota yang ditetapkan sebagai pusat Wilayah Pengembangan (WP) Madiun dan sekitarnya serta pusat pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur bagian barat. Arahan perencanaan inilah yang semakin mendorong munculnya perubahan penggunaan lahan dan pesatnya perkembangan Kota Madiun. Selain perkembangan di aspek ekonomi, Kota Madiun diharapkan tetap berupaya mempertahankan lahan baku sawahnya. Hal inilah yang mendasari perlunya ada analisa kembali terhadap kondisi fisik wilayah yang mempertimbangkan Daya Dukung Wilayah Kota Madiun sehingga dapat diberikan rekomendasi kesesuaian lahan yang tepat dalam perencanaan wilayah Kota Madiun. Berdasarkan hasil analisa kesesuaian lahan didapatkan hasil rekomendasi kesesuaian lahan di Kota Madiun adalah sebesar 121,982 Ha sebagai Kawasan Konservasi dan Jalur Hijau Pengaman, sebesar 489,718 Ha sebagai Kawasan Lahan Baku Pertanian, sebesar 482,376 Ha sebagai Kawasan Permukiman Perkotaan dengan Kepadatan Tinggi, dan 2543,551 Ha sebagai Kawasan Pusat Kota. Dengan perlunya perhatian terhadap daya dukung air di  Kota Madiun yang mengalami defisit pada tahun 2040 berdasarkan hasil perhitungan daya dukung daya tampung wilayah.
PEMETAAN KAWASAN WILAYAH PERMUKIMAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI PERDESAAN (STUDI KASUS: KECAMATAN PALENGAAN DAN KECAMATAN BATUMARMAR, KABUPATEN PAMEKASAN) Fahrul Yahya; Septa Erik Prabawa; Melisa Amalia Mahardianti; Aldea Noor Alina
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 3, No 02 (2020): Volume 03 Issue 02 Year 2020
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/elipsoida.2020.9205

Abstract

Rumah tidak layak huni pada umumnya berkaitan dengan permukiman kumuh dan banyak dijumpai masyarakat miskin atau masyarakat yang kurang mampu. Rumah tidak layak huni adalah suatu hunian atau tempat tinggal yang tidak layak huni karena tidak memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis. Perumahan tidak layak huni adalah kondisi dimana rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak untuk tempat tinggal baik secara fisik, kesehatan maupun sosial. Kawasan Perdesaan Kabupaten Pamekasan memiliki tingkat pertumbuhan permukiman yang cukup besar. Perkembangan fisik tersebut secara tidak langsung akan memberikan dampak-dampak kepadatan terhadap hunian atau dampak sosial terhadap masyarakat setempat. Munculnya kawasan permukiman kumuh, kondisi fisik hunian yang tidak layak huni, nilai lahan semakin mahal, kemiskinan penduduk perkotaan yang disebabkan kemampuan pendataan masyarakat yang rendah dan kurang dapat bersaing didalam kehidupan perkotaan menjadi permasalahan awal akan munculnya hunian-hunian liar dan kumuh dan dikatagorikan sebagai hunian tidak layak huni. Analisis tersebut menggunakan dua analisis yaitu backlog Kepenghunian dihitung mengacu pada konsep perghitungan ideal, satu keluarga menghuni satu rumah dan backlog kepemilikan dihitung berdasarkan angka home ownership rate atau persentase rumah tangga (ruta) yang menempati rumah milik sendiri, dimana sumber data dasar yang digunakan dalam perhitungan ini adalah bersumber dari data BPS. Dari hasil analisis perhitungan Backlog Kepenghunian bersumber dari data survei lapangan di Kecamatan Palengaan dan Kecamatan Batumarmar dimana Backlog Kepenghunian di Kecamatan Palengaan berjumlah 3874 unit rumah dan Backlog Kepemilikan berjumlah 2014 unit rumah dan Backlog Kepenghunian di Kecamatan Batumarmar berjumlah 880 unit rumah dan Backlog Kepemilikan berjumlah 2474 unit rumah.