M Rio Aulia
Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Karakteristik Reservoir Berdasarkan Analisis Petrofisik Pada Formasi Baturaja, Lapangan Aulia, Cekungan Jawa Barat Utara M Rio Aulia; Thomas Triadi Putranto; Reddy Setyawan
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 3, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.709 KB) | DOI: 10.14710/jgt.3.1.2020.31-41

Abstract

Formasi Baturaja merupakan salah satu formasi penghasil minyak dari Cekungan Jawa Barat Utara. Formasi Baturaja pada Cekungan Jawa Barat Utara ini memiliki keunikan yaitu kondisi batuan yang tergolong tight, namun bisa memproduksi minyak. Lokasi penelitian berada di Lapangan Aulia, Subcekungan Jatibarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi litologi secara vertikal, mengetahui lingkungan pengendapan Formasi Baturaja, mendapatkan nilai properti petrofisik dan menentukan kedalaman reservoir yang prospektif.Metode deterministik digunakan dengan pertimbangan lebih cocok pada litologi yang homogen. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data dari 6 sumur pemboran. Hasil analisis kualitatif pada semua sumur menunjukkan variasi litologi tersusun dari batugamping dan batugamping sisipan batulempung. Fasies batuan yang terdapat pada Formasi Baturaja berupa packstone dan perselingan packstone – wakckestone hasil pengendapan laut dangkal dengan fasies karbonat yaitu reef crest. Nilai properti petrofisik di Lapangan Aulia memiliki volume shale rata-rata 0,24281 dan nilai rata-rata porositas efektif sebesar 1-6,5% (porositas buruk). Porositas yang rendah pada batugamping Formasi Baturaja ini diinterpretasikan sebagai dampak dari fluktuasi muka laut dan akibat diagenesis batugamping. Nilai permeabilitas rata-rata adalah 0,0134 – 2,0452 mD (tight). Lapisan batuan prospek rerata di Lapangan Aulia adalah 5,67 m dengan lapisan paling tebal dijumpai pada RUO 25, yaitu setebal 9 m di kedalaman 1.846,110 m (TVDSS).