Imam Triarso
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI USAHA PERIKANAN TANGKAP BAGAN PERAHU CUNGKIL (BOAT LIFTNET) DI PERAIRAN TELUK LAMPUNG, BANDAR LAMPUNG. Arfian Setyo Nugroho; Imam Triarso; Sardiyatmo Sardiyatmo
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 01 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Juni 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagan Perahu Cungkil adalah salah satu alat tangkap ikan masyarakat bugis yang ada di pesisir Teluk Lampung. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nelayan antara lain dengan meningkatkan produksi hasil tangkapannya, peningkatan jumlah produksi dapat diperoleh dari manipulasi faktor – faktor teknis dalam kegiatan penangkapan ikan pada alat tangkap Bagan Perahu dengan asumsi bahwa faktor – faktor teknis memberikan dampak yang positif atau negatif terhadap jumlah produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengalaman nahkoda/nelayan (X1), penggunaan jumlah lampu (X2), ukuran luas jaring (X3), intensitas trip (X4), dan penggunaan jumlah bahan bakar (X5) terhadap hasil produksi (Y) Bagan Perahu di PPP Lempasing, Bandar Lampung. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan terhitung dari tanggal 28 September-28 Oktober 2016 di PPP Lempasing, Bandar Lampung. Pengambilan data menggunakan metode observasi dan wawancara, data yang digunakan terdiri dari data primer (kontruksi alat tangkap, metode pengoperasian, daerah penangkapan, hasil tangkapan), dan data sekunder (jumlah dan nilai produksi di PPP Lempasing, jumlah armada, jumlah nelayan). Pengolahan data menggunakan uji asumsi klasik, uji statistik-t, uji statistik-f, Koefisien Determinasi (R2), Fungsi Produksi Cobb – Douglas. Hasil penelitian menunjukkan X1, X2, X3, dan X4 berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y, sedangkan secara parsial X1 tidak berpengaruh signifikan, X3 berpengaruh negatif terhadap variabel Y, X2 dan X4 berpengaruh positif terhadap variabel Y, dan X5 tidak lolos uji asumsi klasik karena terdapat korelasi terhadap X4
ANALISIS DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN HASIL TANGKAPAN CUMI-CUMI (Loligo sp) Di KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH Dwi Setiyani; Imam Triarso; Faik Kurohman
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 02 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, September 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.707 KB)

Abstract

Kabupaten Kendal mempunyai sub sektor perikanan laut yang pada tahun 2014 menghasilkan 2.055.180 kg ikan. Kabupaten Kendal memiliki lima Tempat pelelangan Ikan (TPI). Hasil perikanan di Kabupaten Kendal selain menjadi konsumsi masyarakat lokal juga dikirim keluar daerah. Cumi-cumi merupakan salah satu hasil perikanan yang memiliki produksi tinggi. Kegiatan pemasaran Cumi-cumi di Kabupaten Kendal melalui dua perantara yaitu dilelang di TPI dan dijual ke tengkulak. Nelayan yang memiliki ikatan hutang dengan tengkulak harus menjual hasil tangkapan ke tengkulak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis distribusi pemasaran, margin pemasaran dan efisiensi pemasaran hasil tangkapan Cumi-cumi (Loligo sp) di Kabupaten Kendal. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling dan mengunakan metode snowball sampling. Analisis data yang dilakukan yaitu aspek teknis, aspek ekonomi dan aspek pemasaran. Berdasarkan hasil penelitian diketahui di Kabupaten Kendal ada empat distribusi pemasaran. Nelayan menjual hasil tangkapannya melaui TPI maupun tengkulak, kemudian pedagang pengumpul dan pedagang pengecer membeli Cumi-cumi (Loligo sp) melalui TPI maupun tengkulak. Distribusi pemasaran yang paling efisien yaitu distribusi pemasaran 2 yaitu nelayan → tengkulak → pedagang pengecer → konsumen, di saluran distribusi 2 yang paling efisien ditingkat pedagang pengecer dengan nilai efisiensi terkecil yaitu 0,02. Selain itu pada distribusi pemasaran 2 ditingkat pedagang pengecer memiliki nilai margin pemasaran terkecil Rp. 4.764 dan fisherman’s share terbesar yaitu 85,49%.
ANALISIS SPASIAL DAERAH PENANGKAPAN IKAN DENGAN ALAT TANGKAP GILL NET DI PERAIRAN PASIR, KABUPATEN KEBUMEN, JAWA TENGAH Chobitta Arethuzsa Sekar Negari; Imam Triarso; Faik Kurohman
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 03 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Desember 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji sebaran daerah penangkapan ikan dengan alat tangkap gill net di perairan Pasir, Kabupaten Kebumen dan menganalisis hasil tangkapan dengan alat tangkap gill net di perairan Pasir, Kabupaten Kebumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif eksploratif. Penelitian deskriptif eksploratif bertujuan untuk menggambarkan keadaan suatu fenomena, dalam penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu tetapi dengan menggambarkan apa adanya suatu variabel, gejala, atau keadaan. Pengambilan sampel lokasi penelitian yang berupa stasiun I sampai dengan XX menggunakan metode purposive sampling dengan pertimbangan bahwa 20 titik stasiun yang diambil tersebar sejajar dan tegak lurus dengan garis pantai sehingga dianggap mewakili perairan pantai Pasir yang telah diketahui posisi lintang dan bujurnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa alat tangkap gill net pada 20 titik stasiun yang diambil sebagai titik sampel berada pada sepanjang titik koordinat 7o47’ - 7o49’ Lintang Selatan dan 109o23’ - 109o32’ Bujur Timur pada kedalaman antara 40 – 55 meter. Hasil tangkapan yang didapatkan selama penelitian antara lain Ikan Layur (Trichiurus lepturus), Ikan Tongkol (Euthynnus affinis), Rajungan (Portunus sp), Ikan Tenggiri (Scomberromo commersoni), Ikan Kembung (Rastrelliger spp), dan Lobster (Panulirus sp)..
ANALISIS DAYA SAING DAN SALURAN PEMASARAN IKAN KEMBUNG (RASTRELLIGER SP.) DI KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH Siti Machrusatul Ain; Imam Triarso; Sardiyatmo Sardiyatmo
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 02 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, September 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor perikanan tangkap di Kabupaten Rembang dapat berperan dan berpotensi sebagai penggerak utama perekonomian daerah dan nasional. Akan tetapi, sampai saat ini peran dan potensi tersebut belum baik. Diduga keunggulan komparatif sektor perikanan tangkap yang dimiliki oleh Kabupaten Rembang belum mampu menjadi keungggulan kompetitif. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya kinerja ekonomi berbasis sektor perikanan tangkap di Kabupaten Rembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing dan saluran pemasaran Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) di Kabupaten Rembang. Bedasarkan margin pemasaran dan analisis PAM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat survei dengan pendekatan kuantitatif. Populasi adalah masyarakat nelayan dan bakul ikan di Kabupaten Rembang. Jumlah sampel yang diambil yaitu 41 orang nelayan dan 45 orang Bakul Ikan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling dan Snowball Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara yang dilengkapi daftar kuisioner dan juga observasi langsung di lapangan. Teknik analisis data menggunakan analisis margin pemasaran dimana semakin panjang saluran pemasaran, maka margin yang diterima di setiap lembaga pemasaran semakin kecil dan semakin tidak efesien saluran pemasaran. Analisis data selanjutnya adalah analisis data menggunakan PAM, Private cost ratio (PCR): C/(A - B) yang dihasilkan 0,6, PCR < 1, berarti sistem komoditas yang diteliti memiliki keunggulan kompetitif; Domestic resource cost ratio (DRC): G/(E - F), yang dihasilkan 0,67 DRC < 1 berarti sistem komoditas yang diteliti mempunyai keunggulan komparatif; NPCO yang dihasilkan 1,04 nilai NPCO > 1 berarti kebijakan bersifat protektif terhadap output ; On tradable inputs (NPCI): B/F yang dihasilkan 0,9, jika nilai NPCI < 1 berarti kebijakan bersifat protektif terhadap input, berarti ada kebijakan subsidi terhadap input tradable. Saluran pemasaran Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) di Kabupaten Rembang efesien karena rantai pemasaran yang pendek
ANALISIS BIOEKONOMI PERIKANAN CUMI-CUMI (Loligo sp) DI PERAIRAN KOTA TEGAL Yuliana Prima Etika; Imam Triarso; Sardiyatmo Sardiyatmo
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 03 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Desember 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Tegal memiliki potensi perikanan yang cukup tinggi dengan di dukung oleh wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Salah satu potensi perikanan yang ada di Kota Tegal yaitu sumberdaya Cumi-cumi. Namun produksi Cumi-cumi di Kota Tegal telah mengalami penurunan sejak tahun 2012-2014. Sedangkan nelayan cenderung melakukan penangkapan sebanyak-banyaknya. Perlu adanya analisis Bioekonomi Cumi-cumi di perairan Kota Tegal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek Bioekonomi Cumi-cumi (MSY, MEY, dan OAE) dengan menggunakan model Gordon Schaefer dan Fox dan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan Cumi-cumi di Kota Tegal. Hasil penelitan menunjukkan bahwa Analisis Bioekonomi Gordon Schaefer menghasilkan nilai CMSY sebesar 771.725,433,78 kg/tahun, EMSY sebesar 47.145 unit kapal/tahun. Kondisi MEY diperoleh pada saat nilai CMEY sebesar 771.724.297,07 kg/tahun dan nilai EMEY sebesar 47.088 unit kapal/tahun. Kondisi OAE diperoleh pada saat nilai COAE sebesar 3.741.869,72 kg/tahun dan nilai EOAE sebesar 94.175 unit kapal/tahun. Sedangkan analisis Bioekonomi Fox menghasilkan nilai EMSY sebesar 29.666 unit kapal/tahun dengan CMSY sebesar 306.158.885,53 kg/tahun. Kondisi MEY diperoleh pada saat nilai CMEY sebesar 306.156.612,20 kg/tahun dan nilai EMEY sebesar 29.552 unit kapal/tahun. Kondisi OAE diperoleh pada saat nilai COAE sebesar 7.732.018,41 kg/tahun dan nilai EOAE sebesar 194.599 unit kapal/tahun. Sumberdaya Cumi-cumi di perairan Kota Tegal telah mengalami overfishing sejak tahun 2013 dengan tingkat pemanfaatan 190% menurut model Gordon Schaefer dan 303% menurut model Fox