Sardiyatmo Sardiyatmo
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS UMPAN DAN WAKTU PENANGKAPAN BOTTOM GILL NET TERHADAP HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus sp.) DI PERAIRAN BEDONO, KABUPATEN DEMAK Nurcahyati Nurcahyati; Aristi Dian Purnama Fitri; Sardiyatmo Sardiyatmo
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 03 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Desember 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

pada alat tangkap bottom gill net bertujuan agar lebih efektif dalam metode penangkapan, selain itu diperlukan juga informasi terkait dengan waktu perendaman umpan untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal. Tujuan penelitian adalah mengetahui dan menganalisis perbedaan umpan petek asin dan petek essens, mengetahui dan menganalisis perbedaan waktu penangkapan serta hubungan kedua faktor tersebut terhadap hasil tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus). Metode yang digunakan adalah eksperimental fishing berupa 8 kali setting pada waktu crepuscular (16.00-20.00 WIB) dan nocturnal (21.00-03.00 WIB) dengan mengunakan analisis data (uji normalitas, homogenitas, dan annova). Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa penggunaan umpan ikan petek asin dan petek essens pada bottom gill net tidak berpengaruh nyata atau sama terhadap hasil tangkapan (p > 0,05), namun dari segi lebar karapas petek essens mendapatkan hasil tangkapan dengan lebar karapas yang telah disesuaikan dengan PERMEN KP No. 1 tahun 2015. Perbedaan waktu penangkapan crepuscular dan nocturnal tidak berpengaruh nyata atau sama terhadap hasil tangkapan (p > 0,05), namun dari segi lebar karapas waktu penangkapan crepuscular mendapatkan hasil tangkapan dengan lebar karapas yang telah disesuaikan dengan PERMEN KP No. 1 tahun 2015. Disamping itu Tidak ada interaksi antara waktu penagkapan dengan umpan yang berbeda terhadap hasil tangkpan Rajungan (p > 0,05).
ANALISIS FAKTOR PRODUKSI USAHA PERIKANAN TANGKAP BAGAN PERAHU CUNGKIL (BOAT LIFTNET) DI PERAIRAN TELUK LAMPUNG, BANDAR LAMPUNG. Arfian Setyo Nugroho; Imam Triarso; Sardiyatmo Sardiyatmo
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 01 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Juni 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagan Perahu Cungkil adalah salah satu alat tangkap ikan masyarakat bugis yang ada di pesisir Teluk Lampung. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nelayan antara lain dengan meningkatkan produksi hasil tangkapannya, peningkatan jumlah produksi dapat diperoleh dari manipulasi faktor – faktor teknis dalam kegiatan penangkapan ikan pada alat tangkap Bagan Perahu dengan asumsi bahwa faktor – faktor teknis memberikan dampak yang positif atau negatif terhadap jumlah produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengalaman nahkoda/nelayan (X1), penggunaan jumlah lampu (X2), ukuran luas jaring (X3), intensitas trip (X4), dan penggunaan jumlah bahan bakar (X5) terhadap hasil produksi (Y) Bagan Perahu di PPP Lempasing, Bandar Lampung. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan terhitung dari tanggal 28 September-28 Oktober 2016 di PPP Lempasing, Bandar Lampung. Pengambilan data menggunakan metode observasi dan wawancara, data yang digunakan terdiri dari data primer (kontruksi alat tangkap, metode pengoperasian, daerah penangkapan, hasil tangkapan), dan data sekunder (jumlah dan nilai produksi di PPP Lempasing, jumlah armada, jumlah nelayan). Pengolahan data menggunakan uji asumsi klasik, uji statistik-t, uji statistik-f, Koefisien Determinasi (R2), Fungsi Produksi Cobb – Douglas. Hasil penelitian menunjukkan X1, X2, X3, dan X4 berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y, sedangkan secara parsial X1 tidak berpengaruh signifikan, X3 berpengaruh negatif terhadap variabel Y, X2 dan X4 berpengaruh positif terhadap variabel Y, dan X5 tidak lolos uji asumsi klasik karena terdapat korelasi terhadap X4
ANALISIS HASIL TANGKAPAN Thunnus albacares PADA PANCING ULUR DAN KETERKAITANNYA DENGAN VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN SELATAN NUSA TENGGARA Desy Setyaningrum; Sardiyatmo Sardiyatmo; Kunarso Kunarso
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 01 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Juni 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut merupakan variabel yang dapat dijadikan indikator daerah penangkapan ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola distribusi mingguan suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a di Perairan Selatan Nusa Tenggara serta mengetahui hubungan distribusi suhu permukaan laut dan klorofil-a dengan hasil tangkapan Thunnus albacares dari alat tangkap pancing ulur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaaan SPL dan klorofil-a di perairan Selatan Nusa Tenggara yang digunakan untuk mengetahui hubungannya dengan hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares). Hasil penelitian ini menunjukkan sebaran temporal dan spasial SPL dan Klorofil-a rata-rata mingguan selama 3 tahun (Mei 2014 – Mei 2016). Nilai SPL tertinggi terjadi pada minggu ke-1 dengan rata-rata nilai 29,2oC – 30,3 oC disertai dengan kandungan klorofil-a yang rendah dengan nilai rata-rata 0,17 mg/m3– 0,20 mg/m3, daerah sebaran di sekitar Perairan Utara Nusa Tenggara. Nilai SPL terendah terjadi pada minggu ke-4 dengan nilai rata-rata 28,3 oC – 29,4 oC, disertai peningkatan kandungan klorofil-a dengan nilai rata-rata 0,22 mg/m3 – 0,38 mg/m3, daerah sebaran sekitar Selatan Selat Alas, perairan antara Sumbawa-Flores-Sumba, dan Pantai Selatan Pulau Sumba. Hasil tangkapan tertinggi terjadi ketika nilai SPL turun dan kandungan klorofil-a tinggi. Hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) tampak berpengaruh positif terhadap variabilitas SPL dan klorofil-a dengan indikator korelasi sebesar0,85.
ANALISIS CPUE DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL TANGKAPAN TUNA MADIDIHANG (Thunnus albacares) DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP Sri Lestari; Abdul Kohar Mudzakir; Sardiyatmo Sardiyatmo
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 01 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Juni 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perairan Cilacap masuk wilayah WPP 573 yang memiliki potensi hasil tangkapan Tuna Madidihang yang ditangkap dengan menggunakan tuna longline. Permasalahan yang ada perlu dikaji dari segi eksploitasi kegiatan penangkapan dan faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan Tuna Madidihang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai CPUE Tuna Madidihang di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap dan mengetahui faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan Tuna Madidihang yang didaratkan di PPS Cilacap secara simultan dan parsial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bersifat studi kasus dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana, uji asumsi klasik, dan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukan nilai CPUE sebesar 248,71 kg/trip dan faktor-faktor yang berpengaruh nyata pada unit penangkapan tuna longline ada empat faktor dari tujuh variabel yang diamati, diantaranya bahan bakar (X1), ukuran kapal (X5), daya mesin (X6), dan lama trip (X7). Hubungan antara faktor-faktor produksi dengan produksi unit penangkapan tuna longline dapat direpresentasikan dalam model fungsi Cobb-Douglas, yaitu: Ln Y = 314,427 + 2,236 ln X1 + 5,217 ln X5 –1,568 ln X6 + 0,475 ln X7. Terlihat bahwa elastisitas produksi dari penjumlah koefisien regresi (Σbi = 2,236 +5,217 – 1,568 + 0,475 = 6,360), elastisitas menunjukkan nilai sebesar 6,360 yang berarti setiap penambahan 1 persen faktor-faktor produksi secara bersama-sama akan meningkatkan produksi sebesar 6,360 persen.
Analisis Usaha Produksi Perahu di Rawapening (Studi Kasus Produsen Perahu Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang) iqbal Ali Husni; Dian Wijayanto; Sardiyatmo Sardiyatmo; Trisnani Dwi Hapsari; Faik Kurohman
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 03 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Desember 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rawapening memiliki nilai strategis terkait dengan banyaknya pihak yang berkepentingan, termasuk produsen perahu di sekitar kawasan Rawapening. Terdapat beberapa produsen perahu kayu di sekitar Rawapening, termasuk produsen yang berlokasi di Desa Asinan, Kecamatan Bawen. Usaha produksi perahu kayu di sekitar Rawapening cenderung stagnan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis usaha produksi perahu di Desa Asinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RC ratio usaha produksi perahu kayu di Desa Asinan adalah 1,24, artinya menguntungkan. Namun, usaha produksi perahu kayu di Desa Asinan perlu dikembangkan, baik dari aspek pemasaran, inovasi produk dan manajemennya.
ANALISIS DAYA SAING DAN SALURAN PEMASARAN IKAN KEMBUNG (RASTRELLIGER SP.) DI KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH Siti Machrusatul Ain; Imam Triarso; Sardiyatmo Sardiyatmo
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 02 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, September 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor perikanan tangkap di Kabupaten Rembang dapat berperan dan berpotensi sebagai penggerak utama perekonomian daerah dan nasional. Akan tetapi, sampai saat ini peran dan potensi tersebut belum baik. Diduga keunggulan komparatif sektor perikanan tangkap yang dimiliki oleh Kabupaten Rembang belum mampu menjadi keungggulan kompetitif. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya kinerja ekonomi berbasis sektor perikanan tangkap di Kabupaten Rembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing dan saluran pemasaran Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) di Kabupaten Rembang. Bedasarkan margin pemasaran dan analisis PAM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat survei dengan pendekatan kuantitatif. Populasi adalah masyarakat nelayan dan bakul ikan di Kabupaten Rembang. Jumlah sampel yang diambil yaitu 41 orang nelayan dan 45 orang Bakul Ikan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling dan Snowball Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara yang dilengkapi daftar kuisioner dan juga observasi langsung di lapangan. Teknik analisis data menggunakan analisis margin pemasaran dimana semakin panjang saluran pemasaran, maka margin yang diterima di setiap lembaga pemasaran semakin kecil dan semakin tidak efesien saluran pemasaran. Analisis data selanjutnya adalah analisis data menggunakan PAM, Private cost ratio (PCR): C/(A - B) yang dihasilkan 0,6, PCR < 1, berarti sistem komoditas yang diteliti memiliki keunggulan kompetitif; Domestic resource cost ratio (DRC): G/(E - F), yang dihasilkan 0,67 DRC < 1 berarti sistem komoditas yang diteliti mempunyai keunggulan komparatif; NPCO yang dihasilkan 1,04 nilai NPCO > 1 berarti kebijakan bersifat protektif terhadap output ; On tradable inputs (NPCI): B/F yang dihasilkan 0,9, jika nilai NPCI < 1 berarti kebijakan bersifat protektif terhadap input, berarti ada kebijakan subsidi terhadap input tradable. Saluran pemasaran Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) di Kabupaten Rembang efesien karena rantai pemasaran yang pendek
ANALISIS BIOEKONOMI PERIKANAN CUMI-CUMI (Loligo sp) DI PERAIRAN KOTA TEGAL Yuliana Prima Etika; Imam Triarso; Sardiyatmo Sardiyatmo
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 03 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Desember 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Tegal memiliki potensi perikanan yang cukup tinggi dengan di dukung oleh wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Salah satu potensi perikanan yang ada di Kota Tegal yaitu sumberdaya Cumi-cumi. Namun produksi Cumi-cumi di Kota Tegal telah mengalami penurunan sejak tahun 2012-2014. Sedangkan nelayan cenderung melakukan penangkapan sebanyak-banyaknya. Perlu adanya analisis Bioekonomi Cumi-cumi di perairan Kota Tegal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek Bioekonomi Cumi-cumi (MSY, MEY, dan OAE) dengan menggunakan model Gordon Schaefer dan Fox dan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan Cumi-cumi di Kota Tegal. Hasil penelitan menunjukkan bahwa Analisis Bioekonomi Gordon Schaefer menghasilkan nilai CMSY sebesar 771.725,433,78 kg/tahun, EMSY sebesar 47.145 unit kapal/tahun. Kondisi MEY diperoleh pada saat nilai CMEY sebesar 771.724.297,07 kg/tahun dan nilai EMEY sebesar 47.088 unit kapal/tahun. Kondisi OAE diperoleh pada saat nilai COAE sebesar 3.741.869,72 kg/tahun dan nilai EOAE sebesar 94.175 unit kapal/tahun. Sedangkan analisis Bioekonomi Fox menghasilkan nilai EMSY sebesar 29.666 unit kapal/tahun dengan CMSY sebesar 306.158.885,53 kg/tahun. Kondisi MEY diperoleh pada saat nilai CMEY sebesar 306.156.612,20 kg/tahun dan nilai EMEY sebesar 29.552 unit kapal/tahun. Kondisi OAE diperoleh pada saat nilai COAE sebesar 7.732.018,41 kg/tahun dan nilai EOAE sebesar 194.599 unit kapal/tahun. Sumberdaya Cumi-cumi di perairan Kota Tegal telah mengalami overfishing sejak tahun 2013 dengan tingkat pemanfaatan 190% menurut model Gordon Schaefer dan 303% menurut model Fox