Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KORELASI IMT (INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA REMAJA Eka Fitriyanti
Avicenna : Journal of Health Research Vol 2, No 1 (2019): Maret
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.462 KB) | DOI: 10.36419/avicenna.v2i1.255

Abstract

Latar Belakang : Fluor albus dapat menimbulkan beberapa komplikasi seperti terjadinya infeksi pada saluran berkemih dan abses kelenjar bartholin, Fluor albus yang tidak ditangani dengan baik maka akan menimbulkan infeksi yang menyebar ke atas atau ke organ reproduksi seperti endometrium, tuba fallopi, dan serviks menyebabkan terjadinya penyakit inflamasi pada panggul (PID) yang sering menimbulkan infertilitas dan perlengketan saluran tuba yang memicu terjadinya kehamilan ektopik. Overweight dan obesitas pada awal/ dewasa meningkatkan resiko terjadinya gangguan menstruasi, hipertensi pada kehamilan dan subfertilitas. BMI pada masa anak memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam kesehatan reproduksi seorang perempuan di masa depannya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi IMT dengan kejadian fluor albus pada remaja. Metode : Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa semester I prodi Kebidanan Jenjang Diploma IV Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan cross sectional. Fluor Albus diukur melalui kuesioner. Dan korelasi IMT dengan Fluor Albus dianalisis menggunakan uji Spearman Rank. Hasil : Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dengan uji Spearman Rank menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan (p=0,829) antara IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan kejadian fluor albus. Simpulan: Saran untuk peneliti selanjutnya adalah perlu dilakukan lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar serta lokasi cakupan penelitian yang lebih luas agar hasil penelitian lebih dapat digeneralisasikan
Sosialisasi Peran Guru Dalam Pendampingan Toilet Training Pada Anak Di Tk Aba Tegalrejo Yogyakarta Eka Fitriyanti; Luluk Khusnul Dwihestie
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.991 KB)

Abstract

Toilet training diperkenalkan pada usia 2-4 tahun dikarenakan pada usia ini, otot-otot sudah dapat menahan kandung kemihnya dan anak sudah dapat menyampaikan keinginan untuk BAK/BAB yang dirasakan. Selain itu, anak sudah cukup siap secara fsik, emosi dan psikologis untuk berlatih toilet training. Hal lain yang mempengaruhi keberhasilan proses toilet training yaitu waktu yang tepat dan dukungan lingkungan sekitar seperti orangtua atau pengasuh saat dirumah, dan guru saat anak berada di sekolah. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan ilmu kepada guru TK sehingga dapat berperan dengan baik dan tepat dalam proses pelaksanaan toilet training pada anak. Metode pelaksanaan kegiatan menjelaskan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang dilakukan adalah koordinasi, rekriutmen, sosialisasi dan pemberian edukasi, simulasi, monitoring dan evaluasi. Adanya edukasi dan pengoptimalan peran guru di TK ABA kacamatan Tegalrejo sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan guru dalam pendampingan proses toilet training pada anak sehingga diharapkan dapat menghasilkan luaran yang positif. Hasil: kegiatan sosialisasi berjalan dengan baik dan lancar, evaluasi dan monitoring dilakukan 1 minggu setelah pemberian edukasi hasilnya guru dapat melakukan pendampingan toilet training pada anak saat berada di sekolah. Luaran kegiatan berupa tekad yang kuat dan kesadaran guru tentang pentingnya peran guru dalam stimulasi anak untuk toileting, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan guru dalam pendampingan toileting pada anak diharapkan dapat berjalan dengan baik agar meningkatkan kemandirian anak dan derajat kesehatan anak. dapat tercapai.