Julia V. Rottie
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BAHU MANADO Masi, Gresty N.M.; Rottie, Julia V.
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i1.25164

Abstract

Abstract: Hypertension is systolic blood pressure greater than 140 mmHg and diastolic over 90 mmHg. In addition to pharmacological therapy, treatment of hypertension can use nonpharmacological therapy, is one foot soak therapy warm water. The aim to determine the effect of foot soak therapy with warm water to decrease blood pressure in patients with hypertension at Bahu Public Health Center Manado. The samples are patients with hypertension at Bahu Public Health Center met the inclusion criteria, using non-random sampling technique was purposive sampling method got 17 samples. The design using quasi experiment designs with one group time series design, observations pretest and then treatment (foot soak therapy warm water) and posttest observations three times. The research results based on the Friedman test showed that P-value = 0.689 > α = 0.05, there is no difference between the systolic blood pressure after foot soak therapy with warm water O2, O3, O4. Based on Wilcoxon test, there are significant before and after foot soak therapy with warm water to decrease blood pressure (P-value = 0.000). The conclusion, foot soak therapy with warm water ineffective to decrease blood pressure in patients with hypertension at Bahu Public Health Center Manado.Keywords: warm water foot bath, blood pressure, hypertension, patientsAbstrak: Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg. Selain terapi farmakologi, penatalaksanaan hipertensi dapat menggunakan terapi nonfarmakologi salah satunya terapi rendam kaki air hangat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh rendam kaki dengan air hangat terhadap penurunan tekanan darah pasien dengan hipertensi di Puskesmas Bahu Manado. Sampel adalah penderita hipertensi di Puskesmas Bahu yang memenuhi kriteria inklusi, menggunakan teknik non random sampling dengan metode purposive sampling didapatkan 17 orang. Desain penelitian menggunakan metode penelitian quasi eksperiment designs dengan rancangan one group time series, dilakukan observasi pretest kemudian perlakuan (terapi rendam kaki air hangat) dan observasi posttest sebanyak tiga kali. Hasil Penelitian berdasarkan uji Friedman didapatkan bahwa P-value = 0,689 > (α = 0,05), maka tidak terdapat perbedaan antara hasil tekanan darah sistolik setelah terapi rendam kaki dengan air hangat O2, O3, O4. Berdasarkan uji Wilcoxon, terdapat pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan terapi rendam kaki dengan air hangat terhadap penurunan tekanan darah (P-value = 0,000). Kesimpulan dari penelitian ini, terapi rendam kaki dengan air hangat tidak efektif menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi di Puskesmas Bahu Manado.Kata kunci : rendam kaki air hangat, tekanan darah, hipertensi, pasien
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOMPASO KECAMATAN TOMPASO Waladow, Geiby; Warouw, Sarah M.; Rottie, Julia V.
JURNAL KEPERAWATAN Vol 1, No 1 (1): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v1i1.2184

Abstract

Abstract : Based on the data, there is a lack of nutritional status in children aged 3-5 years in districh health centers Tompaso. Diet is an efforts to improve/increase the nutritional status by fulfill the needs of a child’s nutritional status. The purpose on this study, to determine the relationship of diet and nutritional status in children aged 3-5 yers in districh health centers Tompaso. The study design is a cross sectional it is a study where the diet (type of food, frequency of meals, and method) as an independent variable and nutritional status as the dependent variable at once in the same time. The population is all the children aged 3-5 years, who live in Tompaso area with 150 respondent as the samples. The data was collected by questionnaire and calculation of nutritional status as measured by weight/age (W/A). Data analysis using SPSS programe by using the chi-square at a significance level of α = 0,05. The result of the study are 51 respondents who have a good diet with good nutritional status, 4 respondents have a good diet with less nutritional status, 8 respondents did not have a good diet with good nutritional status, and 87 respondents did not have a good diet with less nutritional status. The conclusion there is a strong between the diet and nutritional status on children 3-5 years old with p (0,000). Keywords : diet, nutritional status, children 3-5 years old. Abstrak : Berdasarkan data yang diperoleh, masih banyak terdapat status gizi kurang pada anak usia 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tompaso. Pola makan merupakan salah satu upaya perbaikan/peningkatan status gizi dengan memenuhi kebutuhan status gizi anak. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi pada anak usia 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tompaso. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional yaitu suatu penelitian dimana pola makan (jenis makanan, frekuensi makan dan cara pemberian makanan) sebagai variabel independen dan status gizi sebagai variabel dependen diobservasi sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Populasi yang diambil adalah semua anak usia 3-5 tahun yang berdomisili diwilayah kerja Puskesmas Tompaso dengan sampel sebanyak 150 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan bantuan kuesioner dan perhitungan status gizi yang diukur menurut berat badan/umur (BB/U). Analisis data menggunakan program SPSS dengan menggunakan chi-square pada tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian yaitu 51 responden yang mempunyai pola makan baik dengan status gizi baik, 4 responden mempunyai pola makan baik dengan status gizi kurang, 8 responden mempunyai pola makan tidak baik dengan status gizi baik, dan 87 responden mempunyai pola makan tidak baik dengan status gizi kurang. Kesimpulan ada hubungan yang kuat antara pola makan dengan status gizi pada anak usia 3-5 tahun, dengan p (0,000). Kata kunci : Pola makan, Status gizi, Anak usia 3-5 tahun
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BAYI PADA USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU MANADO Datesfordate, A. Halil; Kundre, Rina; Rottie, Julia V.
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i2.16930

Abstract

Abstract. Nutrition is very important in the growth of children. The goal of good nutrition is to achieve adequate child growth. The purpose of this research is to know the relation of complementary feeding of mother's milk (MP-ASI) with baby's nutritional status at 6-12 months age in working area of Bahu Manado Puskesmas. Samples in this study were 79 mothers who had infants at 6-12 months of age in the working area of Bahu Manado Puskesmas. The research design used was analytic observational research with cross sectional approach. Based on chi-square test, there was a significant correlation between the provision of MP-ASI and infant nutritional status in the work area of puskesmas manado. The conclusions of the study showed that there was a relationship of complementary feeding of breast milk (MP-ASI) with infant nutritional status at 6-12 months in the working area of Bahu Manado Puskesmas. This conclusion for further research can be expected to be a reference for more research on the provision of MP-ASI with nutritional status. Keywords: MP-ASI and Nutritional Status Abstrak. Gizi sangat berperan dalam tumbuh kembang anak. Tujuan pemberian gizi yang baik adalah mencapai tumbuh kembang anak yang adekuat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan status gizi bayi pada usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bahu Manado. Sampel pada penelitian ini 79 ibu-ibu yang memiliki bayi pada usia 6-12 bulan diwilayah kerja Puskesmas Bahu Manado. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian berdasarkan uji chi-square terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi di wilayah kerja puskesmas manado. Kesimpulan dari penilitian menunjukan bahwa terdapat hubungan pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan status gizi bayi pada usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bahu Manado. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat diharapkan dapat menjadi rujukan untuk lebih banyak lagi penelitian tentang pemberian MP-ASI dengan status gizi. Kata Kunci : MP-ASI dan Status Gizi