Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Profil kadar hemoglobin pada anak yang tinggal di sekitar tambang emas Kecamatan Talawaan Kapal, Thirza R.; Warouw, Sarah M.; Masloman, Hj. Nurhayati
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.13332

Abstract

Abstract: Human interaction with the environment is a natural process since human birth until death. However, there are some disadvantages during the interaction process, inter alia exposure to inorganic metals, such as mercury, lead, cadmium, and arsenic. Even in a relatively very low concentration, they are still harmful to our helath. This study aimed to determine the level of hemoglobin in children living near a gold mine in Talawaan District. This was a descriptive observational study with a cross-sectional design. Of the total sample of 72 respondents, there were 31 males (43%) and 41 females (57%). There were 4 females (5.5%) who suffered from anemia. There were 3 respondents of 13 years old that suffered from anemia, but there was only 1 respondent of 14 years old that had anemic. Conclusion: In this study, hemoglobin level of most children was relatively normal. Anemia was found only in a small percentage of female respondents.Keywords: hemoglobin, heavy metal, childrenAbstrak: Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan telah terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai ia meninggal dunia. Dalam proses interaksi manusia dengan lingkungannya ini tidak selalu mendapatkan keuntungan. Terdapat faktor-faktor tertentu yang dapat merugikan manusia. Pencemaran lingkungan bersumber dari kegiatan manusia salah satunya akibat penambangan emas. Bahan an-organik seperti beberapa jenis logam yaitu merkuri, timbal, kadmium, dan arsen, dengan konsentrasi yang relatif kecil sudah dapat membahayakan makhluk hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin pada anak yang tinggal di sekitar tambang emas Kecamatan Talawaan. Jenis penelitian ini ialah deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Dari jumlah sampel sebanyak 72 responden, didapatkan 31 responden (43%) berjenis kelamin laki-laki dan 41 responden (57%) berjenis kelamin perempuan. Terdapat 4 responden (5,5%) mengalami anemia yang berjenis kelamin perempuan. Pada usia 13 tahun didapatkan 3 responden mengalami anemia dan pada usia 14 tahun 1 responden mengalami anemia. Simpulan: Kadar hemoglobin pada anak yang tinggal di sekitar tambang emas Kecamatan Talawaan relatif normal; hanya sebagian kecil yang berjenis kelamin perempuan mengalami anemia.Kata kunci: hemoglobin, logam berat, anak
Hubungan kadar hemoglobin dengan peluang remisi pada anak penderita leukemia limfoblastik akut periode 2010-2014 di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tewuh, Sharon; Mantik, Max F.J.; Warouw, Sarah M.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.12728

Abstract

Abstract: Acute lymphocytic leukemia (ALL), also called acute lymphoblastic leukemia, is a cancer that starts from the initial stem cells of the lymphocytes in the bone marrow. This study aimed to determine the relationship of hemoglobin level with the chance of remission in children with ALL. This was an analytical retrospective study. Data were obtained from the medical records of Estella at Prof. Dr. R. D. Hospital period 2010-2014 with a total samples of 30 patients. The Fisher exact test showed a significant p value of 0.019 (p <0.05). Conclusion: There was a significant relationship between hemoglobin level and the chance of remission in patients with ALL. Keywords: hemoglobin level, remission, acute lymphoblastic leukemia Abstrak: Leukemia limfositik akut (LLA), juga disebut leukemia limfoblastik akut, adalah kanker yang dimulai dari sel stem awal dari limfosit dalam sumsum tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar Hb dengan peluang remisi pada anak penderita LLA. Jenis penelitian ini ialah analitik retrospektif dengan menggunakan data rekam medik di ruang Estella RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode 2010-2014 dengan sampel sebanyak 30 pasien. Hasil uji Fisher exact test menunjukkan nilai signifikasi p=0,019 (p<0,05). Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara kadar Hb dengan peluang remisi pada pasien LLA.Kata kunci: kadar Hb, remisi, LLA
Hubungan jumlah monosit dengan lama hari rawat pada anak penderita diare akut di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2014 Rumokoy, Riandy P.; Warouw, Sarah M.; Mantik, Max F. J.
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i1.10826

Abstract

Abstract: Diarrhea due to infection is a major factor in the morbidity and mortality worldwide. During the inflammation process, there are agents that act as the body’s defense against infection, inter alia leukocytes which monocytes are in. The higher the number of leukocytes, the more severe the infection and it can also affect the length of stay (LOS) of patients. This study aimed to obtain the relationship between the number of monocytes with LOS of children with acute diarrhea. This was a historical cohort study. Subjects were all children with acute diarrhea hospitalized in the Pediatrics Department of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado in 2014. Data were analyzed with Spearman rho correlation test. The resluts showed that the number of samples were 52 childrenconsisted of 29 boys and 23 girls. The most frequent found were LOS of 3 days (19.2%) and most patients experienced an increased number of monocytes (59.6%). The Spearman rho correlation analysis obtained a p-value of 0.03. Conclusion: There was a significant relationship between the number of monocytes with length of stay in children with acute diarrhea.Keywords: number of monocytes, length of hospitalization, acute diarrheaAbstrak: Diare karena infeksi merupakan faktor utama pada tingginya angka morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Pada proses peradangan sendiri terdapat agen yang berperan sebagai pertahanan tubuh untuk melawan infeksi, yaitu leukosit yang di dalamnya terdapat monosit. Semakin tinggi jumlah leukosit maka semakin berat juga infeksinya dan dapat berpengaruh pada lama hari rawat penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah monosit dengan lama hari rawat anak dengan diare akut. Penelitian ini menggunakan metode historical cohort. Subjek penelitian ialah semua anak penderita diare akut yang dirawat di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2014. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Spearman rho. Hasil penelitian memperlihatkan jumlah sampel sebanyak 52 anak, 29 anak laki-laki dan 23 anak perempuan. Lama hari rawat yang paling sering ialah 3 hari (19,2%), kebanyakan penderita mengalami peningkatan jumlah monosit (59,6%). Hasil analisis korelasi Spearman rho didapatkan p-value = 0.03. Simpulan: Terdapat hubungan antara jumlah monosit dengan lama hari rawat pada anak penderita diare akut.Kata kunci:jumlah monosit, lama hari rawat, diare akut
Hubungan antara kadar asam urat dengan tekanan darah pada anak obes di Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara Sarundaitan, Herlin S.; Warouw, Sarah M.; Runtunuwu, Ari L.
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.1.2016.11692

Abstract

Abstract: Obesity is an increasing global health problem in many countries. The most common causes are genetic factor, lack of physical activity as well as combinations of these factors. Uric acid is an end product of purine metabolism. Elevated uric acid level is influenced by various factors such as alcohol, genetic, hypothyroidism, obesity, and high-purine diet. In children all over the world, the increased prevalence of overweight and obesity influences the prevalence of hypertension, especially primary hypertension. This study aimed to determine the relationship between the level of blood uric acid and blood pressure among obese children. This was an observational analytical study. Samples were obtained by using consecutive sampling method. This study was conducted at Talawaan North Minahasa during October 2015-January 2016. There were 38 obese children aged 13-15 years as samples, consisted of 14 males and 24 females. The results showed that the majority of samples were in the age categories 13 and 14 years; each category consisted of 17 samples (44.7%). The lowest was age category of 15 years, consisted of 4 samples (10.5%). The mean systolic blood pressure was 123.16 mmHg (SD ± 12.967) and the mean diastolic blood pressure was 81.58 mmHg (SD ± 11.514). The mean level of blood uric acid was 4.858 mg/dL (SD ± .9328). The Pearson correlation statistical test for the relationship between uric acid level and systolic blood pressure showed a P value of 0.306 (r<0.02) and for the relationship between uric acid levels and diastolic blood pressure showed a P value of 0.152 (r <0.02). Conclusion: There was a positive relationship between the level of blood uric acid and blood pressure among obese children but not statistically significant. Keywords: uric acid, blood pressure, obesity Abstrak: Obesitas merupakan masalah kesehatan dunia yang semakin meningkat di berbagai negara. Penyebab yang paling sering menyebabkan obesitas ialah faktor genetik, kurangnya aktifitas fisik, serta kombinasi dari kedua faktor ini. Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin. Penyebab meningkatnya kadar asam urat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor antara lain alkohol, genetik, hipotiroid, obesitas, dan diet tinggi purin. Pada populasi anak di seluruh dunia, peningkatan prevalensi kegemukan dan obesitas turut meningkatkan prevalensi hipertensi, terutama hipertensi primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar asam urat dengan tekanan darah pada anak obes. Jenis penelitian ini analitik observasional dengan desain potong lintang. Sampel diperoleh dengan metode consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara selama bulan Oktober 2015 – Januari 2016. Terdapat 38 anak obes berusia 13-15 tahun sebagai sampel, yang terdiri dari 14 anak laki-laki dan 24 anak perempuan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden berada pada kategori umur 13 dan 14 tahun masing-masing berjumlah 17 orang (44,7%), dan terendah umur 15 tahun sebanyak 4 orang (10,5%).Rerata tekanan darah sistol 123,16 mmHg (SD ± 12,967) dan rerata tekanan darah diastol 81,58 mmHg (SD ± 11,514). Rerata kadar asam urat responden 4,858 mg/dL (SD ± 0,9328). Uji statistik Pearson Correlation untuk hubungan antara kadar asam urat dengan tekanan darah sistol menunjukkan nilai P = 0,306 (r<0,02) dan untuk hubungan antara kadar asam urat dengan tekanan darah diastol menunjukkan nilai P = 0,152 (r <0,02). Simpulan: Terdapat hubungan positif antara kadar asam urat darah dengan tekanan darah pada anak obes namun secara statistik tidak bermakna.Kata kunci: asam urat, tekanan darah, obesitas
Hubungan berat badan dengan tekanan darah pada siswa SMP di Kecamatan Pineleng Kalangie, Vicky M.; Warouw, Sarah M.; Umboh, Adrian
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.1.2016.10935

Abstract

Abstract: Obesity is a condition that exceeds the relative weight of a person as a result of the accumulation of nutrients, especially carbohydrates, fats, and proteins. Hypertension is defined as systolic and diastolic blood pressures above than 95th percentile according to sex, age, and height. This study aimed to determine the relationship between body weight and blood pressure among junior high school students in Kecamatan Pineleng. This was an analytical study using a cross sectional approach. Population was junior high school students grades 7 and 8 aged 12-14 years of 3 Junior High Schools located in Kecamatan Pineleng. There were 75 samples obtained by using simple random sampling technique. The Chi-Square test showed a p value of 0.001 (<0.005). Conclusion: There was a significant relationship between weight and blood pressure among junior high school students in Kecamatan Pineleng. Keywords: weight, blood pressure.  Abstrak: Obesitas adalah suatu keadaan yang melebihi dari berat badan relatif seseorang, sebagai akibat penumpukan zat gizi terutama karbohidrat, lemak dan protein. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik yang melebihi persentil 95 menurut jenis kelamin, usia, dan tinggi badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berat badan dengan tekanan darah pada siswa SMP di Kecamatan Pineleng. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain potong lintang. Populasi yang diambil ialah siswa SMP kelas 7 dan 8 yang berusia 12 – 14 tahun di 3 SMP yang berada di Kecamatan Pineleng. Jumlah sampel 75 siswa diperoleh dengan teknik simple random sampling. Hasil analisis dengan uji Chi-Square menyatakan nilai signifikansi 0,001 (< 0,005). Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara berat badan dengan tekanan darah pada siswa SMP di Kecamatan Pineleng.Kata kunci: berat badan, tekanan darah.
Hubungan kadar asam lemak dengan fungsi hati pada remaja obes Pasaribu, Eca D.Y.; Warouw, Sarah M.; Rampengan, Novie H.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.2.2016.14494

Abstract

Abstract: Obesity has reached epidemic proportion globally. Obesity is the risk factors to various diseases and early death. Being obese in adolescents is highly risky to become obese in adults and potentially have metabolic diseases and degenerative diseases later. Early detection of the changes in liver function is crucial in obese adolescents. The prevelation of non-alcoholic fatty liver disease increase simultaneously as the increase of the number of obesity in children and adolescents. This study was aimed to obtain the correlation of fatty acid level and liver function in obese adolescents. This was an observational study with a cross sectional design. Population was male and female obese students aged 13-15 years in Tomohon. Anthopometry value, trygliceride level, and the serum marker of liver function (AST and ALT) were examined. The respondents fasted for 10 to 12 hours before the blood examination. There were 39 obese adolescents as samples. The result of the Pearson Correlation test showed a positive correlation between trygliceride level and AST level but not statistically significant (r=0.048, p=0.772) and a positive correlation between trygliceride level and ALT level but not statistically significant (r=0.068, p=0.679). Conclusion: There was a a positive correlation between the fatty acid level and the liver function in obese adolescents,however, it was not statistically significant.Keywords: obesity, adolescents, trygliceride, AST, ALT Abstract: Obesitas telah mencapai proporsi epidemik global. Obesitas merupakan predisposisi terhadap penyakit dan kematian dini akibat berbagai penyakit. Obesitas pada masa anak berisiko tinggi menjadi obesitas di masa dewasa dan berpotensi mengalami berbagai penyakit metabolik dan penyakit degeneratif di kemudian hari. Deteksi dini adanya perubahan fungsi hati penting dilakukan pada anak obes. Prevalensi penyakit perlemakan hati non alkoholik meningkat bersamaan dengan meningkatnya obesitas pada anak dan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar asam lemak dan fungsi hati pada remaja obes. Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain potong lintang. Populasi ialah siswa-siswi remaja obes berusia 13-15 tahun di Kota Tomohon. Dilakukan pengukuran antopometri, pemeriksaan trigliserida, dan serum penanda fungsi hati (AST dan ALT). Sampel penelitian berjumlah 39 remaja obes. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan positif antara kadar trigliserida dengan kadar AST namun tidak bermakna secara statistik (r=0,048, p=0,772) dan terdapat pula hubungan positif antara kadar trigliserida dengan ALT namun tidak bermakna secara statistik (r=0,068, p=0,679). Simpulan: Terdapat hubungan positif antara kadar asam lemak dengan fungsi hati pada remaja obes namun tidak bermakna secara statistik. Kata kunci: obesitas, remaja, trigliserida, AST, ALT
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOASIO KOTA TIDORE KEPULAUAN Salim, Saiful; Warouw, Sarah M.; Rottie, Julia
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1765

Abstract

Abstract: One of the fundamental efforts to ensure the achievement of the highest quality of child development is the provision of breast milk (milk) from birth until the age of two years. Mother's Milk (Air Susu Ibu, ASI) is the most perfect food for babies because it contains many nutrients that are high-value required for the growth and development of the nerves and brain and gives substances immunity against some diseases. Breast milk can meet the nutritional needs of infants during the first six months (exclusive breastfeeding). The government up until now continues to promote the program through the promotion of increased use of exclusive breastfeeding, but unexpectdly still there are mothers, who do not exclusively breastfeed their babies. The purpose of this study is to know the relationship between maternal characteristics and the successfulness of exclusive breastfeeding. The desaigned study  was Analytic Observational, with cross sectional approach, with a sample of 65 people. Determination of the samples was done by using a non-probability (purposive sampling). Data collection was accomplished by using questionnaires. Processing data using the computer program SPSS version 20 was presented in narrative form and table. Statistical test used was chi-square with significance level α = 0.05. The results of statistical tests showed that the obtained maternal characteristics values ​​are as follows: for Age characteristic the p-value = 0.25 (p > α), the education characteristic p-value = 0.04 (p < α), a job characteristic p-value = 0.015 (p < α), and the knowledge characteristic p-value = 0.042. (P < α). There is no relationship or association between the age and the exclusive breastfeeding success. There is a relationship of education, employment, knowledge of the mother and the success of exclusive breastfeeding. However the relationship obtained is a significant negative relationship because highly educated mothers, mother who work or carier women and mothers who are actually more knowledgeable are there who fail to braestfeed exclusively. From this this study it can be suggested to the clinic to have to do counseling/ training or dairy feeding for working mothers (Pegawai Negeri Sipil / Swasta), proposed to the Government, the mayor and the head of private institutions to be able to grant permission or instructions to all employees mothers who have a six months old baby to be given permission to go home for breastfeeding while still on the working hours. Keywords: Maternal characteristic, exlusive breastfeeding.   Abstrak: Salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian tertinggi kualitas tumbuh kembang anak adalah dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak lahir hingga usia dua tahun. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi karena mengandung banyak zat-zat gizi yang bernilai tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf dan otak, memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit. Air susu ibu dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama enam bulan pertama (ASI eksklusif). Sampai sekarang pemerintah terus berupaya mempromosikan program ASI eksklusif melalui gencarnya promosi peningkatan penggunaan ASI eksklusif, namun masih saja didapatkan ibu menyusui bayinya tidak secara eksklusif sesuai yang diharapkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah Analitik Observasional dengan pendekatan Cross Sectional, dengan jumlah sampel 65 orang. Penentuan besar sampel dengan menggunakan Non probability (purposive Sampling). Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan komputer dengan program SPSS versi 20 yang disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square dengan tingkat signifikasi α = 0,05. Hasil uji statistik menunjukan bahwa karakteristik ibu (umur) diperoleh nilai p-value = 0,25 (p > α), pendidikan diperoleh nilai p-value = 0,04 (p < α), pekerjaan diperoleh nilai  p-value = 0,015 (p < α), dan pengetahuan diperoleh nilai p-value = 0,042. (p < α). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan umur dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif dan ada hubungan pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dengan  keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Namun hubungan yang didapatkan adalah hubungan yang bermakna negatif dikarenakan ibu yang berpendidikan tinggi, ibu yang bekerja dan ibu yang berpengetahuan baik justru lebih banyak yang tidak berhasil memberikan ASI eksklusif. Dari penelitian ini dapat disarankan kepada pihak puskesmas untuk perlu dilakukannya penyuluhan/pelatihan tentang pemberian ASI perah kepada ibu-ibu pekerja (PNS/Swasta), mengusulkan  ke Pemerintah Daerah dalam hal Wali Kota dan pimpinan instansi swasta untuk dapat memberikan izin/intruksi kepada seluruh pegawai ibu-ibu yang mempunyai bayi enam bulan kebawah agar dapat diberi izin pulang ke rumah untuk menyusui bayinya meskipun masih jam kerja. Kata kunci: Karakteristik Ibu, ASI eksklusif.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN KEBERSIHAN PERORANGAN PADA ANAK PRA SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK KARTIKA MANADO Matfikih, Nurfiana; Warouw, Sarah M.; Rottie, Julia
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1782

Abstract

Abstract: Independence of self is one of the most important aspects that should be possessed by each individual and the child, because in addition to affect performance, it also serves to help achieve the goal of life, achievements, success and earn rewards. Without the support of an independent nature, the individual and the child will be difficult to reach something in the maximum, and it will also be difficult to achieve succes. The  support of parents and the right of parenting, in accordance with conditions expected to establish children in pre-school indepedence in the exercise of an daily personal hygiene. This research to know the relationship of parenting parents with personal hygiene independence to children in pre-school at Kindergarten of Kartika Manado. The design of this study using the cross sectional approach. The method of sampling in this study is a total sampling way that some 50 parents/guardians of students. This study used a questionnaire instrument and analys Chi-Square statistical test at a significance level of 95 %: (α 0,05). The result showed there were 19 samples that had authotitarian parents, 12 samples didn’t have the independence in maintaining personal hygiene and 7 samples are independent. There are 31 samples that have parents democratic, 7 samples don’t have the independence in maintaining personal hygiene and 24 samples are independent. Result of Chi-Square test (X2) at 95 % confidence level (α 0,05), showed an association with parenting parents with personal hygiene independence to children in pre-school at Kindergarten of Kartika Manado, where the value of ρ=0,004, smaller than α=0,05. Democratic parenting was able to indepedence to children to maintain personal hygiene, it’s expected that managers at Kindergarten of Kartika Manado to promote democratic parenting to parents, so that parents can implement it in the family life. Keywords: The Parenting Parents, personal hygiene independence to children in pre-school.     Abstrak: Kemandirian merupakan salah satu aspek terpenting yang harus dimiliki setiap individu dan anak, karena selain dapat mempengaruhi kinerja, juga berfungsi untuk membantu mencapai tujuan hidup, prestasi, kesuksesan serta memperoleh penghargaan. Tanpa didukung oleh sifat mandiri, maka individu maupun anak akan sulit untuk mencapai sesuatu secara maksimal, dan akan sulit pula untuk meraih kesuksesan. Dukungan orangtua serta pola asuh yang tepat, sesuai dengan keadaan anak diharapkan mampu membentuk kemandirian anak pra sekolah dalam pelaksanaan kebersihan perorangan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orangtua dengan kemandirian kebersihan perorangan pada anak pra sekolah di Taman Kanak-Kanak Kartika Manado. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara total sampling yaitu sejumlah 50 orangtua/wali siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dan dianalisa menggunkan uji statistic Chi-Square pada tingkat kemaknaan 95 %: (α 0,05). Hasil penelitian menunjukkan dari 19 sampel yang memiliki orang tua otoriter, 12 sampel tidak memiliki kemandirian dalam menjaga kebersihan perorangan dan 7 sampel memiliki kemandirian. Dari 31 sampel yang memiliki orang tua demokratis, 7 sampel tidak memiliki kemandirian dalam menjaga kebersihan perorangan dan 24 sampel memiliki kemandirian. Hasil uji Chi Square (X2) pada tingkat  kepercayaan 95% (α 0,05), menunjukkan ada hubungan hubungan pola asuh orangtua dengan kemandirian kebersihan perorangan pada anak pra sekolah di Taman Kanak-Kanak Kartika Manado, dimana nilai ρ= 0,004, lebih kecil dari α=0,05. Pola asuh demokratis ternyata mampu memandirikan anak pra sekolah untuk menjaga kebersihan perorangan, diharapkan agar pengelola Taman Kanak-Kanak Kartika Manado mensosialisasikan pola asuh demokratis kepada orang tua, agar orang tua dapat mengimplementasikannya di dalam kehidupan berkeluarga. Kata Kunci: Pola Asuh Orangtua, Kemandirian Kebersihan Perorangan Anak Pra Sekolah.
HUBUNGAN INFESTASI CACING YANG DITULARKAN MELALUI TANAH DAN EOSINOFILIA PADA SISWA SD GMIM BUHA MANADO Matei, Yeti Teresia; Rampengan, Novie; Warouw, Sarah M.
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4614

Abstract

Abstract: Infestation of soil transmitted helminth is often found among communities in developing countries. This helminthic infestation can affect nutritional state, physical growth, mental, cognition, and intellectual deterioration in children. Increased eosinophils (eosinophilia) is often associated with diseases caused by worms and allergy. This study aimed to determine the links between investastion of soil transmitted helminth and esinophilia among students in SD GMIM Buha Manado. This was a prospective observational study with a cross-sectional approach. According to exclusive and inclusive criteria, 80 samples were obtained. Data were analyzed by using the Fisher Exact and Phy correlation coefficient analysis. The resluts showed that 17.5 % students were infected by Ascaris lumbricoides, meanwhile Trichuris trichiura and hookworm were not evident. The corelation test showed that there was a significant relationship between infestation of soil transmitted helminth and eosinophilia with a P-value = 0.001. Conclusion: There was a high significant relationship between infestation of soil transmitted helminth and eosinophilia among students of SD GMIM Buha Manado. The most frequent found was Ascaris lumbricoides and its infestation was marked by eosinophilia. Keywords: Soil transmitted helminth, eosinophilia, students of SD GMIM Buha Manado.   Abstrak: Infestasi cacing yang ditularkan melalui tanah banyak ditemukan pada masyarakat di negara berkembang. Infestasi cacing bisa berdampak terhadap gizi, pertumbuhan fisik, mental, kognitif, dan kemunduran intelektual pada anak. Peningkatan eosinofil sering  dikaitkan dengan penyakit yang disebabkan oleh cacing dan alergi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan infestasi cacing yang ditularkan melalui tanah dan eosinofilia pada siswa SD GMIM Buha Manado. Penelitian ini merupakan penelitian prospektif observasional dengan pendekatan potong lintang.cross – sectional. Berdasarkan kriteria eksklusi dan inklusi diperoleh 80 sampel. Analisis korelasi yang digunakan ialah uji Fisher Exact dan analisis koefisien korelasi Phi. Hasil penelitian memperlihatkan 17,5% siswa terinfestasi cacing Ascaris lumbricoides, sedangkan Trichuris trichiura dan cacing tambang tidak ditemukan. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat bermakna antara infestasi cacing yang ditularkan melalui tanah dan eosinofilia dengan P = 0,001. Simpulan: Terdapat hubungan yang sangat bermakna antara infestasi cacing yang ditularkan melalui tanah dan eosinofilia Cacing yang paling banyak menginfestasi siswa SD GMIM Buha Manado ialah Ascaris lumbricoides. Adanya infestasi Ascaris lumbricoides ditandai dengan peningkatan eosinofil. Kata Kunci: Infestasi cacing yang ditularkan melalui tanah, eosinofilia, siswa SD GMIM Buha Manado.
HUBUNGAN NILAI HEMATOKRIT DAN NILAI JUMLAH TROMBOSIT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE Hukom, Andrew O. E.; Warouw, Sarah M.; Memah, Maya; Mongan, Arthur E.
eBiomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.1.2013.4154

Abstract

Abstract: Dengue hemorrhagic fever (DHF) has been a global problem especially for children. There are two main pathophysiological changes occur in DHF. The first one is an increased vascular permeability and the second one is the disorder of haemostasis. Haematocrit and thrombocyte count are laboratory parameters that are needed for monitoring the development of DHF. This was a retrospective analytical study with a cross sectional design. Samples were patients who were diagnosed as dengue hemorrhagic fever in RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado in 2012. Inclusion criteria were patients aged <15 years, were diagnosed based on WHO 1997, and were already tested for haematocrit test and platelet count. Data obtained from the medical records were analyzed by using t test and Spearman?s correlation test. There were 137 children with DHF in 2012, and as samples we used 62 children. The t-test of haematocrit values showed a P-value 0.0001 which meant that there was a significant increase of haematocrit among DHF patients. The t-test of thrombocyte counts showed a P-value 0.0001, which meant that there was a significant decrease of thrombocyte count among the DHF patients. The Spearman test showed a correlation of haematocrit level and thrombocyte counts among DHF patients with a P-value 0.133. Conclusion: There was no significant correlation between haematocrit and thrombocyte count among dengue hemorrhagic fever patients.Keywords: dengue hemorrhagic fever, children, haematocrit, thrombocyte coountAbstrak: Demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi masalah masyarakat internasional terutama pada anak-anak. Dua perubahan patologik utama pada penyakit DBD yaitu peningkatan permeabilitas kapiler dan gangguan hemostasis. Hematokrit dan hitung trombosit merupakan parameter laboratorik yang diperlukan untuk memantau perkembangan DBD. Penelitian ini bersifat analitik retrospektif dengan desain potong lintang. Sampel penelitian ialah pasien anak yang terdiagnosis DBD di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama periode tahun 2012. Kriteria inklusi ialah pasien berusia <15 tahun dan telah terdiagnosis menurut kriteria WHO 1997, serta melakukan pemeriksaan laboratorium hematokrit dan trombosit. Penelitian ini menggunakan catatan rekam medik, dan untuk analisis statistik digunakan uji t dan Spearman?s correlation test. Dari 137 anak dengan DBD pada periode 2012, diambil 62 anak sebagai sampel. Melalui uji t untuk hematokrit didapatkan nilai P = 0,0001 yang menunjukkan terdapat peningkatan bermakna nilai hematokrit pada pasien DBD. Melalui uji untuk jumlah trombosit didapatkan nilai P = 0,0001, yang menunjukkan terdapat penurunan bermakna nilai jumlah trombosit pada pasien DBD. Hasil uji Spearman terhadap korelasi nilai hematokrit dan nilai jumlah trombosit memperlihatkan nilai P = 0,133 (? ? = 0,05). Simpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara nilai hematokrit dan nilai jumlah trombosit pada pasien demam berdarah.Kata kunci: demam berdarah dengue,anak, hematokrit, trombosit