Pemanis merupakan senyawa kimia yang umum ditambahkan ke dalam produk olahan makanan dan minuman untuk memberikan rasa manis. Salah satu pemanis buatan yang banyak digunakan adalah natrium siklamat, yang memiliki tingkat kemanisan sekitar 30 kali lebih tinggi dibandingkan gula alami. Meskipun demikian, konsumsi natrium siklamat secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, seperti sakit kepala, alergi, gangguan seksual, diare, hingga sakit perut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar natrium siklamat dalam minuman es teh yang dijual di wilayah Purwogondo Kabupaten Jepara. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pendekatan deskriptif secara kualitatif dan kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah tujuh jenis es teh yang paling banyak dikonsumsi, dipilih menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi, yaitu harga lebih murah dan rasa manis berlebihan yang dijual secara bebas di Purwogondo Kabupaten Jepara. Pengujian kadar natrium siklamat dilakukan dengan Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 269,5 nm, serta melalui uji validasi metode yang meliputi linearitas, akurasi, presisi, LOD, dan LOQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 sampel yang terdapat kadar natrium siklamat sebanyak 4 sampel yaitu sampel A sebesar 1,986 mg/L, sampel B sebesar 2,671 mg/L, sampel C sebesar 9,743 mg/L, dan sampel G sebesar 2,241 mg/L. Seluruh sampel masih berada di bawah batas maksimum yang ditetapkan oleh BPOM, yaitu 350 mg/kg, sehingga dinyatakan aman untuk dikonsumsi.