Sukamto Salang Mamada
Fakultas Farmasi UNIVERSITAS HASANUDDIN

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Majalah Farmasi dan Farmakologi (Trends in Pharmacy and Pharmaceutical Sciences)

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BEROMA (Cajanus cajan (L.) Milps) Mirnawati Salampe; Zulfaidah Rahma; Syamsu Nur; Sukamto S Mamada
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 23 No. 1 (2019): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1223.467 KB) | DOI: 10.20956/mff.v23i1.6464

Abstract

Daun beroma (Cajanus cajan (L.) Milps) berpotensi sebagai antioksidan dikaitkan dengan kandungan senyawa kimia yaitu flavanoid dan fenolik. Aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol 70% daun Cajanus cajan (L.) Milps dilakukan menggunakan metode 1,1- diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) dan 2,2’-azino-bis- [3- ethylbenzothiazoline sulphonate] (ABTS). Nilai IC50 pada pengujian metode DPPH yaitu 86,34 mg/ml dan IC50 pada metode ABTS yaitu 20,53 mg/ml. Berdasarkan nilai IC50 tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun Cajanus cajan (L.) Milps mempunyai aktivitas antioksidan yang sangat kuat.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) TERHADAP KADAR ENZIM LDH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ASAP ROKOK Mu'minisa Bahrun; Sukamto S. Mamada; Subehan Lallo; Sumarheni Sumarheni
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 23 No. 2 (2019): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v23i2.8324

Abstract

Partikel-partikel asap rokok diketahui mengandung tingkat radikal bebas tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel organ-organ di dalam tubuh. Peningkatan enzim Laktat dehidrogenase (LDH) dapat digunakan sebagai biomarker pada saat terjadi kerusakan atau kematian sel tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi dari ekstrak temu putih (ETP) terhadap kadar enzim LDH tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi asap rokok. Sebanyak 12 ekor tikus diinduksi asap rokok selama 30 menit dengan menggunakan 10 batang rokok perhari kemudian diberikan vitamin C dosis 100mg/ml sebagai kontrol positif, ETP dengan dosis 70mg/200gBB dan dosis 105mg/200gBB. Penginduksian dilakukan selama 30 hari kemudian dilakukan pengambilan sampel darah. Pengukuran kadar enzim LDH menggunakan reagen kit diagnostik pada instrument ABX Pentra 400. Uji Oneway ANOVA menunjukkan bahwa pemberian ETP secara peroral pada hewan coba tikus menunjukkan penurunan kadar LDH pada setiap dosis yang digunakan yaitu 70mg/200gBB dan 105mg/200gBB dengan perbedaan secara nyata dibandingkan kelompok kontrol negatif (p<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ETP dosis 70 mg/200gBB dan 105mg/200gBB memberikan efek terapi dengan menurunkan kadar enzim LDH pada tikus yang diinduksi asap rokok.
EVALUASI HEMATOTOKSIK SECARA IN VITRO NANOPARTIKEL ZnS HASIL REDUKSI BIOMATRIKS Eschericia coli Lisa Kurniati; Andi Arjuna; Sukamto S Mamada
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 23 No. 3 (2019): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.971 KB) | DOI: 10.20956/mff.v23i3.9398

Abstract

Nanopartikel ZnS merupakan material semi konduktor yang memiliki sifat unik dan manfaat yang besar dibidang kesehatan, terutama sebagai antibakteri dan biomarker kanker. Walaupun demikian, informasi mengenai toksisitas dari nanopartikel ZnS masih sangat terbatas. Oleh karena itu, pada penelitian ini telah dilakukan evaluasi hematotoksisitas secara in vitro nanopartikel ZnS hasil reduksi biomatriks Escherichia coli. Penyiapan nanopartikel ZnS diawali dengan pencampuran dispersi ZnSO4 konsentrasi 200 bpj ke dalam medium Luria Bertani Broth (LBB) yang ditumbuhi E.Coli  sebagai bioreduktor. Produk yang dihasilkan dikarakterisasi dengan uji photolimunisence (PL) dan spektrofotometri pada rentang panjang gelombang 250-700 nm. Hasilnya, nanopartikel ZnS berpendar biru dan diidentifikasi pada λmax 288 nm dengan absorbansi 0,905. Partikel yang dihasilkan kemudian didispersikan dengan variasi volume 30 µl, 40 µl, 50 µl pada larutan tyrod. Data persentase hemolisis secara berturut-turut adalah 32%, 39%, 22%, 0% (kontrol negatif) dan 100% (kontrol positif). Sehingga dapat disimpulkan bahwa nanopartikel ZnS hasil reduksi E.coli memberikan efek toksik terhadap sel darah merah
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) SECARA SUBKRONIK TERHADAP BOBOT JANTUNG DAN PARU TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) Rezaldi Mahaputra Perdana; Muhammad Nur Amir; Sukamto Mamada
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 24 No. 2 (2020): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v24i2.10683

Abstract

Kayu secang merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan untuk terapi pengobatan, sehingga perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui keamanan dari tanaman tersebut. Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak etanol kayu secang (Caesalpinia sappan L.) secara subkronik terhadap bobot jantung dan paru tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek toksisitas ekstrak etanol kayu secang (Caesalpinia sappan L.) berdasarkan parameter bobot jantung dan paru-paru tikus putih jantan (Rattus norvegicus) setelah pemaparan subkronik selama 90 hari. Dua puluh ekor tikus putih dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok 1 kontrol sehat, kelompok 2 NaCMC 1%, kelompok 3 ekstrak etanol kayu secang 400 mg/kg BB, dan kelompok 4 ekstrak etanol kayu secang 1000 mg/kg BB. Perlakuan dilakukan selama 90 hari dengan aturan pemberian 1 kali sehari. Efek toksisitas ditentukan melalui pengukuran bobot jantung dan paru-paru. Hasil yang diperoleh menunjukkan  bahwa pemberian ekstrak etanol kayu secang secara subkronik selama 90 hari tidak menyebabkan toksisitas berdasarkan data bobot jantung dan paru-paru tikus putih jantan yang diperoleh.