Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MODEL PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI KAWASAN PABRIK GULA GONDANG WINANGOEN, KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH Yusana Sasanti Dadtun; Tiwuk Kusuma Hastuti; Umi Yuliati; Amad Saeroji
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 6: Nopember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i6.219

Abstract

Kawasan Pabrik Gula Gondang Winangoen, Kabupaten Klaten, memiliki berbagai potensi untuk dikembangkan sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW). Potensi yang dimiliki di antaranya adalah pada sektor budaya. Peluang pengembangan wisata dapat dilakukan secara terpadu antara wisata budaya dan wisata hiburan. Salah satu usaha yang dilakukan dalam upaya pengembangan peluang tersebut adalah membuat model pengembangan wisata budaya di kawasan Pabrik Gula Gondang Winangoen, Kabupaten Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah mengemas komponen potensi wisata di kawasan Pabrik Gula Gondang Winangoen agar dapat menarik wisatawan sehingga dapat dikembangkan menjadi wisata budaya, apa sajakah wisata budaya yang ada di kawasan tersebut, dan bagaimanakah model pengembangan wisata budaya di Pabrik Gula Gondang Winangoen, Kabupaten Klaten. Lokasi pabrik gula ini berada di Jalan Yogyakarta-Solo, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah paduan antara dua metode, yakni metode sejarah untuk mengkaji sisi historis, meliputi: heuristik (pengumpulan data melalui wawancara, studi dokumen, arsip dan studi pustaka). Dari data yang diperoleh tersebut kemudian dilakukan kritik sumber secara intern dan ekstern. Tahapan berikutnya adalah interpretasi dan yang terakhir adalah historiografi. Sumber yang didapat melalui wawancara bersama pihak Pabrik Gula Gondang Winangoen, juga pada pihak pemerintah terkait dengan kebijakan yang diambil sehubungan dengan pengembangan wisata budaya yang dilakukan. Didukung pula dengan menggunakan arsip dan dokumen milik pabrik gula tersebut, catatan-catatan dan berbagai referensi yang terkait, serta Focus Group Discusion (FGD). FGD tersebut dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang kemampuan objek dalam rangka pengembangan kepariwisataan. Melalui analisis ini akan dihasilkan skenario pengembangan pariwisata, khususnya wisata budaya di Pabrik Gula Gondang Winangoen, Kabupaten Klaten. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kawasan Pabrik Gula Gondang Winangoen memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata, terutama wisata budaya. Pengembangan kawasan Pabrik Gula Gondang Winangoen sebagai objek wisata budaya, sangat diperlukan, meliputi: 1. Pengembangan obyek wisata, 2. Pengembangan paket wisata budaya dan 3. Pengembangan pelayanan wisata budaya. Potensi wisata budaya tersebut memiliki nilai lebih dengan membuat model pengembangan wisata budaya berupa paket wisata budaya serta penyelenggaraan berbagai event wisata dengan bersinergi bersama Pabrik Gula Gondang Winangoen yang sekaligus merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Klaten. Pabrik Gula Gondang Winangoen memiliki sarana dan prasarana untuk digunakan sebagai tempat penyelenggaraan berbagai event budaya yang ada di kawasan sekitarnya.
Peningkatan Daya Saing Lokananta Sebagai Destinasi Wisata Sejarah Di Surakarta Tiwuk Kusuma Hastuti; Umi Yuliati; Yusana Sasanti Dadtun
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.736 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.547

Abstract

Lokananta merupakan satu-satunya perusahaan rekaman musik milik Pemerintah Indonesia yang didirikan di Kota Surakarta pada tahun 1956. Berbagai potensi yang dimiliki Lokananta seperti bangunan fisik, berbagai macam koleksi peralatan musik dan kaset audio, duplikasi piringan hitam, dan koleksi film, menjadikan Lokananta berpeluang untuk dapat dikembangkan menjadi salah satu tujuan wisata sejarah di Kota Surakarta dengan mengusung konsep yang lebih modern. Kota Surakarta menggunakan branding “Solo The Spirit of Java” sebagai upaya merevitalisasi pada nilai-nilai, filosofi atau pandangan hidup sebagai upaya melakukan pencitraan dengan memberi penguatan pada simbol atau penanda tertentu. Simbol dan penanda (sign) disadari sangat penting dalam menentukan sebuah tempat sebagai destinasi wisata karena simbol ini terkait dengan citra sebuah tempat di benak para wisatawan. Salah satu simbol dan sign kekayaan budaya Kota Surakarta adalah keberadaan perusahaan rekaman musik yang bernama Lokananta. Pengabdian ini merupakan implementasi dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan tema Model Pengembangan Wisata Sejarah melalui Audio Visual di Lokananta. Mitra dari pengabdian ini adalah Perum Percetakan Negara RI Lokananta yang berada di Kota Surakarta. Tujuan dari pengabdian ini adalah 1) membantu mitra dalam melestarikan warisan sejarah budaya dan mendekatkan sejarah dengan generasi muda, 2) membantu mitra dalam mengoptimalkan potensi Lokananta sebagai destinasi wisata sejarah, melalui manajemen atraksi wisata dan SDM dengan melakukan diskusi sapta pesona, pelatihan guiding dan psikologi pelayanan, penataan lokasi, penambahan atraksi baru, dan membantu dalam pemasaran Pengabdian ini menggunakan metode observasi, diskusi, pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan secara langsung. Observasi dilakukan untuk mendata permasalahan yang ada di UKM dan setelah itu didiskusikan dengan pihak UKM. Sementara pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan secara langsung dilakukan dalam proses manajemen atraksi wisata dan SDM. Target khusus dalam kegiatan pendampingan ini adalah SDM yang mumpuni dalam bidang pariwisata, atraksi wisata yang lebih tertata, dan peningkatan kemandirian Perum Percetakan Lokananta. Selain itu terjalin kerjasama dengan ASITA dan publikasi di jurnal ilmiah pariwisata.