Peningkatan pertumbuhan penduduk, perkembangan ekonomi yang pesat, urbanisasi dan kenaikan standar hidup masyarakat sangat mempercepat laju timbulan sampah kota. Hal ini perlu ditangani dengan segera agar tidak menimbulkan dampak negatif. Pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah. Dalam pelaksanaan undang-undang, Kota Bandung memiliki beberapa kawasan yang melakukan kegiatan reuse, reduce, recycle namun hanya beberapa yang berjalan, salah satunya adalah kawasan RW 09 Kelurahan Cigereleng. Adanya keefektifan pelaksanaan pengelolaan sampah di kawasan RW 09 maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persentase pengurangan sampah yang dibuang ke tempat penampungan sementara serta untuk mengetahui faktor pendukung keberlanjutan pengelolaan sampah di kawasan ini. Dalam penelitian ini dilakukan analisis keefektifan program reuse, reduce, recycle dengan menghitung reduksi pengelolaan sampah. Selain itu juga dilakukan analisis deskriptif berdasarkan kuesioner dan penelitian lapangan secara langsung untuk mengetahui aspek yang mempengaruhi keberlanjutan pengelolaan sampah. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa pengelolaan sampah di sumber yaitu RW 09 dapat mengurangi jumlah timbulan sampah yang dibuang ke tempat penampungan sementara sebanyak 31,7% dari jumlah sampah total. Dibandingkan dengan sebelum adanya program pengelolaan sampah mandiri maka pengurangan sampah yang dibuang ke tempat penampungan sementara adalah sebesar 58%. Faktor pendukung keberlanjutan pengelolaan sampah di RW 09 yaitu adanya peran serta masyarakat baik dalam teknis pengelolaan, pembiayaan dan kelembagaan, serta adanya dukungan dari pemerintah dan swasta dalam penyediaan sarana pengelolaan sampah.