Endah Putri
PSMIL Universitas Padjadjaran, Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IDENTIFIKASI KERUSAKAN PESISIR AKIBAT KONVERSI HUTAN BAKAU (MANGROVE) MENJADI LAHAN TAMBAK DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN CIREBON Purnomo Raharjo; Deny Setiady; Sheilla Zallesa; Endah Putri
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2962.458 KB) | DOI: 10.32693/jgk.13.1.2015.258

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kerusakan pesisir akibat konversi lahan bakau menjadi tambak yang kaitannya dengan perubahan garis pantai di Kabupaten Cirebon. Metode observasi dengan analisis deskriptif kualitatif terhadap faktor penurunan luasan ekosistem bakau dan sedimentasi. Data-data yang dikumpulkan yaitu energi fluks gelombang, peta karakteristik pantai dan peta sebaran bakau. Hasil dari pembobotan menunjukkan desa pantai yang termasuk kategori amat sangat diutamakan (A) adalah Gebang Kulon dan Gebang Ilir. Selanjutnya, pantai yang memiliki kategori sangat diutamakan tersebar merata hampir disetiap desa, kecuali desa Bendungan, Mundu dan Kalipasung yang kategori diutamakan (B), dan desa Tawang sari kategori kurang diutamakan (D). Kata Kunci: Identifikasi pesisir, ekosistem hutan bakau, kategori, Cirebon The study is to identify the coastal damage due to the conversion of coastal mangrove to fish ponds that is correlated with coastal changes in Cirebon regency. By using methods observation with qualitative descriptive analysis to the factor decrease the extend of mangrove ecosytems and sedimentation. Data collected are energy flux, coastal characteristic maps, and mangrove distribution map. Results of weighting indicates that coastal villages within avery high priority (A) is Gebang Kulon and Gebang Ilir. Furthermore, the beach has a high priority is spread evenly in almost every villages except Dam, Mundu, and Kalipasung villages those are in priority category (B), as well as the village of Tawang sari within a less priority category (D). Keywords: Coastal identification, mangrove ecosystem, category, Cirebon