Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Disleksia dan Metode Penanganannya dalam Film Taare Zameen Par (Sebuah Tinjauan Psikolinguistik) Pramudita Septiani; Tia Pratiwi; Triana Ulfah; Sumarlam Sumarlam
Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus Vol. 3 No. 2 (2019): November 2019
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jpkk.v3i2.529

Abstract

This study discusses how the method of handling the type of dyslexic language acquisition inability in Taare Zameen film Par. Dyslexia is one type of learning difficulties in children, namely reading disability. The method used in this study is a descriptive method with the presentation of data from research results presented through words. The discussion presented includes (1) the characteristics of dyslexia; (2) learning solutions to the type of dyslexia; (3) solutions to the treatment of dyslexia. The results obtained in this study show that dyslexia can be treated using multisensory methods. The multisensory method utilizes visual abilities or students' visual abilities and kinesic hearing abilities at this level, namely awareness of movement and touch on students. Thus this method can assist in the implementation of learning for dyslexic children and in the future there will no longer be dyslexic children who are unable to write, read, and count. This study discusses how the method of handling the type of dyslexic language acquisition inability in Taare Zameen film Par. Dyslexia is one type of learning difficulties in children, namely reading disability. The method used in this study is a descriptive method with the presentation of data from research results presented through words. The discussion presented includes (1) the characteristics of dyslexia; (2) learning solutions to the type of dyslexia; (3) solutions to the treatment of dyslexia. The results obtained in this study show that dyslexia can be treated using multisensory methods. The multisensory method utilizes visual abilities or students' visual abilities and kinesic hearing abilities at this level, namely awareness of movement and touch on students. Thus this method can assist in the implementation of learning for dyslexic children and in the future there will no longer be dyslexic children who are unable to write, read, and count.
Imbangan Enzim Papain dengan Nitrit terhadap Kualitas Fisik (Keempukan, Warna dan pH) Daging Kuda Desva Yuan Pramudya; Triana Ulfah; Tedi Akhdiat; Rachmat Adiputra; Hari Hariadi
JURNAL TRITON Vol 15 No 1 (2024): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v15i1.707

Abstract

Daging kuda belum banyak diminati oleh masyarakat karena kualitas fisik daging kuda memiliki tekstur yang agak alot, berbau amis dan warna tidak menarik. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya kuda dipergunakan untuk bekerja sehingga daging kuda memiliki jaringan ikat yang banyak dan kuda dipotong jika sudah afkir. Kualitas fisik daging menjadi standar acuan konsumen dalam pemilihan daging. Salah satu cara untuk memperbaiki tekstur daging kuda adalah dengan mengeempukannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari imbangan enzim papain dan nitrit terhadap kualitas daging kuda. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini daging kuda, enzim papain, dan nitrit. Penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakuan yaitu P1 (enzim papain serbuk 100%), P2 (enzim papain serbuk 50% + nitrit 0,02%), P3 (enzim papain serbuk 25% + nitrit 0,04%), dan P4 (nitrit 0,06%). Parameter yang diamati keempukan, pH, dan warna daging. Hasil penelitian yang semakin tinggi jumlah nitrit yang ditambahkan nilai pH dan nilai keempukan meningkat, sedangkan untuk nilai warna berlaku sebaliknya, semakin tinggi jumlah nitrit yang ditambahkan skor warna semakin menurun. Kesimpulannya, penggunaan enzim papain dan nitrit terhadap uji kualitas daging kuda pada keempukan dan warna berpengaruh nyata namun tidak berpengaruh pada pH daging, penggunaan enzim papain sebesar 50% dan nitrit 0,02% menghasilkan daging kuda dengan kualitas yang baik.