Adria Russelly
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hepatitis C pada Anak Yusri Dianne Jurnalis; Yorva Sayoeti; Adria Russelly
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.102

Abstract

AbstrakInfeksi virus hepatitis C saat ini masih merupakan persoalan yang serius. Penularan infeksi HCV pada anak yang utama adalah melalui transfusi darah atau produk darah yang saat ini bertanggung jawab menyebabkan kasus hepatitis C kronis. Selain itu infeksi HCV pada anak dapat disebabkan oleh transmisi perinatal (vertikal). Infeksi HCV akut dapat berakhir dengan sirosis dan karsinoma hepatoselular setelah dekade ketiga (sekitar 20%), karena progresivitas infeksi HCV lebih lambat dari infeksi hepatitis B virus. Pada umumnya infeksi HCV bersifat asimptomatik termasuk pada anak. Karena tidak ada gejala yang jelas pada infeksi HCV tersebut maka diagnosis infeksi HCV hanya dapat ditegakkan dengan pemeriksaan awal laboratorium dan uji serologi, dan bila perlu dengan uji molekuler pada pasien dengan risiko tinggi. Kebijakan kuratif khusus terhadap HCV adalah terapi antivirus berupa interferon dan ribavirin yang diberikan bila diagnosis HCV sudah ditegakkanKata kunci: Hepatitis C, diagnosis and management problem, childrenAbstractHepatitis C virus infection is still a serious problem. Transmission of HCV infection in children is a major blood transfusion or blood products that are currently responsible for causing chronic hepatitis C cases. Additionally HCV infection in children can be caused by perinatal transmission (vertical). Acute HCV infection may end up with cirrhosis and hepatocellular carcinoma after the third decade (around 20%), due to a slower progression of HCV infection of hepatitis B virus infection. In most cases of HCV infection are asymptomatic, including in children. Since there are no obvious symptoms in the diagnosis of HCV infection HCV infection can only be confirmed by laboratory examinations and serologic testing early, and if necessary with molecular testing in patients at high risk. Curative policy is specific to HCV antiviral therapy such as interferon and ribavirin are given when the diagnosis of HCV has been establishedKeywords:Hepatitis C, diagnosis and management problem, children
Jurnal Kesehatan Andalas. 2013; 2(2) Malrotasi dan Volvulus pada Anak Yusri Dianne Jurnalis; Yorva Sayoeti; Adria Russelly
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v2i2.135

Abstract

AbstrakMalrotasi dan volvulus merupakan kasus gawat darurat dibidang bedah anak yang memerlukan intervensi segera. Malrotasi dan volvulus kebanyakan terjadi pada periode neonatus walaupun pada beberapa kasus dilaporkan terjadi pada usia anak besar bahkan dewasa. Manifestasi klinis berupa muntah hijau dengan atau tanpa distensi abdomen yang berhubungan dengan obstruksi duodenum atau volvulus midgut. Keterlambatan diagnosis dan talaksana dapat mengakibatkan terjadinya nekrosis intestinal, short bowel syndrome, dan ketergantungan pada nutrisi parenteral total. Mortalitas pada neonatus diperkirakan mencapai angka 30% pada sekitar tahun 1950, namun angka mortalitas tersebut semakin menurun mencapai 3% - 5%. Penanganan operatif yang darurat seringkali dibutuhkan untuk mencegah iskemia intestinal atau untuk melakukan reseksi pada lengkung usus yang telah mengalami infark.Kata kunci: malrotasi, volvulus midgut, prosedur Ladd, anakAbstractArial 9 italic Malrotation and volvulus is an emergency case in the field of surgery that requires immediate intervention. Malrotation and volvulus mostly occur in the neonatal period although in some cases have been reported in the age of the children and even adults. The clinical manifestations of vomiting green with or without abdominal distension associated with duodenal obstruction or midgut volvulus. Delay in diagnosis and management can lead to intestinal necrosis, short bowel syndrome, and dependence on total parenteral nutrition. Neonatal mortality rate is estimated at 30% in the 1950s, but the mortality rate has declined approximately 3% - 5%. Handling emergency operative is often needed to prevent intestinal ischemia or to perform bowel resection in the arch that has undergone infarction.Keywords:Malrotation, volvulus, Ladd procedure, children