Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penyuluhan tentang Pemeliharaan Bangunan dengan Metode Anti Rayap di Kelurahan Pulau Tidung - DKI Jakarta James Rilatupa; Yophie Septiady; Uras Siahaan
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 4 No. 1 (2022): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v4i1.3724

Abstract

Pulau Tidung Besar dipilih sebagai lokasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM). karena Pulau Tidung Besar merupakan salah satu pulau yang memiliki jumlah penduduk tertinggi wilayah di Kabupaten Kepulauan Seribu. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah untuk memberikan penyuliuhan tentang pemeliharaan bangunan rumah tinggal mereka yang umumnya bekerja sebagai nelayan. Pelaksanaan PKM dilakukan dengan 2 (dua) tahap (kunjungan), yaitu tahap awal dan tahap akhir. Pelaksanaannya tahap awal yang dilakukan adalah kunjungan pertama untuk mendapatkan pemetaan lokasi sasaran PKM. Sementara itu, pada tahap kunjungan kedua akan dilakukan identifikasi kerusakan dan penyuluhan kepada masyarakat. Selain itu, tim PKM dibagi menjadi 2 (dua) kelompok kegiatan. Kelompok pertama bertugas untuk melakukan kegiatan penyuluhan door-to-door dan memberikan anti rayap, agar mereka dapat merawat rumahnya dengan baik. Sementara itu, kelompok kedua bertugas untuk menyelesaikan tugas administrasi yang terkait dengan PKM, termasuk mengumpulkan data statistik yang ada di kantor kelurahan, termasuk untuk mendapatkan nomor surat MOU yang telah ditandatangani oleh lurah. Kata Kunci: penyuluhan, identifikasi, anti rayap
Pemetaan Budaya Suku Dayak Tomun di Sekitar Kota/Kabupaten Lamadau Provinsi Kalimantan Tengah Untuk Penunjang Pariwisata Kota dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal James Rilatupa; Yophie Septiady; Uras Siahaan; Ramos Pasaribu
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 4 No. 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v4i2.4191

Abstract

Lamandau Regency which is known to have a unique culture, because there is a relationship between the Dayak Tomun tribe which is more or less influenced by Minang culture from the Pagaruyung Kingdom in West Sumatra. In every community life is regulated or organized by customs, and rules regarding various kinds of units in the environment in which they live and socialize from day to day. Of course, this cultural mapping and community readiness is important, because it is related to local community acceptance and the development planning of Lamandau City itself. The materials used in this investigation are several locations of the Dayak Tomun tribe ecosystem around the City of Lamandau Regency. The ecosystem can be in the form of villages or villages of the Tomun Dayak tribe who still carry out and maintain the preservation of their tribal culture. To be able to do this, the investigation method was carried out by visiting each location of the cultural ecosystem of the Dayak Tomun tribe around the City of Lamandau Regency. Then determine the locations that are considered potential. From the implementation of this community service, cooperation was obtained with the Lamandau Regency Government to find out the City Spatial Plan (RUTRK) of Lamandau City Regency related to tourism programs in its area.
Penerapan Disain Alternatif Pengembangan Rumah Adat Suku Dayak Tomun di Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah: Penambahan Tempat Mandi-Cuci-dan Kakus (MCK) James Rilatupa; Yophie Septiady
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 6 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v6i1.5684

Abstract

The Dayak Tomun tribe lives in traditional houses, which is related to bathing, washing, and latrine (BWL) problems. After the inventory is carried out, several aspects are then studied, both potential aspects and inhibiting aspects, by taking into account environmental factors, including the existence of surrounding natural resources. A potential aspect studied is the readiness and acceptance of the Dayak Tomun tribe in understanding aesthetics and health, related to BWL activities around their homes. The inhibiting aspect is the lack of facilities and knowledge about aesthetics and health. In the arrangement of the new floor plan, it is necessary to complete the feasibility of using the function of BWL rooms, sanitation facilities, clean water sources that are far from the river. The proposal for the development of this traditional house design, of course, considers the broad standards and circulation of space activities inside the house with activities in outdoor spaces resulting in space patterns that are more private, semi-public, and public. The use of non-organic building materials (steel and concrete) in traditional home repairs makes the physical existence of the building better. Meanwhile, with the existence of signs and customary cultural systems that have decreased in meaning, this can be avoided by preservation efforts, if the Housing and Settlement Office, and the Tourism Office make policies or regulations to maintain the design of traditional houses to continue to exist amid the rapid production of modern material products as building materials.
Adaptasi Pola Hidup Penghuni pada Perumahan Minimalis Christoforus Oscar Lianto; Uras Siahaan; Yophie Septiady
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 5 No. 1 (2025): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v5i1.2355

Abstract

Minimalisme sebagai tren arsitektur telah menjadi pilihan populer di Indonesia, khususnya di kawasan perkotaan. Konsep ini menawarkan efisiensi ruang dan estetika sederhana yang sesuai dengan kebutuhan modern. Namun, penerapannya sering kali bertentangan dengan gaya hidup masyarakat Indonesia yang kaya akan nilai budaya dan kebutuhan ruang multifungsi, seperti ruang komunal untuk kegiatan sosial dan keluarga. Penelitian ini mengeksplorasi adaptasi penghuni Perumahan Puri Ciracas Asri, terhadap desain minimalis. Fokusnya pada bagaimana mereka menyesuaikan pola hidup sehari-hari, termasuk penggunaan ruang, modifikasi tata letak, dan penyesuaian estetika rumah. Adaptasi ini melibatkan aspek kenyamanan fisik, seperti pencahayaan dan sirkulasi udara, serta kenyamanan psikologis, seperti rasa puas dan keterikatan terhadap hunian. Menggunakan teori adaptasi Robert K. Merton penelitian ini menganalisis respons penghuni, mulai dari konformitas hingga modifikasi inovatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi sering dilakukan untuk mencerminkan kebutuhan praktis dan nilai budaya lokal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa desain minimalis perlu lebih fleksibel agar dapat mendukung kebutuhan lokal. Rekomendasi meliputi desain yang adaptif dan responsif terhadap pola hidup masyarakat Indonesia, menciptakan hunian yang tidak hanya estetis, tetapi juga nyaman dan relevan secara budaya.