Carmen Siagian
Universitas Kristen Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Pengukuran Antropometri dan Edukasi Gizi Seimbang sebagai Upaya Revitalisasi Posyandu dalam Rangka Menurunkan Angka Stunting di Kelurahan Cawang/Jakarta Timur Elferida Sormin; Carmen Siagian
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 4 No. 1 (2022): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v4i1.3948

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Cawang dalam bentu kegiatan Pelatihan Pengukuran Antropometri dan Edukasi Gizi Seimbang sebagai Upaya Revitalisasi Posyandu dalam Rangka Menurunkan Angka Stunting, yang diselenggarakan atas dasar adanya kerjasama antara UKI dengan Kelurahan Cawang, masih tingginya angka stunting khususnya di Kelurahan Cawang menarik perhatian banyak kalangan termasuk Universitas Kristen Indonesia. Pusat Studi Pangan dan Gizi yang berada di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UKI melakukan tindakan aktif dan partisipatif sebagai kontribusi nyata dalam upaya penurunan angka stunting. Peran para kader posyandu sebagai garda terdepan dalam pengumpulan data riwayat bayi melalui penguruan antropometri (pengukuran panjang badan dan berat badan) bayi usia di bawah 2 tahun, oleh karena itu kegiatan PkM ini ditujukan kepada para kader posyandu yang dilatih melakukan pengukuran antropometri dengan baik dan benar sehingga dihasilkan data yang valid untuk penentuan status bayi yang sedang diukur. Pengukuran antropometri secara khusus pengukuran panjang badan bayi menggunakan alat yang didesain sendiri oleh Tim PkM yang disebut dengan tikar panjang badan. Setelah mengikuti pelatihan pengukuran antropometri panjang badan menggunakan tikar panjang badan dengan menggunakan praktik langsung, para kader menyatakan ketertarikan mereka menggunakan alat tersebut, karena mudah digunakan/tidak merepotkan pengukur dan tidak menyusahkan anak/bayi (karena anak tinggal ditidurkan saja di atas tikar panjang badan). Kata Kunci:Stunting; Antropometri; Panjang Badan; Kader Posyandu.
Perempuan Jemaat HKBP Duren Jaya Bekasi: Tatakelola Hidup Sehat, Bugar dan Bijak Menggunakan Kosmetik Hotmaulina Sihotang; Bernadetha Nadeak; Carmen Siagian; Dameria Sinaga; Rospita Siregar; Benhur Samaloisa
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 6 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v6i1.5819

Abstract

Sebagai implementasi kerjasama UKI dengan HKBP Duren Jaya bekasi dan berkaitan dengan hari Kartini 21 April 2024, jemaat perempuan HKBP Duren Jaya membuat program seminar dan juga sejalan dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) UKI. Metode PkM dengan seminar yang dihadiri pendeta, majelis gereja dan jemaat berempuan berjumlah 86 orang. Jemaat perempuan bervariasi ditinjau dari aspek umur, sosial dan ekonomi. Jemaat perempuan terdiri dari perempuan yang masih aktif bekerja, ibu rumah tangga, perempuan yang sudah pensiun yang sehari-hari menjaga cucu, aktif kegiatan di gereja, paduan suara, pesta adat, dan lain-lain. Oleh karena itu jemaat perempuan memiliki harapan tetap sehat, bugar, cantik agar bisa aktif dalam kegiatannya sehari-hari. Peserta sangat antusias menyimak dan bertanya tentang kesehatan, gizi dan kebugaran sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang dialami. Adapun hasil setelah seminar jemaat memiliki pemahaman pada intinya kesehatan dipengaruhi empat faktor yakni lingkungan, perilaku, layanan kesehatan dan gen. Hidup sehat harus memperhatikan gizi yang seimbang dengan kondisi masing-masing bonusnya cantik. Agar kulit tetap cantik maka yang perlu adalah membersihkan kulit, memberi pelembab dan memakai skin cara yang aman. Kata kunci: sehat, bugar, kosmetik, perempuan.
EDUKASI GIZI SEIMBANG DAN LATIHAN KEBUGARAN DI HKBP GEDONG KRAMATJATI JAKARTA TIMUR Citra Puspa Juwita; Bernadetha Nadeak; Elferida Sormin; Carmen Siagian; Bona Simanungkalit; Decmoon Destine
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 7 No. 1 (2025): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v7i1.6648

Abstract

The process of physical growth and development in children is often disturbed, one of the causes is malnutrition. Another case in the elderly, where problems that often occur besides malnutrition are also mobility disorders. Mobility disorders in the elderly are caused by the elderly worrying about moving their bodies, for this reason, fitness training is needed for the elderly to be able to carry out their daily activities. The purpose of this PkM is to provide balanced nutrition education for children and the elderly and physical exercise to improve elderly fitness. The method used is to provide education (counseling) and fitness practices. The participants who attended amounted to 68 people. The implementation of this community service begins with preparation, namely coordination with partners and the team. The implementation of the service starts from anthropometric examinations; providing education on child and elderly nutrition; fitness training; and giving tokens of appreciation from the service team and partners. The education went well which was marked by the many curiosities of the participants, as well as during the practice of physical exercise, the participants felt that the exercises given could be done easily for elderly people with limited mobility. Providing education and refresher exercises needs to be done regularly, for that the partners can follow up cooperation with facilitators who can guide church health cadres.