Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMBELAJARAN TARI BAGI ANAK USIA DINI Ai Sutini
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 3, No 2 (2012): November 2012
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.751 KB) | DOI: 10.17509/cd.v3i2.10333

Abstract

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL Ai Sutini
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 4, No 2 (2013): November 2013
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.974 KB) | DOI: 10.17509/cd.v4i2.10386

Abstract

Permainan tradisional merupakan  jenis permainan yang ada pada satu daerah tertentu yang berdasarkan kepada kultur atau budaya daerah tersebut. Permainan tradisional biasanya dimainkan oleh orang-orang pada daerahnya tertentu dengan aturan dan konsep yang tradisional. Bentuk permainan tradisional terbagi menjadi dua bentuk permainan, yaitu permainan outdoor dan indoor. Bentuk permainan outdoor yaitu bentuk permainan yang dilakukan di luar ruangan (lapangan terbuka) sedangkan permainan indoor yaitu bentuk permainan yang bisa dilakukan di dalam ruangan. Permainan yang dilakukan di luar ruangan cenderung mengarah kedalam keterampilan motorik kasar, sedangkan permainan yang dilakukan didalam ruangan cenderung mengarah kedalam keterampilan motorik halus. Perkembangan motorik meliputi perkembangan otot kasar dan otot halus. Otot kasar atau otot besar adalah otot-otot badan yang tersusun dari otot lurik yang berfungsi untuk melakukan gerakan dasar tubuh yang terkoordinasi oleh otak, seperti berlari, melompat, menendang, melempar, menarik sehingga gerak tersebut dikenal dengan istilah gerakan dasar. Perkembangan motorik berikutnya meliputi perkembangan motorik halus yang berfungsi untuk melakukan gerakan-gerakan yang lebih spesifik. Kemampuan motorik termasuk kekuatan, daya tahan, kelincahan, keseimbangan, kelentukan dan pola dasar dari gerakan yang ada pada lari cepat, melompat dan melempar. Jadi kemampuan motorik adalah kemampuan seseorang dalam menampilkan keterampilan motorik dari gerakan fundamental yang alami. Permainan tradisional di Jawa Barat sarat dengan keterampilan motorik sesuai dengan bentuk permainan. Bentuk permainan yang megutamakan berlari, melompat, menendang, berputar termasuk ke dalam kemampuan motorik kasar, sedangkan memutar pergelangan tangan, bermain bola kecil sambil duduk, dan menyentilkan benda dengan jari termasuk ke dalam kemampuan motorik halus. Hal demikian sering terjadi pada anak usia dini dikarenakan dunia bermain sangat erat dengan perkembangan anak yang masih dini.  Kata Kunci : permainan tradisional, keterampilan motorik, anak usia dini.
PENGGUNAAN MEDIA ALAM SEKITAR DENGAN METODE KREATIF UNTUK MERANGSANG MOTORIK ANAK USIA DINI MELALUI GERAK DAN LAGU Ai Sutini
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 4, No 1 (2013): Mei 2013
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.456 KB) | DOI: 10.17509/cd.v4i1.10370

Abstract

Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan sebagai upaya pembinaan usia 0-8 tahun guna persiapan kejenjang berikutnya. Proses pendidikan yang dilakukan baik yang dilakukan secara formal maupun nonformal selalu mengedepankan selain jasmani dan rohani, juga budi pekerti agar dapat bersosialisasi dengan lingkungan. Pendidikan yang di berikan pada anak usia dini hendaknya  mencakup tiga aspek perkembangan yaitu perkembangan psikologis, perkembangan otak dan perkembangan kecerdasan. Media sangat menunjang proses pembelajaran, sehingga para pendidik dituntut inovatif dan kreatif dalam pembelajaran. Salah satu penggunaan media alam sekitar yaitu untuk merangsang motorik anak usia dini supaya lebih berkembang. Oleh karena itu dalam kesempatan ini mencoba untuk mengadakan penelitian tentang penggunaan media alam sekitar untuk merangsang motorik anak usia dini melalui pembelajaran seni. Metode yang digunakan yaitu penelitian tindakan (action research). Hasil dari penelitian ternyata perkembangan motorik anak usia dini dengan menggunakan media alam sekitar seperti tempurung (batok) terlihat meningkat, hal tersebut dapat dilihat beberapa kemampuan anak seperti bergerak dengan menggunakan property dapat dilakukan dengan maksimal. Kata kunci : pendidikan anak usia dini, pembelajaran seni, media alam sekitar, kreativitas dan perkembangan motorik.
Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Kegiatan Ekonomi Penduduk dalam Mata Pelajaran IPS Dara Dewi; Yunus Abidin; Ai Sutini
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 7, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jdc.v7i2.75473

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui (1) perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing (2) pelaksanaan metode role playing dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS, dan (3) peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode role playing dalam pembelajaran IPS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & Mc. Taggart dengan tiga siklus. Setiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini ialah siswa kelas IV SD Negeri 1 Karamat Wangi dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan angket. Analisis data yang digunakan terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitiannya ialah (1) perencanaan penggunaan metode role playing berupa penyusunan RPP, LKS, LKK, lembar evaluasi, lembar observasi, media, dan lembar angket; (2) pelaksanaan metode role playing berlangsung secara efektif dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa; (3) penggunaan metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik pada ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Menanamkan Kejujuran Melalui Permainan “Semai” di Taman Baca Inklusi Sentra Terpadu Pangudi Luhur Kementerian Sosial Bekasi Timur Evi Sofia; Rika Sa'diyah; Sita Ratnaningsih; Nurananda; Anisah Meidiana; Ai Sutini; Husnul Khotimah; Istiqomah; Tri Sayekti; Rana Nuralifa Mas’ud
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002024041081000

Abstract

Kejujuran merupakan salah satu nilai moral yang penting untuk ditanamkan sejak dini. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengajarkan nilai atau karakter kejujuran adalah melalui media permainan edukatif. Artikel ini menguraikan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan tema “Jujur itu Asyik Jujur itu Keren yang dilakukan di Taman Baca Inklusi Sentra Terpadu Pangudi Luhur yang ada di wilayah Bekasi Timur Jawa Barat, dengan menggunakan game “Semai” sebagai alat untuk menanamkan kejujuran pada anak-anak. Game ini dirancang untuk mengedukasi tentang kejujuran dalam interaksi sosial di antara para pemain. Kegiatan ini melibatkan metode partisipatif dengan melibatkan anak-anak dalam permainan serta refleksi setelah bermain untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman anak-anak tentang pentingnya bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
K KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MATERI RAGAM TEKS BERBASIS HOTS DI SD : STUDI LITERATUR: KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MATERI RAGAM TEKS BERBASIS HOTS DI SD : STUDI LITERATUR Agnia, N Gina Siti; Yunus Abidin; Ai Sutini
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 14 No. 2 (2024): Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/literasi.v14i2.13102

Abstract

This research aims to examine the very low reading comprehension skills in Indonesia. It can be seen that the position of students' reading literacy skills in Indonesia from the results of several PIRLS surveys in 2006, IEA 2011, and PISA in 2018 can be categorized as very worrying. This international research assessment standard refers to advanced reading (comprehension) or what is often called HOTS (High Order Thinking Skills). The purpose of this article is to provide information regarding Indonesian students' ability to read comprehension with HOTS-based text variation material in Indonesian language learning, both regarding various problems that result in low reading comprehension skills and how to improve reading comprehension skills in elementary schools. This research uses qualitative research methods by studying literature or literature studies using several sources of written literature, data, and book references and other scientific journal articles. The results of the research show that reading comprehension problems are caused by incorrect comprehension orientation regarding advanced reading levels and lack of variety in learning to read questions in elementary schools so that reading comprehension skills are very low.
The THE EFFECT OF THE APPLICATION OF THE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MODEL AND DIFFERENTIATIONAL LEARNING ON THE CRITICAL THINKING POWER OF ELEMENTARY SCHOOL CHILDREN: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI TERHADAP DAYA BERPIKIR KRITIS ANAK SD Usremi; Dede Margo; Ai Sutini
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 15 No. 2 (2025): Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/literasi.v15i2.23874

Abstract

The purpose of this study was to analyze the effect of the application of the Problem Based Learning (PBL) model and Differentiated Learning on improving critical reasoning in Elementary School (SD) students. PBL is an approach that focuses on solving everyday problems, while differentiated learning is learning that adapts to the needs, interests, and talents of students. The research design used was an experiment with two groups, namely the experimental group that applied PBL and the experimental group that applied differentiated learning. The instrument used to measure students' critical thinking skills before and after learning. A test that tests the ability to analyze, evaluate, and synthesize information. The results showed that the combination of PBL and differentiated learning had a great influence in stimulating students' critical reasoning. Keywords: Problem Based Learning, Differentiated Learning, critical thinking, elementary school students.
Gempuran Budaya Modern terhadap Budaya Lokal Generasi Alpha: Tinjauan Literatur Review Oktaviasary, Allisya; Ai Sutini
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4123

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui masalah dan dampak yang terjadi dari gempurannya saat ini termasuk terhadap budaya lokal. Teknologi saat ini telah berkembang secara pesat yang menyebabkan masuknya budaya asing. Secara harfiat bahwa telah menjadi kebutuhan bagi generasi saat ini telah menggeser preferensi mereka terhadap budaya lokal ke arah budaya asing. Hal ini tercermin dalam preferensi mereka terhadap musik, bahasa, dan gaya hidup asing, yang sering kali menggeser perhatian mereka dari warisan budaya nasional. Budaya lokal perlu di wariskan bagi generasi selanjutnya. Terhadap generasi alpha yang sudah menyebabkan perubahan terhadap budaya asli. Metode yang digunakan menggunakan literatur review sebagai acuan untuk menelaah sebuah penelitian ini. tantangan globalisasi ini dapat dihadapi dengan menggabungkan sikap kritis terhadap budaya asing dan upaya pelestarian budaya lokal, sehingga generasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya lokal dan budaya asing dapat terjalin satu sama dengan mempererat kan sebuah persatuan dan saling membedakan satu sama lain