Nabilla Kusuma Vardhani
Program Studi Bahasa Inggris, Departemen Bahasa Seni dan Manajemen Budaya, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada,

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Internet dan Terorisme : Menguatnya Aksi Global Cyber-Terrorism New Media Eska Nia Sarinastiti; Nabilla Kusuma Vardhani
Jurnal Gama Societa Vol 1, No 1 (2017): DESEMBER
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1760.438 KB) | DOI: 10.22146/jgs.34048

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi tindakan cyber-terrorism global, jenis media baru dalamcyber-terrorism, dan fenomena cyber-terrorism di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus,teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis isi untukmencari data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan internet untuk tindakan mereka dimotivasioleh kelemahan media massa (televisi dan media cetak) yang tidak lagi aman dan banyak manipulasi isi tentangaktivitas kelompok teroris. Salah satu kelompok teroris paling canggih dan intensitas tertinggi penggunaanmedia online untuk kegiatan terorisme adalah kelompok Al-Qaeda. Secara keseluruhan, Internet digunakanoleh teroris untuk kegiatan terorisme serta tindakan cyber-terrorism yang meliputi pelatihan, penggalangandana, koordinasi, perencanaan dan pelaksanaan tanpa mempresentasikan secara fisik lokasi eksekusi, menghacksistem target, menyebarkan propaganda radikal, hasutan, rekrutmen anggota baru, mencari informasitentang data anggota militer, intelijen, atau pejabat politik. Berdasarkan hasil beberapa penelitian dan laporanmedia, media online yang secara terbuka dapat kita lihat sebagai media mereka, yaitu youtube, game online,situs web, media sosial (twitter dan facebook), dan majalah online. Indonesia menjadi salah satu negara yangjuga memiliki efek kuat dari cyber-terrorism sejak bom Bali pada tahun 2002 sampai sekarang. Ketersediaandan tingkat kekuatan cyber-terrorism dan peraturan penggunaan media online di sebuah pemerintahan akanmenentukan keamanan masyarakat dari kelompok aksi teroris melalui internet.