Articles
Dampak Keberadaan Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi Terhadap Perubahan Pemanfaatan Lahn di Wilayah Sekitarnya
Ridwandi ridwandi;
Ahyuni ahyuni;
ratna Wilis
JURNAL GEOGRAFI Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (557.871 KB)
|
DOI: 10.24036/geografi/vol7-iss1/100
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan. (2) mengidentifikasi perubahan fungsi bangunan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak keberadaan kampus terhadap perubahan pemanfaatan lahan (1) berubah sawah menjadi permukiman seluas 6,28 ha atau 39,6% (2)berubah semak belukar menjadi permukiman seluas 0,09 ha atau 0,58% (3) berubah tegalan menjadi permukiman seluas 1,56 ha atau 9,84% (4) perubahan fungsi bangunan yang terjadi sebesar 7,69% rumah tinggal berubah fungsi menjadi rumh kost/kontrakan ataupun menjadi fungsi perdagangan dan fungsi lainnya(5) 58,4% bangunan yang berdiri disekitar kampus difungsikn untuk penyediaan kebutuhan kampus.
PEMETAAN KAWASAN KUMUH DAN SQUATTER AREA DI KOTA PADANG
Sri Mariya;
Rery Novio;
Ahyuni ahyuni
JURNAL GEOGRAFI Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (597.74 KB)
|
DOI: 10.24036/geografi/vol8-iss1/322
The increasing rate of population growth in urban areas has an impact on environmental imbalances, especially related to the expansion of residential areas. The purpose of this study was to identify slum areas and illegal / wild areas (squatter areas) based on indicators and parameters for each region. This type of research is descriptive quantitative research with population is all sub-districts in Padang City with total sampling. Slum area and squat mapping results in Padang city area are scattered in 7 villages in 5 sub-districts. Dadok Tunggul Hitam Koto Tangah Subdistrict Typology of slum areas Urban slums, Purus Padang Barat sub-district typology of downtown slums, Alai Parak Kopi District of North Padang typology of slums off the railroad tracks, Opposite of Palinggam typology of slums of Suburbs, Batang Arau slums typology River Suburb, Pasa Gadang Subdistrict of Padang Selatan typology of slum area of the Suburb, Sawahan Timur Padang Timur Subdistrict typology of slum area Railroad.
PENGEMBANGAN ASET TERITORIAL SEBAGAI BASIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Ahyuni ahyuni
JURNAL GEOGRAFI Vol 2 No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (739.784 KB)
Abstrak Assets-based development is a theoritical approach have been developed for development planning for more optimistic, relying on endegenous development, more innovative and have ability to enhance the capacity and mobilize assets to transform the society. This approach criticized needs-oriented solution in development thinking that is development driven by external resources and more emphasized mapping problem and deficiency on people and place. As consequences, pessimism is growing and so many resources or assets existed or potential in a territory is neglected. This article discussed concept of assets-based planning and compared it with needs-oriented approach. Some examples from Indonesian development planning cases are also described.
DAYA TAMPUNG SHELTER EVAKUASI TSUNAMI DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG AIR TAWAR BARAT
Pebrina Manda Sari;
Ahyuni ahyuni;
endah Purwaningsih
JURNAL GEOGRAFI Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (960.412 KB)
Abstrak Artikel ini ditulis untuk (1) mengetahui daya tampung shelter yang ada di Universitas Negeri Padang, (2) Mengetahui jarak jangkauan pelayanan shelter yang ada di Universitas Negeri Padang. Teknik dan alat pengumpulan data menggunakan teknik survey lapangan dan dokumentasi. Untuk pemodelan jangkauan pelayanan menggunakan aplikasi Network Analysis dalam Sistem Informasi Geografi (GIS) yang dapat menghitung jarak terdekat antar dua titik dan menghubungkan titik awal dan titik akhir sehingga didapatkan hasil area jangkauan berupa poligon. Penelitian ini menemukan bahwa a) Daya tampung shelter yang ada di Universitas Negeri Padang mampu menampung semua civitas akademika dan orang-orang yang bekerja di lingkungan UNP. b) jarak jangkauan Pelayanan shelter evakuasi tsunami dapat mencapai area permukiman penduduk sekitar Universitas Negeri Padang
KAJIAN KERUANGAN PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR DI KECAMATAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Yepi Maisanti;
Ahyuni ahyuni;
Febriandi febriandi
JURNAL GEOGRAFI Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1333.655 KB)
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pola persebaran peternakan ayam ras petelur di Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota. 2) Pola usahatani peternakan ayam ras petelur di Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota. 3) Jangkauan pemasaran produksi peternakan ayam ras petelur di Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menemukan: 1) Pola persebaran peternakan ayam ras petelur di Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota adalah pola mengelompok dengan interval indeks tetangga terdekat 0,53 skor Z=-8,71. 2) Analisis ekonomi untuk produksi menurut skala usaha ternak menunjukkan bahwa hasil ternak ayam petelur dengan skala 500-3.000 ekor memiliki keuntungan yang besar dimana, R/C Ratio masing-masing skala usaha yang diperoleh >1 artinya semakin tinggi skala usaha maka akan semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh oleh peternak. 3) Jangkauan pemasaran peternakan ayam ras petelur di Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota dengan jarak tempuh 561,1 km. Pemasarannya mencapai luar Provinsi yaitu Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Riau.
PERUBAHAN KOMPOSISI PENDUDUK KABUPATEN DI SUMATERA BARAT
Ahyuni ahyuni;
Yurni Suasti;
rery novio
JURNAL GEOGRAFI Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1397.147 KB)
Perkembangan penduduk secara kuantitas dapat dilihat dari perubahan komposisi penduduk terutama berdasarkan kelompok umur. Kecenderungan di dunia saat ini menurut laporan PBB mengenai populasi dunia 2013 (United Nation, World Population Ageing 2013 ) berdasarkan kelompok umur terjadi penurunan jumlah anak-anak di dunia saat ini karena penurunan kematian dan fertilitas. Tulisan ini melihat perubahan signifikan dalam proses perubahan komposisi penduduk terutama berdasarkan kelompok umur di Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, yang menggambarkan perkembangan struktur dan komposisi penduduk di setiap kabupaten di Provinsi Sumatera Barat pada beberapa periode waktu. Bentuk piramida penduduk kabupaten-kabupaten di Sumatera Barat dari tahun 1990, 2000 dan 2010 cenderung mengalami sedikit perubahan yaitu dari ekspansif menuju konstriktif. Penduduk kabupaten-kabupaten di Sumatera Barat merupakan penduduk transisi dari umur muda bergerak menuju umur transisi. Hal ini ditandai dengan umur median yang tergolong intermediate (usia 20-29 tahun). Tidak ada satupun kabupaten di Sumatera Barat mendapatkan bonus demografi
PERTIMBANGAN FISIOGRAFIS DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KUBAH GAMBUT (STUDI KASUS: KAWASAN STRATEGIS LUNANG SILAUT SUMATERA BARAT)
hamdi nur;
Ahyuni ahyuni
JURNAL GEOGRAFI Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1298.778 KB)
ABSTRACT Regional development needs to consider the region as a physiographic unit. Development of peat swamp region especially in peat dome physiographic group for agricultural activities and settlement has various limitations and vulnerabilities with the consequences that should be considered in development planning. This study examines the case of development of Lunang Silaut region that have the characteristics of peat dome physiography. This region is one of economic strategic region of West Sumatra Province and as a location of “Kota Terpadu Mandiri” (KTM) which is a program of the Ministry of Manpower and Transmigration to promote backward region development. From the case, subsequently various considerations concluded for the development planning of peatdome region
MINAT WISATAWAN ASING BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA DI WILAYAH BAGIAN SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT
Ahyuni ahyuni;
Sri Mariya
JURNAL GEOGRAFI Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1467.339 KB)
Abstrak Salah satu strategi pembangunan yang dilakukan oleh Provinsi Sumatera Barat adalah pengembangan berbagai macam objek wisata di seluruh bagian wilayah provinsi, karena Sumatera Barat secara geografis merupakan wilayah yang berkendala dalam pengembangan sumber daya alam. Hampir 45 % wilayah merupakan kawasan lindung, sehingga terdapat keterbatasan dalam pengembangan sumber daya alam yang eksploitatif. Saat ini pariwisata Sumatera Barat identik dengan Bukittinggi dan Mentawai untuk mewakili wisata alam dan wisata bahari sebagai objek kunjungan wisatawan asing. Penelitian menunjukkan bahwa Bukittinggi dijadikan base camp bagi wisatawan untuk menjangkau objek-objek wisata lain yang umumnya berada di Wilayah Utara Sumatera Barat. Wilayah selatan dengan kawasan unggulan berupa wisata kawasan dataran tinggi Solok dan wisata bahari Kawasan Mandeh belum banyak dilirik oleh wisatawan asing yang berkunjung. Karakteristik dari sedikit wisatawan asing yang berkunjung ke bagian selatan terutama ke Pesisir Selatan, Alahan Panjang dan Sawahlunto umunya wisatawan Eropa, padahal kunjungan wisatawan asing ke Sumatera Barat didominasi oleh wisatawan dari ASEAN terutama Malaysia. Kebanyakan wisatawan tersebut tidak mengetahui adanya objek wisata lain selain objek wisata yang ada di sekitar Bukittinggi. Oleh sebab itu perlu ditingkatkan minat wisatawan asing untuk berkunjung ke selatan, apalagi wilayah selatan merupakan primadona wisata bahari di Pantai Barat Sumatera dengan kawasan unggulan Kawasan Wisata Mandeh di Pesisir Selatan. Hal tersebut akan bersesuaian dengan momentum MEA, sehingga sebagai wilayah yang minim sumber daya, Provinsi Sumatera Barat dapat memanfaatkan peluang-peluang MEA dengan baik untuk berkembang secara merata.
EVALUASI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN PETERNAKAN AYAM PETELUR DI KECAMATAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Rota Lana Misla;
Ahyuni Ahyuni
JURNAL BUANA Vol 4 No 6 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/student.v4i6.1061
The agropolitan area development program is building agricultural-based economic activities in the agribusiness area. This research of aims are know: 1) The development of the agropolitan area in Mungka District in 2012 and 2018 in terms of the number of breeders and the number of laying hens population. 2) Agribusiness system of Mungka agropolitan area in 2019. 3) Spatial system formed in Mungka agropolitan area based on evaluation of the area. This research method is quantitative with a spatial approach starting from the identification of the area to be examined through a location map to determine the factors that influence the agropolitan area. The results of the study of population and breeders of laying hens have increased and decreased in several years. For the supply of laying hens, almost all feed is purchased outside the agropolitan area. In general the business scale is 0 to 500 and the scale of business is 600 to 1,000, buying raw materials at kiosks in the agropolitan area. Chicken egg marketing covers the provinces of West Sumatra, Riau and Jambi. The spatial system formed in the Mungka agropolitan area is that the new Mungka District is capable as a production location but has not been able to provide its own raw materials so that it is purchased outside the agropolitan area, the spatial system of the agropolitan area formed in Mungka District is not in accordance with the ideal concept.
ANALISIS INDUSTRI KERAJINAN TENUN SONGKET DI KOTA SAWAHLUNTO SUMATERA BARAT
Fissy Novita Sari;
Ahyuni ahyuni;
Yudi Antomi
JURNAL BUANA Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/student.v5i1.1449
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Memetaakan pola persebaran industri kerajinan tenun songket di Kota Sawahlunto, (2) Mendeskripsikan tentang profil industri kerajinan tenun songket dilihat dari skala ekonomi di Kota Sawahlunto. Metode penelitiannya adalah deskriptif kuantitatif dengan objek penelitian seluruh industri kerajinan tenun songket di Kota Sawahlunto tahun 2017. Bahan yang digunakan adalah peta administrasi dan data mengenai industri kerajinan tenun songket di Kota Sawahlunto. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan dari lapangan serta data sekunder dari dinas perindustrian Kota Sawahlunto. Teknik analisa data yang dipakai adalah dengan teknik rendom sampling, regresi linear bereganda- Cobb Douglass, dan analisis tetangga terdekat. Hasil penelitian itu memperhatikan: (1) Pola persebaran industri kerajina tenun songket di Kota Sawahlunto memiliki pola mengelompok atau clustered (2) Profil industri kerajinan tenun di Kota Sawahlunto dilihat berdasarkan skala ekonomi berada pada Decreasing Returns to Scale – DRS sedangkan sifat produksinya adalah bersifat padat modal.