Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POST OCCUPANCY EVALUATION (POE) PADA BANGUNAN RUSUN DI PROV.BANTEN (STUDI KASUS “PEMBANGUNAN RUSUN MBR DI PROV.BANTEN) andiyan; agus rachmat; yushar kadir
Jurnal Arsitektur Archicentre Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Arsitektur Archicentre
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknik (F-INTEN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.471 KB)

Abstract

Provinsi Banten yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.930.224 jiwa pada tahun 2015 dan akan semakin bertambah dengan jumlah penduduk berpenghasilan rendah sekitar 690.67 jiwa (BPS Prov. Banten, 2016). Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa upah terendah di Provinsi Banten sebesar Rp. 1.965.000,- (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, 2016), sedangkan harga rumah tinggal tipe 36 yang sederhana dapat mencapai RP. 150 Juta - 200 Juta Rupiah. Sehingga dari hasil penelitian kepuasan yang menyebakan masyarakat tidak berminat dan tidak nyaman pada rusun Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sesuai dengan Kuadran I Pada level unit hunian, dua faktor utama yang membutuhkan perbaikan segera adalah terkait fungsi ruang dapur dan fungsi ruang jemur. Keduanya dianggap tidak berfungsi optimal karena cenderung gelap dan kurang penghawaan sebagai akibat banyaknya ventilasi yang harus ditutup oleh fiber untuk menangkal asap pabrik. Pada level sarana. Selain itu juga ketidak konsistenan pemerintah akan regulasi sehingga terjadi bentrokan dilapangan dan pelaksanaan konstruksi dengan adanya perubahan Permen No.5/Permen/M/2007 dan PP No.64 Tahun 2016 terjadi suatu dinamika perubahan masalah/kendala lokasi yang tadinya harus diperkotaan dan batasan minimal kemapuan angsuran/cicilan.
PENERAPAN KONSEP PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR DENGAN MEMANFAATKAN POTENSI SUMBER DAYA KELAUTAN andiyan; agus rachmat
Jurnal Arsitektur Archicentre Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Arsitektur Archicentre
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknik (F-INTEN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.552 KB)

Abstract

Wilayah pesisir yang merupakan sumber daya potensial di Indonesia adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Sumber daya ini sangat besar yang didukung oleh adanya garis pantai sepajang sekitar 81.000 km (Dahuri et al. 2001). Garis pantai yang panjang ini menyimpan potensi kekayaan sumber alam yang besar. Potensi itu diantaranya potensi hayati dan non hayati. Potensi hayati misalnya: perikanan, hutan mangrove, dan terumbu karang, sedangkan potensi nonhayati misalnya: mineral dan bahan tambang serta pariwisata. Di daerah ini juga berdiam para nelayan yang sebagian besar masih prasejahtera. Keadaan pantai di Indonesia sangat bervariasi, yaitu mulai dari pantai pasir putih-berbatu, landai-terjal, bervegetasi-berlumpur, teduh, bergelombang yang semua ini sangat cocok dengan berbagai peruntukannya, seperti perikanan pantai, budidaya perikanan, industri perhotelan, turisme, dan lain-lain.Pengelolaan berbasis masyarakat atau biasa disebut Community-Based Management (CBM) menurut Nikijuluw 1994 dalam Zamani dan Darmawan 2000, merupakan salah satu pendekatan pengelolaan sumber daya alam, misalnya perikanan, yang meletakkan pengetahuan dan kesadaran lingkungan masyarakat lokal sebagai dasar pengelolaannya.