Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali Susanti, Ni Luh Putu Dina; S, Nita; Sastamidhyani, J
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.133 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v2i2.122

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Parameter kinerja dosen yang baik tentunya mengacu pada pencapaian hasil pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan dalam melaksanakan tugas tambahan yang dibebankan oleh sebuah Perguruan Tinggi.Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap kinerja dosen. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 90 orang dosen Stikes Bali. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner kemudian data dianalisis dengan path analysis dalam program statistik Amos for Windows Versi 22. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel beban kerja terhadap kinerja dosen adalah signifikan dengan Nilai CR 3,358 > 2,000 dan probability *** < 0,05. Besarnya persentase beban kerja mempengaruhi kinerja dosen adalah 11,2 % dan sisanya sebesar 88,8% kinerja dosen dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar model penelitian ini. Kesimpulan : Beban kerja merupakan salah satu factor yang berpengaruh terhadap kinerja dosen. Kata Kunci : Beban Kerja, Kinerja ABSTRACTBackground: Good lecturer performance parameters of course refers to the achievement of Tri Dharma Perguruan Tinggi results and in carrying out additional tasks charged by a university. Purpose: The purpose of this study is to determine the effect of workload on lecturer performance. Method: This research is a quantitative research involving 90 lecturers of Stikes Bali. Data were collected by questionnaire and then data were analyzed by path analysis in Amos for Windows Version 22 statistic program. Result: The results of this study indicate that the effect of workload variable on lecturer performance is significant with CR value of 3.358> 2,000 and probability *** <0.05. The amount of workload affects lecturer's performance is 11.2% and the rest of 88.8% of lecturer's performance is influenced by factors outside of this research model. Conclusion: Workload is one of the factors that affect the performance of lecturers. Keywords: Workload, Performance
MASERASI SEBAGAI ALTERNATIF EKSTRAKSI PADA PENETAPAN KADAR KURKUMINOID SIMPLISIA TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb) Mujahid R; Awal PKD; Nita S
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Prosiding Seminar Nasional "Peranan dan Kontribusi Herbal dalam Terapi Penyakit Degeneratif"
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.332 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v0i0.374

Abstract

Temulawak (Curcuma xanthoriza Roxb) merupakan salah satu bahan yang cukup banyak digunakan pada klinik saintifikasi djamoe Hortus Medicus. Oleh sebab itu kontrol kualitas dari temu lawak sangat penting dilakukan untuk menjamin kesinambungan kualitas. Dalam analisa dibutuhkan metode yang sederhana, cepat, efisien dan tidak mahal. Farmakope Herbal Indonesia 2008 menyebutkan bahwa ekstraksi temulawak untuk penetapan kadar kurkuminoid adalah dengan refluks, ini dipandang kurang praktis dan efisien karena membutuhkan peralatan khusus, waktu yang relatif lama, energi dan bahan kimia yang cukup banyak. Oleh sebab itu telah dilakukan modifikasi tahapan ekstraksi penetapan kadar kurkuminoid dalam simplisia temulawak dan dibandingkan terhadap metode refluks yaitu dengan metode maserasi 24 jam dan sonikasi 15 menit. Sistem penetapan kadar secara KLT Densitometri dengan fase diam silika gel 60 F254, fase gerak n-heksan: etil asetat (1:1) dan deteksi pada panjang gelombang 425 nm. Kadar kurkuminoid temulawak yang tertetapkan dengan metode ekstraksi refluks, sonikasi dan maserasi berturut-turut adalah : 1,17+0,05%; 1,13+0,16% dan 1,36+0,11%. Uji anova single factor menunjukkan adanya perbedaan tidak nyata dengan nilai Fhit3,455 dan Ftab5,143 dari validasi metode diperoleh LOD 11,95ng/spot, dan LOQ 0,40%, 0,61% dan 0,27% untuk ekstraksi secara refluks, sonikasi dan maserasi. Metode yang dapat diterapkan sebagai alternatif ekstraksi yang sederhana dalam penetapan kadar kurkuminoid pada simplisia temulawak adalah maserasi.   Kata kunci : Maserasi, penetapan kadar, kurkuminoid, temulawak