Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS RASIO KETERSEDIAAN DENGAN KONSUMSI PANGAN DI KOTA MEDAN Puji Adelina S; Satia Negara Lubis; Sri Fajar Ayu
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 1 (2013): JURNAL AGRIBISNIS
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.285 KB)

Abstract

Salah satu cara untuk mengetahui tingkat ketahanan pangan adalah dengan mengukur rasio ketersediaan dengan konsumsi pangan. Rasio pangan ini berguna sebagai masukan bagi pemangku kepentingan untuk memperbaiki dan meningkatkan penyediaan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan Kota Medan yang sampai saat ini mempunyai pola pangan dan pola hidup yang sangat bergantung kepada pangan impor. Untuk melihat kecukupan ketersediaan dan konsumsi, dilakukan perbandingan antara ketersediaan dan konsumsi aktual dengan angka kecukupan ketersediaan dan konsumsi dalam bentuk energi dan protein. Hasil penelitian menunjukkan ketersediaan energi aktual Kota Medan tahun 2010 lebih tinggi 12% dari angka ketersediaan energi sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan oleh pemerintah. Ketersediaan protein aktual lebih kecil 24 % dari nilai standard seharusnya. Angka konsumsi energi aktual lebih tinggi 19% dari angka konsumsi energi sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan oleh pemerintah. Angka konsumsi protein lebih rendah 20% dari angka konsumsi protein yang dianjurkan oleh Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) tahun 2004. Kesembilan pangan strategis yang meliputi beras, jagung, cabai merah, gula pasir, bawang merah, daging ayam, daging sapi, telur ayam, dan minyak goreng berada pada kondisi tahan pangan namun rentan, yaitu antara 0,8 sampai 1,2. Rasio tertinggi ada pada komoditas jagung dengan rasio 1,1236 dan rasio pangan terkecil pada komoditas gula pasir yaitu sebesar 1,0099. Kata kunci: ketersediaan, konsumsi, pangan   ABSTRACT One way to determine the level of food security is by measuring the ratio of the availability of the food consumption. Food ratio is useful as an input for stakeholders to improve and increase the food supply in order to achieve food security in Medan, which until now food highly depend on food imports. To view the sufficiency availability and consumption, compare between availability and sufficient actual consumption with the availability and consumption standard rate in a energy and protein. Results showed actual energy availability in Medan in 2010 is higher 12% of the rate of energy availability according to recommended rate by the Nutritional Adequacy of government. Availability of actual protein is lower 24% of the value of the standard should be. Actual energy consumption rate is higher 19% of the energy consumption figures according to figures Nutrition Adequacy recommended by the government. Protein consumption figures is lower 20% of the rate of protein intake recommended by the National Work Widya Food and Nutrition (WNPG) 2004. The nine strategic food including rice, corn, red pepper, sugar, onion, chicken, beef, eggs, and palm oil in condition food resistant but vulnerable, which is between 0.8 to 1.2. Highest ratio is in corn 1.1236 point. For the smallest ratio of sugar is equal to 1.0099.