Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biografi Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyyah mengenai konsep penyakit maksiat dan terapi yang diberikan kepada pengidap penyakit maksiat tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Analisis Isi (Content Analisis). Konsep penyakit menurut Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyyah mengenai maksiat dibagi menjadi tiga pengertian yang menjelaskan bahwa maksiat merupakan racun, perbuatan yang keluar dari norma dan kedurhakaan yang membawa pada kedurhakaan yang lainnya. Proses terapi yang diberikan ialah dengan Irsyad (konseling), Tabyîn (Penjelasan), Tanbîh wa Tahdîd (Peringatan dan Ancaman), Amr bi Taqwa wa Nahyu a’n Ma’shiyah (Menyeru pada Ketakwaan dan Mencegah kemaksiatan), al-Birru wa at-Tha’atu (Perbuatan baik dan Ketaatan), Mauizhah tentang al-Qur’an, Iman, Kematian, Neraka dan perkara yang menghapus kebaikan atau pahala, Do’a, Dzikir dan Ta’lîl. This study aims to find out the biography of Ibn Al-Qayyim Al-Jauziyyah about the concept of immorality. The concept of illness according to Ibn Al-Qayyim Al-Jauziyyah regarding immorality is divided into three definitions which explain that immorality is a poison, is an act that goes out of the norm and vice is a violation that leads to other acts of disobedience. The therapeutic process is given by Irsyad (counseling), Tabyîn (Explanation), Tanbîh wa Tahdîd (Warnings and Threats), Amr bi Taqwa wa Nahyu a'n Ma'shiyah (Call upon Prayers and Prevent disobedience), al-Birru wa at-Tha'atu (Good Deeds and Obedience), Mauizhah of the Qur'an, Faith, Death, Hell and the things that wipe out good or reward, Dhamma, Dzikir and Ta'lîl.