Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS KESESUAIAN FUNGSI KAWASAN DAN PENGGUNAAN LAHAN EKSISTING TERHADAP RTRW DI KABUPATEN PESISIR SELATAN Fella Melifa; Ratna Wilis
JURNAL BUANA Vol 4 No 5 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v4i5.1167

Abstract

Semakin meningkat angka pertumbuhan penduduk maka semakin tinggi pula tingkat pembangunan di suatu wilayah. Maka permasalahan yang muncul yaitu alih fungsi lahan sehingga diperlukan arahan fungsi kawasan.Tujuan penelitian adalah mengetahui kesesuaian arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahan eksisting terhadap RTRW di Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan metode overlay di setiap parameter yang dijadikan acuan dalam menyesuaikan antara arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahannya terhadap RTRW. Dalam Penelitian ini menggunakan variabel fungsi kawasan, penggunaan lahan dan pola ruang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) fungsi kawasan paling dominan di Kabupaten Pesisir Selatan adalah Kawasan Penyangga dengan luas 2715.3098 Km2 atau 44 persen.Penggunaan Lahan Eksisting yang paling dominan adalah Hutan dengan luas 3444.22 Km2 atau 56.9 persen. 2)Kesesuaian fungsi kawasan,penggunan lahan dan terhadap peruntukkan RTRW menunjukkan bahwa 269329.493 Hektar memiliki arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahannya yang selaras dengan peruntukkan lahan RTRW dan sekitar 334205.138 Hektar dominan yang tidak selaras dengan arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahannya eksisting terhadap RTRWnya.
PARIWISATA TERPADU DI KAWASAN STONE GARDEN DESA GUNUNG MASIGIT, KECAMATAN CIPATAT, KABUPATEN BANDUNG Ade Perdana Putra; Tio Buana Putra; Andrio Saputra; Yusuf Baihaqi; Wely Yelvia Sartika; Fella Melifa; Suci Allara Putri; Rika Reskika; Suci Rahmadani; Amrin Sobirin; Yurni Suasti; Sri Mariya; Murni Sulastri
JURNAL BUANA Vol 4 No 5 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v4i5.1399

Abstract

This study was designed to describe and manage integrated tourism areas in the Masigit Village, Cipatat District, West Bandung Regency. The method used in this study is a survey method using primary and secondary data. The results of this study produce a description of the debate in the tourist area such as opposing the road to the location which is still a dirt road and bumpy and when it rains it becomes very muddy. Then in the development of the amount of money from three attractions in Indiana Camp Monthly income can reach Rp. 2,000,000-Rp. 20,000,000. The percentage of the number of visits also increased, Winus visits in 2014 amounted to 93.27% increased in 2018 to 98.35% while foreign tourists in 2014 amounted to 0.065% increased to 1.65% in 2018.
ANALISIS KESESUAIAN FUNGSI KAWASAN DAN PENGGUNAAN LAHAN EKSISTING TERHADAP RTRW DI KABUPATEN PESISIR SELATAN Fella Melifa; Ratna Wilis
JURNAL BUANA Vol 4 No 5 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v4i5.1167

Abstract

Semakin meningkat angka pertumbuhan penduduk maka semakin tinggi pula tingkat pembangunan di suatu wilayah. Maka permasalahan yang muncul yaitu alih fungsi lahan sehingga diperlukan arahan fungsi kawasan.Tujuan penelitian adalah mengetahui kesesuaian arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahan eksisting terhadap RTRW di Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan metode overlay di setiap parameter yang dijadikan acuan dalam menyesuaikan antara arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahannya terhadap RTRW. Dalam Penelitian ini menggunakan variabel fungsi kawasan, penggunaan lahan dan pola ruang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) fungsi kawasan paling dominan di Kabupaten Pesisir Selatan adalah Kawasan Penyangga dengan luas 2715.3098 Km2 atau 44 persen.Penggunaan Lahan Eksisting yang paling dominan adalah Hutan dengan luas 3444.22 Km2 atau 56.9 persen. 2)Kesesuaian fungsi kawasan,penggunan lahan dan terhadap peruntukkan RTRW menunjukkan bahwa 269329.493 Hektar memiliki arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahannya yang selaras dengan peruntukkan lahan RTRW dan sekitar 334205.138 Hektar dominan yang tidak selaras dengan arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahannya eksisting terhadap RTRWnya.
PARIWISATA TERPADU DI KAWASAN STONE GARDEN DESA GUNUNG MASIGIT, KECAMATAN CIPATAT, KABUPATEN BANDUNG Ade Perdana Putra; Tio Buana Putra; Andrio Saputra; Yusuf Baihaqi; Wely Yelvia Sartika; Fella Melifa; Suci Allara Putri; Rika Reskika; Suci Rahmadani; Amrin Sobirin; Yurni Suasti; Sri Mariya; Murni Sulastri
JURNAL BUANA Vol 4 No 5 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v4i5.1399

Abstract

This study was designed to describe and manage integrated tourism areas in the Masigit Village, Cipatat District, West Bandung Regency. The method used in this study is a survey method using primary and secondary data. The results of this study produce a description of the debate in the tourist area such as opposing the road to the location which is still a dirt road and bumpy and when it rains it becomes very muddy. Then in the development of the amount of money from three attractions in Indiana Camp Monthly income can reach Rp. 2,000,000-Rp. 20,000,000. The percentage of the number of visits also increased, Winus visits in 2014 amounted to 93.27% increased in 2018 to 98.35% while foreign tourists in 2014 amounted to 0.065% increased to 1.65% in 2018.
ANALISIS KESESUAIAN FUNGSI KAWASAN DAN PENGGUNAAN LAHAN EKSISTING TERHADAP RTRW DI KABUPATEN PESISIR SELATAN Fella Melifa; Ratna Wilis
JURNAL BUANA Vol 4 No 5 (2020)
Publisher : DEPARTEMEN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/buana.v4i5.1167

Abstract

Semakin meningkat angka pertumbuhan penduduk maka semakin tinggi pula tingkat pembangunan di suatu wilayah. Maka permasalahan yang muncul yaitu alih fungsi lahan sehingga diperlukan arahan fungsi kawasan.Tujuan penelitian adalah mengetahui kesesuaian arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahan eksisting terhadap RTRW di Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan metode overlay di setiap parameter yang dijadikan acuan dalam menyesuaikan antara arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahannya terhadap RTRW. Dalam Penelitian ini menggunakan variabel fungsi kawasan, penggunaan lahan dan pola ruang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) fungsi kawasan paling dominan di Kabupaten Pesisir Selatan adalah Kawasan Penyangga dengan luas 2715.3098 Km2 atau 44 persen.Penggunaan Lahan Eksisting yang paling dominan adalah Hutan dengan luas 3444.22 Km2 atau 56.9 persen. 2)Kesesuaian fungsi kawasan,penggunan lahan dan terhadap peruntukkan RTRW menunjukkan bahwa 269329.493 Hektar memiliki arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahannya yang selaras dengan peruntukkan lahan RTRW dan sekitar 334205.138 Hektar dominan yang tidak selaras dengan arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahannya eksisting terhadap RTRWnya.
PARIWISATA TERPADU DI KAWASAN STONE GARDEN DESA GUNUNG MASIGIT, KECAMATAN CIPATAT, KABUPATEN BANDUNG Ade Perdana Putra; Tio Buana Putra; Andrio Saputra; Yusuf Baihaqi; Wely Yelvia Sartika; Fella Melifa; Suci Allara Putri; Rika Reskika; Suci Rahmadani; Amrin Sobirin; Yurni Suasti; Sri Mariya; Murni Sulastri
JURNAL BUANA Vol 4 No 5 (2020)
Publisher : DEPARTEMEN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/buana.v4i5.1399

Abstract

This study was designed to describe and manage integrated tourism areas in the Masigit Village, Cipatat District, West Bandung Regency. The method used in this study is a survey method using primary and secondary data. The results of this study produce a description of the debate in the tourist area such as opposing the road to the location which is still a dirt road and bumpy and when it rains it becomes very muddy. Then in the development of the amount of money from three attractions in Indiana Camp Monthly income can reach Rp. 2,000,000-Rp. 20,000,000. The percentage of the number of visits also increased, Winus visits in 2014 amounted to 93.27% increased in 2018 to 98.35% while foreign tourists in 2014 amounted to 0.065% increased to 1.65% in 2018.