Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMETAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PADANG BARAT Muhammad Fakhrul Reza; Dedi Hermon
JURNAL BUANA Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v5i4.1549

Abstract

ABSTRAK Muhammad Fakhrul Reza. 2020. PEMETAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PADANG BARAT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat, karakteristik, dan pola persebaran permukiman kumuh di Kecamatan Padang Barat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan September-Oktober 2020. Sampel dan populasi dalam penelitian ini adalah permukiman yang berada dalam kawasan kumuh yang berjumlah 57 bangunan di Kelurahan Purus, dan 60 bangunan di Kelurahan Olo, dengan metode pengambilan data observasi dan kuisoner. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah mengidentifikasi seluruh variabel menggunakan Software ArcGis dan Citra Quickbird serta Observasi/Survey lapangan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan (1) tingkat kekumuhan permukiman kumuh di Kelurahan Purus dan Olo masuk kedalam kategori sedang. (2) Karateristik fisik permukiman kumuh di Kelurahan Purus dan Olo didominasi bangunan semi permanent dengan kepadatan bangunan 50-100 unit/Ha. Jarak antar bangunan yaitu <1,5 meter. Kondisi jalan didominasi jalan semen. prasarana air bersih Kelurahan Purus bersumber dari air PDAM sedangkan Kelurahan Olo bersumber dari Air Tanah. Untuk MCK di Kelurahan Purus dan Kelurahan Olo di dominasi Pribadi dan untuk Persampahan di angkut oleh petugas. Untuk kondisi drainase di Kelurahan Purus dan Kelurahan Olo memiliki genangan >50%. karakteristik sosial permukiman di Kelurahan Purus memiliki kepadatan penduduk 50-15 jiwa/ha, sedangkan di Kelurahan Olo memiliki kepadatan penduduk >50 jiwa/ha. tingkat pendidikan di dominasi tingkat pendidikan SMP 50-70%. Untuk tingkat ekonomi rata-rata pendapatan kepala keluarga Rp.500.000-1.000.000. (3) Pola Persebaran Permukiman Kumuh di Kelurahan Purus dengan tingkat kekumuhan sedang berpola mengelompok dan permukiman dengan tingkat kekumuhan ringan berpola acak. Di kelurahan olo, permukiman dengan tingkat kekumuhan sedang berpola acak, dan tingkat kekumuhan ringan berpola menyebar. Kata Kunci: Permukiman Kumuh, Karakteristik, Tingkat Kekumuhan.
PEMETAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PADANG BARAT Muhammad Fakhrul Reza; Dedi Hermon
JURNAL BUANA Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v5i4.1549

Abstract

ABSTRAK Muhammad Fakhrul Reza. 2020. PEMETAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PADANG BARAT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat, karakteristik, dan pola persebaran permukiman kumuh di Kecamatan Padang Barat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan September-Oktober 2020. Sampel dan populasi dalam penelitian ini adalah permukiman yang berada dalam kawasan kumuh yang berjumlah 57 bangunan di Kelurahan Purus, dan 60 bangunan di Kelurahan Olo, dengan metode pengambilan data observasi dan kuisoner. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah mengidentifikasi seluruh variabel menggunakan Software ArcGis dan Citra Quickbird serta Observasi/Survey lapangan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan (1) tingkat kekumuhan permukiman kumuh di Kelurahan Purus dan Olo masuk kedalam kategori sedang. (2) Karateristik fisik permukiman kumuh di Kelurahan Purus dan Olo didominasi bangunan semi permanent dengan kepadatan bangunan 50-100 unit/Ha. Jarak antar bangunan yaitu <1,5 meter. Kondisi jalan didominasi jalan semen. prasarana air bersih Kelurahan Purus bersumber dari air PDAM sedangkan Kelurahan Olo bersumber dari Air Tanah. Untuk MCK di Kelurahan Purus dan Kelurahan Olo di dominasi Pribadi dan untuk Persampahan di angkut oleh petugas. Untuk kondisi drainase di Kelurahan Purus dan Kelurahan Olo memiliki genangan >50%. karakteristik sosial permukiman di Kelurahan Purus memiliki kepadatan penduduk 50-15 jiwa/ha, sedangkan di Kelurahan Olo memiliki kepadatan penduduk >50 jiwa/ha. tingkat pendidikan di dominasi tingkat pendidikan SMP 50-70%. Untuk tingkat ekonomi rata-rata pendapatan kepala keluarga Rp.500.000-1.000.000. (3) Pola Persebaran Permukiman Kumuh di Kelurahan Purus dengan tingkat kekumuhan sedang berpola mengelompok dan permukiman dengan tingkat kekumuhan ringan berpola acak. Di kelurahan olo, permukiman dengan tingkat kekumuhan sedang berpola acak, dan tingkat kekumuhan ringan berpola menyebar. Kata Kunci: Permukiman Kumuh, Karakteristik, Tingkat Kekumuhan.
PEMETAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PADANG BARAT Muhammad Fakhrul Reza; Dedi Hermon
JURNAL BUANA Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : DEPARTEMEN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/buana.v5i4.1549

Abstract

ABSTRAK Muhammad Fakhrul Reza. 2020. PEMETAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PADANG BARAT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat, karakteristik, dan pola persebaran permukiman kumuh di Kecamatan Padang Barat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan September-Oktober 2020. Sampel dan populasi dalam penelitian ini adalah permukiman yang berada dalam kawasan kumuh yang berjumlah 57 bangunan di Kelurahan Purus, dan 60 bangunan di Kelurahan Olo, dengan metode pengambilan data observasi dan kuisoner. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah mengidentifikasi seluruh variabel menggunakan Software ArcGis dan Citra Quickbird serta Observasi/Survey lapangan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan (1) tingkat kekumuhan permukiman kumuh di Kelurahan Purus dan Olo masuk kedalam kategori sedang. (2) Karateristik fisik permukiman kumuh di Kelurahan Purus dan Olo didominasi bangunan semi permanent dengan kepadatan bangunan 50-100 unit/Ha. Jarak antar bangunan yaitu <1,5 meter. Kondisi jalan didominasi jalan semen. prasarana air bersih Kelurahan Purus bersumber dari air PDAM sedangkan Kelurahan Olo bersumber dari Air Tanah. Untuk MCK di Kelurahan Purus dan Kelurahan Olo di dominasi Pribadi dan untuk Persampahan di angkut oleh petugas. Untuk kondisi drainase di Kelurahan Purus dan Kelurahan Olo memiliki genangan >50%. karakteristik sosial permukiman di Kelurahan Purus memiliki kepadatan penduduk 50-15 jiwa/ha, sedangkan di Kelurahan Olo memiliki kepadatan penduduk >50 jiwa/ha. tingkat pendidikan di dominasi tingkat pendidikan SMP 50-70%. Untuk tingkat ekonomi rata-rata pendapatan kepala keluarga Rp.500.000-1.000.000. (3) Pola Persebaran Permukiman Kumuh di Kelurahan Purus dengan tingkat kekumuhan sedang berpola mengelompok dan permukiman dengan tingkat kekumuhan ringan berpola acak. Di kelurahan olo, permukiman dengan tingkat kekumuhan sedang berpola acak, dan tingkat kekumuhan ringan berpola menyebar. Kata Kunci: Permukiman Kumuh, Karakteristik, Tingkat Kekumuhan.
IMPLEMENTASI MODEL GATED RECURRENT UNIT (GRU) ATAU EXTREME GREDIENT BOOSTING (XGBOOST) UNTUK PREDIKSI HARGA CRYPTOCURRENCY ETHEREUM Muhammad Fakhrul Reza; Ghufron
Jurnal Rekayasa Sistem Informasi dan Teknologi Vol. 3 No. 1 (2025): Agustus
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jrsit.v3i1.3031

Abstract

Ethereum, as one of the major crypto assets, has high price volatility, creating a need for accurate predictive models to aid investment decision-making. This study aims to implement the performance of two popular machine learning models: the Gated Recurrent Unit (GRU), a deep learning model for sequential data, and Extreme Gradient Boosting (XGBoost), an ensemble model. The data used is historical daily Ethereum price data that includes the Open, High, Low, Close, and Volume (OHLCV) features. The research method includes data pre-processing stages such as Min-Max Scaler normalization and data splitting with a ratio of 80% training data and 20% testing data. The performance evaluation of both models was measured using the Root Mean Squared Error (RMSE) and R-squared (R²) metrics. The test results show that the GRU model produces better predictions, achieving an RMSE value of 101.37 and an R² of 0.9718, while the XGBoost model obtained an RMSE value of 107.29 and an R² of 0.9656. This indicates that GRU's ability to capture temporal patterns and dependencies in time-series data is superior for Ethereum price prediction. The study concluded that the GRU model is more effective and reliable for predicting Ethereum prices than XGBoost in this study.