Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA SAWIT MELALUI PENDEKATAN MANAJEMEN BLOK DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT SKALA LUAS Megawati Siahaan; Hardy Wijaya
Jurnal Agro Estate Vol 4 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.069 KB) | DOI: 10.47199/jae.v4i1.117

Abstract

Increasing the productivity of oil palm is one of criteria success for field assistant in manage of afdeling/division. Field assistant in oil palm plantation has responsibility to control 500-800 ha depend on the policy of company. All acreage are divided block by block which size is 25-30 ha each. Block is designed to be homogeneous by arrange plant, silt, road, and etc appropriate the criteria, that makes easy to manage. But the facts, blocks has various for one to another and then must be handling with various way. Management Block Approach is one of the best way to evaluate and find the root cause. This methode can use to increase oil palm productivity. Problems in blocks not singular but many factors must be analysis. 3 Steps use in management block are gap analysis, analysis of root cause by fishbone method and Problem Identifications and Corrective Action (PICA) concepts. This method have tried in many company.
PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS KULIT KAKAO (Theobroma cacao L.) DAN KOMPOS KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminata L.) TERHADAP PERBAIKAN SIFAT FISIKA DAN KIMIA TANAH PADA PEMBIBITAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) Di MAIN NURSERY Rina Maharany; Megawati Siahaan; Muhammad Syawaluddin Hasibuan
Jurnal Agro Estate Vol 4 No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v4i2.179

Abstract

Seiring dengan kenaikan produksi CPO (Crude Palm Oil) setiap tahunnya, maka menyebabkan peningkatan luas areal kebun kelapa sawit. Di Indonesia luas lahan marginal masih sangat banyak. Kompos kulit kakao dan kulit pisang kepok merupakan sumber bahan organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman. Oleh karena itu diperlukan perbaikan tanah dipembibitan kelapa sawit dengan meningkatan ketersediaan unsur hara dan sifat kimia tanah, melalui pemberian atau penambahan pupuk organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos kulit kakao, kompos kulit pisang serta interaksi perlakuan antara kompos kulit pisang dan kulit kakao terhadap perbaikan sifat fisik, dan kimia tanah di pembibitan kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di areal pembibitan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan Medan mulai bulan Januari - Agustus 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos kulit pisang kepok berpengaruh nyata terhadap parameter kadar air dengan nilai terbaik adalah 24,77 yang terdapat pada perlakuan P3 (450 g/tanaman). Dan parameter kemasaman tanah (pH) dengan nilai terbaik adalah 5,68 yang terdapat pada perlakuan P3 (450 g/tanaman). Kompos kulit kakao menunjukkan pengaruh nyata terhadap parameter kadar air dengan nilai terbaik adalah 24,35 % yang terdapat pada perlakuan P3 (600 g/tanaman). Dan parameter kemasaman tanah (pH) dengan nilai terbaik adalah 5,75 yang terdapat pada perlakuan P3 (600 g/tanaman). Interaksi antara perlakuan kompos kulit kakao dan kompos kulit pisang juga menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap parameter N-total dengan nilai terbaik adalah 0,13 yang terdapat pada perlakuan K1P2 (400 g kompos kulit kakao dan 350 g kompos kulit pisang).
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PEMAKAIAN DRONE FIXED WING PADA PEMETAAN KEBUN DAN SENSUS POHON KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) Megawati Siahaan; Sri Murti Tarigan; Tuty Ningsih; Sandy Simangunsong; Ridho Hikmawan
Jurnal Agro Estate Vol 5 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v5i1.185

Abstract

Drone is an unmanned aircraft (Unmanned Aerial Vehicle), which is an electro-mechanical based system that can perform programmed missions, with the following characteristics: (i) unmanned, (ii) operating in fully or partially independent mode, (iii) ) This system is designed to be used repeatedly. The drone is equipped with a high-resolution camera that allows users to monitor a specific location from a height in real time. The use of mapping photos (Mapping Block) using drones is usually used to calculate the principal amount of oil palm trees. This research was using drone fixed wing tipe and was conducted in Tamiang Hulu District, Aceh Tamiang District Nanggroe Aceh Darussalam. This research was conducted from 25-28 August 2020. This study used a descriptive analysis method. The results of this study indicate that the time used to prepare for the use of drones is 30 minutes, for taking aerial photographs and flying time for 25 minutes, combining photos using the Agisoft Photoscane software for 45 minutes, making way points and calculating the number of trees using the Arcgis application for 5 hours, making printout data for 60 minutes, so that the total time for all work is 7 hours 40 minutes for 53.53 hectares, assuming the cost per hectare is Rp.8,583, if with a manual census the time needed is 72 hours, with average costs -average Rp. 56,374, - / ha. Conclution of this research by using drones will be more effective and efficient than manual tree census.
PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA SUMBER UNSUR HARA N TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PEMBIBITAN UTAMA Megawati Siahaan; Arief Setiawan Sutanto; Sion Calvin Simanjuntak
Jurnal Agro Estate Vol 5 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v5i2.219

Abstract

The establishment of oil palm plantations is starting from nursery which criteria has been standardized by the seeds produced. Nitrogen is one of the essential nutrients which determine the growth of oil palm (Elaeis guinensis Jacq) at the main nursery. Nitrogen has many sources which are produced from synthetics or natural sources, but on the other side, the pricing of fertilizers was increased any time and then must find an alternative which one is more effective and efficient. The effects of few nitrogen sources to the growth of oil palm in the main nursery is the objective of this research. The experiment was non factorial in a randomized complete block design comparing between N1 (urea Fertilizer), N2 (ZA Fertilizer), N3 (liquid organic fertilizer 60 ml/liter H2O had been extracted from Azolla microphylla), N4 (Azolla microphylla green manure 50 g/polybag) and N5 (Azolla microphylla composted 50 g/polybag) with five replications. The research showed that the height of oil palm in the nursery was not significantly affected by five nitrogen sources 2 and 4 weeks after treatment but significantly on 6, 8, 10 and 12 weeks, the higher plant found at N4 on12 weeks after treatment. Five Nitrogen sources were used not significantly affected amounts of leaves on 2 and 4 weeks but significantly affected on 6, 8, 10 and 12 weeks after applications. In the 12th week applications showed the most leaves on N3 but not significantly different from N4. Circumference of the stem after 2, 4, 6, 8 and 12 weeks after applications were not affected by five nitrogen sources but weight of the roots on fresh and dry conditions were affected by the treatment on 12th weeks which was N5 showed the highest but not different with N3 and N4; longs of the roots was not affected by the treatment. Composted, green manure as good as liquid organic fertilizer from Azolla microphylla had effects on amounts of leaves, height of plant, fresh and dry root weight. Azolla microphylla has the potential to be used as a source of nitrogen fertilizer on fertilizing oil palm at the main nursery.
PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS KULIT KAKAO (Theobroma cacao L.) DAN KOMPOS KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminata L.) TERHADAP PERBAIKAN SIFAT FISIKA DAN KIMIA TANAH PADA PEMBIBITAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) Di MAIN NURSERY Rina Maharany; Megawati Siahaan; Muhammad Syawaluddin Hasibuan
Agro Estate Vol 4 No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v4i2.72

Abstract

Seiring dengan kenaikan produksi CPO (Crude Palm Oil) setiap tahunnya, maka menyebabkan peningkatan luas areal kebun kelapa sawit. Di Indonesia luas lahan marginal masih sangat banyak. Kompos kulit kakao dan kulit pisang kepok merupakan sumber bahan organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman. Oleh karena itu diperlukan perbaikan tanah dipembibitan kelapa sawit dengan meningkatan ketersediaan unsur hara dan sifat kimia tanah, melalui pemberian atau penambahan pupuk organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos kulit kakao, kompos kulit pisang serta interaksi perlakuan antara kompos kulit pisang dan kulit kakao terhadap perbaikan sifat fisik, dan kimia tanah di pembibitan kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di areal pembibitan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan Medan mulai bulan Januari - Agustus 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos kulit pisang kepok berpengaruh nyata terhadap parameter kadar air dengan nilai terbaik adalah 24,77 yang terdapat pada perlakuan P3 (450 g/tanaman). Dan parameter kemasaman tanah (pH) dengan nilai terbaik adalah 5,68 yang terdapat pada perlakuan P3 (450 g/tanaman). Kompos kulit kakao menunjukkan pengaruh nyata terhadap parameter kadar air dengan nilai terbaik adalah 24,35 % yang terdapat pada perlakuan P3 (600 g/tanaman). Dan parameter kemasaman tanah (pH) dengan nilai terbaik adalah 5,75 yang terdapat pada perlakuan P3 (600 g/tanaman). Interaksi antara perlakuan kompos kulit kakao dan kompos kulit pisang juga menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap parameter N-total dengan nilai terbaik adalah 0,13 yang terdapat pada perlakuan K1P2 (400 g kompos kulit kakao dan 350 g kompos kulit pisang).
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PEMAKAIAN DRONE TIPE FIXED WING PADA PEMETAAN KEBUN DAN SENSUS POHON KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) Megawati Siahaan; Sri Murti Tarigan; Tuty Ningsih; Sandy Simangunsong; Ridho Hikmawan
Agro Estate Vol 5 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v5i1.79

Abstract

Drone is an unmanned aircraft (Unmanned Aerial Vehicle), which is an electro-mechanical based system that can perform programmed missions, with the following characteristics: (i) unmanned, (ii) operating in fully or partially independent mode, (iii) ) This system is designed to be used repeatedly. The drone is equipped with a high-resolution camera that allows users to monitor a specific location from a height in real time. The use of mapping photos (Mapping Block) using drones is usually used to calculate the principal amount of oil palm trees. This research was using drone fixed wing tipe and was conducted in Tamiang Hulu District, Aceh Tamiang District Nanggroe Aceh Darussalam. This research was conducted from 25-28 August 2020. This study used a descriptive analysis method. The results of this study indicate that the time used to prepare for the use of drones is 30 minutes, for taking aerial photographs and flying time for 25 minutes, combining photos using the Agisoft Photoscane software for 45 minutes, making way points and calculating the number of trees using the Arcgis application for 5 hours, making printout data for 60 minutes, so that the total time for all work is 7 hours 40 minutes for 53.53 hectares, assuming the cost per hectare is Rp.8,583, if with a manual census the time needed is 72 hours, with average costs -average Rp. 56,374, - / ha. Conclution of this research by using drones will be more effective and efficient than manual tree census.
Pengaruh Pemberian Beberapa Sumber Unsur Hara N Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq) di Pembibitan Utama Megawati Siahaan; Arief Setiawan Sutanto; Sion Calvin Simanjuntak
Agro Estate Vol 5 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v5i2.91

Abstract

Keberhasilan pembangunan perkebunan kelapa sawit diawali dari penyediaan bibit yang standar sesuai dengan kriteria yang dikeluarkan oleh produsen kecambah. Nitrogen (N) adalah salah satu unsur hara yang sangat menentukan pertumbuhan kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq). Sumber pupuk nitrogen untuk pemupukan kelapa sawit bervariasi dari sumber alam maupun sintetik. Harga pupuk nitrogen yang terus meningkat menjadi dasar untuk melakukan penelitian ini, sehingga akan diperoleh alternatif lain sebagai sumber pupuk N di pembibitan utama kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa sumber pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guinensis jacq) di pembibitan utama. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 taraf yaitu N1 (pupuk urea), N2 (pupuk ZA), N3 (Pupuk Organik Cair dari Azolla microphylla 60 ml/liter H2O), N4 (pupuk hijau dari Azolla micropylla (50 g/polybag) dan N5 (pupuk kompos dari Azolla microphylla 50 g/polybag). Jumlah ulangan sebanyak 5; dengan jumlah bibit/plot sebanyak 3, sehingga jumlah bibit yang digunakan seluruhnya adalah 60 bibit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa sumber pupuk N tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm) pada minggu 2 dan 4 setelah aplikasi perlakuan, tetapi berpengaruh nyata pada Minggu ke 6, 8, 10 dan 12 setelah aplikasi perlakuan, dengan bibit tertinggi pada N4 di umur 12 Minggu setelah aplikasi. Beberapa sumber pupuk N tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 2 dan 4 minggu setelah aplikasi, dan berpengaruh nyata pada umur 6, 8, 10 dan 12 minggu setelah aplikasi, dengan jumlah daun tertinggi pada N3, tetapi tidak berbeda nyata dengan N4. Beberapa sumber pupuk Nitrogen tidak berpengaruh nyata terhadap lingkar batang umur 2, 4, 6, 8 dan 12 minggu setelah aplikasi perlakuan, berpengaruh nyata terhadap berat basah dan berat kering akar pada umur 12 minggu setelah aplikasi dengan berat segar dan berat kering tertinggi pada N5 tetapi tidak berbeda nyata dengan N4 dan N3. Perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap Panjang akar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah beberapa sumber pupuk nitrogen berpengaruh terhadap pertumbuhan kelapa sawit di pembibitan utama. Pupuk nitrogen yang bersumber dari Azolla microphylla dalam bentuk kompos, pupuk hijau dan POC berpengaruh sama baik terhadap jumlah daun, tinggi tanaman, berat basah dan kering akar. Azolla microphylla berpotensi digunakan sebagai alternatif pengganti pupuk ZA dan Urea pada kelapa sawit di pembibitan utama.
PENANAMAN JAGUNG (Zea mays) PADA BEBERAPA JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NPK UNTUK OPTIMALISASI LAHAN DI TBM KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) Megawati Siahaan; Hari Gunawan; Dedi Andrial Siregar
Agro Estate Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v6i2.105

Abstract

Optimalisasi pemanfaatan areal dapat meningkatkan produktivitas suatu lahan. Areal TBM kelapa sawit mulai dari tanaman tahun 0 hingga tahun ke-3, memiliki sela yang dapat dimanfaatkan untuk penanaman tanaman jagung yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan perkebunan. Tanaman jagung sebagai salah satu tanaman pangan yang memiliki nilai ekonomis tinggi perlu diukur potensinya secara agronomi untuk digunakan sebagai tanaman sela. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan dosis pupuk N terhadap pertumbuhan tanaman jagung yang digunakan sebagai tanaman sela di areal TBM Kelapa sawit. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok yang terdiri dari dua perlakuan yaitu jarak tanam (J) sebagai faktor pertama, terdiri dari 4 taraf yaitu J1, J2, J3, J4 dengan jarak tanam berturut-turut sebagai berikut : 20 cm x 35 cm, 20 cm x 70 cm, 20 cm x 105 cm, 20 cm x 145 cm. Faktor kedua adalah Dosis pupuk NPK 16-16-16 (D) yang terdiri dari 4 taraf yaitu D0, D1, D2 dan D3 masing-masing dengan dosis 0 g/pohon, 3 g/pohon, 6 g/pohon, 9 g/pohon; diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 48 plot penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 5 MST, tinggi tanaman umur 5 MST, bobot segar dan kering tajuk, bobot segar dan kering akar; tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 2-4 MST dan 6 MST, tinggi tanaman umur 2-4 MST dan 6 MST, diameter batang jagung umur 2 – 6 MST. Perlakuan dosis pupuk (D) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 4 MST, berat segar dan kering tajuk umur, berat segar dan kering akar; tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 2 – 6 MST, tinggi tanaman umur 2, 3 dan 6 MST, diameter batang jagung umur 2 – 6 MST, berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 5 MST, tinggi tanaman umur 5 MST, bobot segar dan kering tajuk, serta bobot segar dan kering akar. Interaksi antara perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk NPK berpengaruh nyata terhdap tinggi tanaman umur 5 MST, berat segar dan kering tajuk, berat segar dan kering akar; tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 2 – 6 MST, tinggi tanaman umur 1, 3 4, dan 6 MST, diameter batang umur 2-6 MST. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jarak tanam jagung yang terbaik untuk tanaman jagung yang ditanam sebagai tanaman sela adalah 20 cm x 145 cm, memberikan hasil terbaik terhadap tingi tanaman (cm) dan berat biji jagung (g) dengan dosis pupuk NPK yang terbaik adalah 9 g/pohon memberikan hasil yang terbaik terhadap berat segar dan kering tajuk, berat segar dan kering akar, berat biji tanaman jagung per plot. Interaksi yang terbaik adalah J4D3 yaitu jarak tanam 20 cm x 145 cm dengan dosis pupuk 9 g/pohon, ditunjukkan pada parameter tinggi tanaman, bobot segar dan kering tajuk, bobot segar dan kering akar, berat biji tanaman per plot. Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan meningkatkan dosis pupuk.
STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA SAWIT MELALUI PENDEKATAN MANAJEMEN BLOK DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT SKALA LUAS Megawati Siahaan; Hardy Wijaya
Agro Estate Vol 4 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v4i1.145

Abstract

Peningkatan produktivitas kelapa sawit adalah salah satu kriteria keberhasilan asisten lapangan dalam mengelola afdeling/divisi. Asisten lapangan di perkebunan kelapa sawit memiliki tanggung jawab untuk mengendalikan 500-800 ha tergantung pada kebijakan perusahaan. Semua areal dibagi berdasarkan blok dengan ukuran 25-30 ha per blok. Blok dirancang agar homogen dengan mengatur tanaman, lumpur, jalan, dan sesuai kriteria lainnya agar mudah dikelola. Namun faktanya, blok memiliki keragaman antara satu dengan lainnya dan harus ditangani dengan cara berbeda. Pendekatan manajemen blok adalah salah satu cara terbaik untuk mengevaluasi dan menemukan akar permasalahan. Metode ini dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Masalah dalam blok bukan hanya satu tetapi banyak faktor yang harus dianalisis. Manajemen blok dapat dilakukan dengan tiga tahap yaitu analisis kesenjangan, analisis akar permasalahan dengan metode fishbone dan konsep Identifikasi Masalah dan Tindakan Korektif (PICA). Metode ini telah dicoba pada banyak perusahaan
KAJIAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERAWATAN GAWANGAN DAN PIRINGAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) PADA TANAMAN MENGHASILKAN DI KEBUN SILAU DUNIA AFDELING II PTP NUSANTARA III (PERSERO) Habib Prayitno; Megawati Siahaan; Imam Khairi
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 2 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i2.12781

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah sebagai data evaluasi kedepannya dalam mencapai target kerja karyawan perawatan gawangan dan piringan yang sudah ditetapkan didalam Rencana Kerja Anggara Perusahaan dan Standart Operational Procedure.  Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data di afdeling dengan membandingkan realisasi pekerjaan karyawan dengan standart operasional prosedur yang sudah ditetapkan perusahaan dan rencana kerja anggaran perusahaan. Dari hasil penelitian yang telah di lakukan mengenai pekerjaan perawatan gawangan piringan dan dongkel anak kayu bahwa pekerjaan tersebut dilakukan secara efektif, sesuai dengan target yang direncanakan oleh perusahaan, dan sesuai Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang di rencanakan perusahaan seluas 304,69 ha sesuai dengan yang direalisasikan seluas 304,69 ha. Biaya dalam RP/ha berdasarkan RKAP dan realisasi RP.50.000/ha.