Haryanti Haryanti
Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Pusat Riset Perikanan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH RANGSANGAN HORMON AROMATASE INHIBITOR DAN OODEV TERHADAP PERUBAHAN KELAMIN DAN PERKEMBANGAN GONAD IKAN KERAPU SUNU, Plectropomus leopardus Hirmawan Tirta Yudha; Agus Oman Sudrajat; Haryanti Haryanti
Jurnal Riset Akuakultur Vol 12, No 4 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.652 KB) | DOI: 10.15578/jra.12.4.2017.325-333

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi dalam penyediaan calon induk ikan kerapu sunu Plectropomus leopardus hasil budidaya yang bersifat hermaprodit sekuensial adalah keterlambatan dalam perkembangan gonad dan perubahan gonad dari betina menjadi jantan. Manipulasi hormonal merupakan cara yang paling efektif dan efisien dalam memacu perkembangan reproduksi dan pematangan gonad. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis hormon aromatase inhibitor dan oodev yang tepat untuk memacu perubahan kelamin dan perkembangan gonad ikan kerapu sunu. Ikan uji yang digunakan sebanyak 35 ekor F-1 dengan bobot rerata 2,3 ± 0,28 kg. Penelitian dilakukan selama dua bulan. Induksi hormon dilakukan melalui penyuntikan setiap dua minggu sekali dengan empat dosis aromatase inhibitor dan oodev yang berbeda; A (aromatase inhibitor 1 mg kg-1 ikan), O (oodev 1 mL kg-1 ikan), AO1 (aromatase inhibitor 0,1 mg kg-1 ikan + oodev 1 mL kg-1 ikan), AO2 (aromatase inhibitor 1 mg kg-1 ikan + oodev 1 mL kg-1 ikan), dan K (plasebo). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi aromatase inhibitor 1 mg kg-1 ikan dan oodev 1 mL kg-1 ikan efektif untuk merangsang perubahan kelamin. Perlakuan tersebut dapat meningkatkan konsentrasi testosteron dalam darah (2,819 ng/mL) setelah delapan minggu pemeliharaan. Berdasarkan hasil histologi gonad dan observasi terhadap ekspresi gen terkait reproduksi menggunakan gen target DMRT1 dan SOX3 menunjukkan bahwa perlakuan hormon AO2 (Aromatase inhibitor 1 mg kg-1 ikan + oodev 1 mL kg-1 ikan) terbukti dapat memacu perubahan kelamin dari betina menjadi jantan dan kematangan gonad pada ikan kerapu sunu Plectropomus leopardus.The main problems faced in providing prospective broodstock of protogynous hermaphrodite coral trout grouper Plectropomus leopardus are lateness of gonadal development and gonadal sex reversal from female to male. Hormonal manipulation is the most effective way to induce reproductive development and gonadal maturation. The present study aimed to determine an effective dose of aromatase inhibitor and oodev on sex reversal and gonadal development of coral trout grouper. There were 35 F-1 fish with an average weight of 2.3 ± 0.28 kg. This research was conducted for two months. The fish were injected with four different dosages of aromatase inhibitor and oodev every two weeks: A (aromatase inhibitor 1 mg kg-1 fish), O (1 mL oodev), AO1 (aromatase inhibitor 0.1 mg kg-1 fish + oodev 1 mL kg-1 fish), AO2 (aromatase inhibitor 1 mg kg-1 fish + oodev 1 mL kg-1 fish), and K (placebo). The results showed that the combination of aromatase inhibitor 1 mg kg-1 fish and oodev 1 mL kg-1 fish was effective to induce the sex change. It could increase the concentration of testosterone in the blood (2.819 ng/mL) after eight weeks of culture. Based on the results of gonadal histology and reproductive-related genes expression observations using DMRT1 and SOX3 target genes, the hormonal treatment of AO2 (aromatase inhibitor 1 mg kg-1 fish + oodev 1 mL kg-1 fish) was able to accelerate sex reversal from female to male and gonadal maturation in coral trout grouper Plectropomus leopardus.
PERTUMBUHAN DAN VARIASI GENETIK IKAN BANDENG, Chanos chanos DARI PROVINSI ACEH, BALI, DAN GORONTALO, INDONESIA Sari Budi Moria Sembiring; Gigih Setia Wibawa; Tony Setiadharma; Haryanti Haryanti
Jurnal Riset Akuakultur Vol 12, No 4 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.301 KB) | DOI: 10.15578/jra.12.4.2017.307-314

Abstract

Ikan bandeng, Chanos chanos merupakan salah satu ikan ekonomis penting di Asia. Sejak tahun 1995, di Indonesia sebagian besar benih bandeng diproduksi dari hatchery sekitar Dusun Gondol, Bali Utara baik untuk pasar domestik maupun perdagangan internasional. Dalam rangka meningkatkan kualitas benih, perlu dilakukan perbaikan induk secara genetik menggunakan populasi yang unggul. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan data laju pertumbuhan dan variasi genetik induk ikan bandeng yang berasal dari lokasi perairan Aceh, Bali, dan Gorontalo. Pertumbuhan ikan bandeng diamati melalui pengukuran panjang dan bobot benih hingga ukuran 500 g (calon induk), serta variasi genetik diamati menggunakan metode RFLP DNA. Benih dan calon induk masing-masing dianalisis sebanyak 15 ekor. Hasil pengamatan pertumbuhan ikan bandeng mulai dari benih hingga menjadi calon induk, menunjukkan bahwa ikan bandeng dari Aceh dan Bali mempunyai pertumbuhan panjang dan bobot yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ikan bandeng dari Gorontalo, walaupun secara statistik tidak berbeda nyata (P<0,05). Hasil analisis variasi genetik terdapat lima komposit haplotipe dari empat enzim restriksi yaitu Mbo I, Hae III, Hha I, dan Nla IV pada sekuens cytochrome-b. Jumlah rata-rata restriction site adalah 1-3 haplotipe. Populasi Aceh dan Bali memiliki nilai keragaman genetik yang lebih rendah (0,080 dan 0,000) dibandingkan dengan calon induk dari benih Gorontalo (0,115).Milkfish, Chanos chanos is one of the economically important fish in Asia. Since 1995, milkfish seed mostly produced in Gondol area, Northern part of Bali, and suppleted both domestic and international markets. In order to improve its seed quality the improvement of milkfish broodstock genetic is required through selection of superior population. The aims of this research were to evaluate the growth performance and genetic variation of milkfish populations from Aceh, Bali, and Gorontalo Province. The length and weight of fry up to 500 g was measured as well as the genetic variation was detected using RFLP DNA method. Fry and young broodstock in the DNA analyses were 15 individuals. The results showed that the growth in length and weight milkfish seed from fry to young broodstock (size up to 500 g) from Aceh and Bali was slightly higher than that of Gorontalo, but no significant differences (P>0.05) were observed among the populations. The genetic analysis showed five haplotypes composite from four restriction enzymes i.e., Mbo I, Hae III, Hha I, and Nla IV at on cytochrome-b sequen. The average number of restriction site was 1-3 haplotypes. Aceh and Bali populations have lower genetic variations (0.080 and 0.000) compared to Gorontalo (0.115).