Utojo Utojo
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISTIK, KESESUAIAN, DAN PENGELOLAAN LAHAN BUDIDAYA TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR Utojo Utojo; Hasnawi Hasnawi; Mudian Paena
Jurnal Riset Akuakultur Vol 8, No 2 (2013): (Agustus 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.717 KB) | DOI: 10.15578/jra.8.2.2013.311-324

Abstract

Kabupaten Gresik memiliki lahan budidaya tambak yang sangat luas. Lahan tersebut sebagian besar adalah tambak yang bersalinitas rendah (0,14-5,04 ppt), memiliki derajat kemasaman (pH) yang tinggi (8,08-10,34), dan berada jauh dari laut. Hanya lahan yang berada di dekat laut yang bersalinitas payau (10,71-19,97 ppt). Komoditas budidayanya antara lain udang vaname, udang windu, bandeng, nila, dan tawes. Umumnya tambak tersebut dikelola secara tradisional dan produktivitasnya rendah. Oleh karena itu, informasi mengenai karakteristik, kesesuaian, pengelolaan lahan dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tambak di daerah tersebut. Dalam penelitian ini, penentuan kesesuaian lahan dengan analisis spasial, menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis sangat penting. Topografi lahan umumnya relatif datar dan elevasinya rendah, sebagian berupa rawa dan kawasan tambak sebagian besar berasal dari konversi sawah dengan vegetasi didominasi oleh Sonneratia sp. dan Avicennia sp. Tanah tambak di Kabupaten Gresik tergolong tanah aluvial non sulfat masam yang tidak memiliki potensi kemasaman tanah yang tinggi. Sumber air laut untuk tambak tergolong agak keruh dan salinitas air tambak cukup bervariasi sebagai akibat dari sumber air tawar yang berasal dari Sungai Bengawan Solo dan air hujan. Curah hujan di Kabupaten Gresik sebesar 2.245 mm/tahun di mana curah hujan yang rendah dijumpai pada bulan Juni sampai Desember. Hasil analisis kesesuaian lahan menunjukkan bahwa luas tambak udang vaname yang ada di Kabupaten Gresik saat ini 31.939 ha, yang tergolong sangat sesuai (kelas S1) 799 ha dan yang cukup sesuai (kelas S2) 31.140 ha. Luas tambak ikan bandeng yang ada di Kabupaten Gresik saat ini 31.940 ha, yang tergolong sangat sesuai (kelas S1) 1.420 ha dan yang cukup sesuai (kelas S2) 30.520 ha. Saluran irigasi tambak mutlak diperlukan untuk memudahkan dalam remediasi tanah dan air melalui pengeringan, perendaman, pembilasan dan pengapuran serta pergantian air. Lokasi yang sesuai dengan komoditas budidaya, dapat mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan sintasan komoditas yang dibudidayakan.
KAJIAN KESESUAIAN LAHAN BUDIDAYA TAMBAK DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN PANGKEP, SULAWESI SELATAN DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Utojo Utojo; Erna Ratnawati
Jurnal Riset Akuakultur Vol 8, No 3 (2013): (Desember 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4508.763 KB) | DOI: 10.15578/jra.8.3.2013.479-491

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan teknologi sistem informasi geografis (SIG) untukmenentukan lahan yang sesuai untuk budidaya tambak di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Data sekunder yang digunakan berupa data iklim, data pasang surut, peta Rupabumi Indonesia wilayah Pangkep skala 1:50.000, dan peta batimetri skala 1:200.000. Data primer diperoleh dengan metode survai di lokasi penelitian yaitu kualitas air dan tanah tambak. Setiap lokasi pengambilan contoh ditentukan posisi koordinatnya dengan global positioning system (GPS). Data lapangan (fisiko-kimia air dan tanah), data sekunder, dan data citra satelit digital ALOS AVNIR-2 tersebut dikumpulkan dan dianal isis secara spasial menggunakan SIG. Hasil analisis menunjukkan bahwa tambak yang ada di wilayah pesisir Kabupaten Pangkep mencapai luas 12.199 ha. Dari luas tersebut, yang tergolong berkesesuaian tinggi (22 ha) di Kecamatan Segeri, yang berkesesuaian sedang (6.675 ha), dan rendah (5.502 ha), tersebar di Kecamatan Mandalle, Segeri, Marang, Labakkang, Bungoro, Pangkajene, dan Minasatene, sedangkan yang tidak sesuai (418 ha), tersebar di wilayah pesisir Kecamatan Marang, Labakkang, dan Minasatene.
KESESUAIAN LAHAN DAN REVITALISASI TAMBAK BUDIDAYA UDANG DI KAWASAN INDUSTRIALISASI KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR Utojo Utojo; Arifuddin Tompo; Rezki Antoni Suhaimi
Jurnal Riset Akuakultur Vol 9, No 3 (2014): (Desember 2014)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1340.361 KB) | DOI: 10.15578/jra.9.3.2014.501-513

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian lahan tambak budidaya udang di kawasan industrialisasi Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dan mengkaji strategi revitalisasi tambak berdasarkan hasil penelitian remediasi kualitas tanah dan air tambak. Data primer meliputi: topografi, lahan, dan hidrologi pesisir diperoleh melalui survai lapangan. Penentuan stasiun pengamatan dilakukan secara acak dan sistematik. Setiap lokasi pengambilan contoh ditentukan posisi koordinatnya dengan alat Global Positioning System (GPS). Data sekunder yang digunakan berupa data iklim, peta Rupa Bumi Indonesia kawasan Probolinggo skala 1:25.000 dan citra satelit ALOS AVNIR-2 tahun 2010. Data lapangan (topografi, pasang surut, fisika-kimia air dan tanah), data citra satelit ALOS AVNIR-2 dan data sekunder yang lain, dianalisis secara spasial menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk memperoleh tingkat kesesuaian lahan. Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan tambak dari total luasan tambak 2.143 ha, lahan yang sangat sesuai dan sesuai untuk budidaya udang yaitu 56 ha dan 618 ha. Lahan tersebut tersebar di Kecamatan Tongas dan Pajarakan. Lahan yang cukup sesuai ditemukan sebesar 1.235 ha, dan tersebar di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Dringu, Gending, Kraksaan, Pajarakan, dan Paiton. Sedangkan lahan yang tidak sesuai yaitu 234 ha, terdapat di Kecamatan Sumberasih, Gending, dan Kraksaan. Percepatan target peningkatan produksi di tambak budidaya udang kawasan industrialisasi dapat dicapai melalui kesesuaian lahan dan revitalisasi tambak (perbaikan kualitas tanah dan air).