Arifuddin Tompo
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KESESUAIAN LAHAN DAN REVITALISASI TAMBAK BUDIDAYA UDANG DI KAWASAN INDUSTRIALISASI KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR Utojo Utojo; Arifuddin Tompo; Rezki Antoni Suhaimi
Jurnal Riset Akuakultur Vol 9, No 3 (2014): (Desember 2014)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1340.361 KB) | DOI: 10.15578/jra.9.3.2014.501-513

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian lahan tambak budidaya udang di kawasan industrialisasi Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dan mengkaji strategi revitalisasi tambak berdasarkan hasil penelitian remediasi kualitas tanah dan air tambak. Data primer meliputi: topografi, lahan, dan hidrologi pesisir diperoleh melalui survai lapangan. Penentuan stasiun pengamatan dilakukan secara acak dan sistematik. Setiap lokasi pengambilan contoh ditentukan posisi koordinatnya dengan alat Global Positioning System (GPS). Data sekunder yang digunakan berupa data iklim, peta Rupa Bumi Indonesia kawasan Probolinggo skala 1:25.000 dan citra satelit ALOS AVNIR-2 tahun 2010. Data lapangan (topografi, pasang surut, fisika-kimia air dan tanah), data citra satelit ALOS AVNIR-2 dan data sekunder yang lain, dianalisis secara spasial menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk memperoleh tingkat kesesuaian lahan. Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan tambak dari total luasan tambak 2.143 ha, lahan yang sangat sesuai dan sesuai untuk budidaya udang yaitu 56 ha dan 618 ha. Lahan tersebut tersebar di Kecamatan Tongas dan Pajarakan. Lahan yang cukup sesuai ditemukan sebesar 1.235 ha, dan tersebar di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Dringu, Gending, Kraksaan, Pajarakan, dan Paiton. Sedangkan lahan yang tidak sesuai yaitu 234 ha, terdapat di Kecamatan Sumberasih, Gending, dan Kraksaan. Percepatan target peningkatan produksi di tambak budidaya udang kawasan industrialisasi dapat dicapai melalui kesesuaian lahan dan revitalisasi tambak (perbaikan kualitas tanah dan air).
EFEKTIVITAS LAMA PERENDAMAN BAKTERIN Vibrio harveyi TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN UDANG WINDU (Penaeus monodon Fabr) Arifuddin Tompo; Endang Susianingsih; Muhammad Risal
Media Akuakultur Vol 10, No 1 (2015): (Juni 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.703 KB) | DOI: 10.15578/ma.10.1.2015.39-42

Abstract

Penyakit pada budidaya udang dapat menyebabkan terjadinya penurunan produksi bahkan kematian pada usaha budidaya tersebut. Alternatif pencegahan yang saat ini banyak dilakukan adalah melalui immunoprofilaksis yaitu meningkatkan kekebalan udang terhadap serangan penyakit dengan pemberian imunostimulan seperti vaksin bakterin maupun vaksin rekombinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas lama perendaman bakterin terhadap sintasan dan pertumbuhan pada udang windu (Penaeus monodon Fabr). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan lama perendaman dan 4 ulangan yaitu A = kontrol (tanpa bakterin), B = Lama perendaman dengan bakterin 15 menit, C = 30 menit, D = 45 menit dan E = 60 menit dengan hewan uji benur PL-17 yang telah diperiksa bebas Vibrio dan WSSV dan padat penebaran 20 ekor/2 L air laut yang telah disterilkan. Bakterin yang digunakan dari Vibrio harveyi dengan dosis 0,2 mL/L. Uji tantang setelah pemberian bakterin dengan metode perendaman dilakukan menggunakan beberapa konsentrasi bakteri Vibrio harveyidengan 4 perlakuan dan 5 ulangan : A = penambahan bakteri 0.02 mL/L, B = penambahan bakterin 0,2 mL/L, C = penambahan bakterin 2,0 mL/L dan D = kontrol (tanpa penambahan bakteri). Peubah yang diamati adalah sintasan udang uji pada akhir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu perendaman menggunakan bakterin selama 45 menit dan 60 menit lebih baik jika dibandingkan dengan perendaman selama 15 dan 30 menit dengan sintasan yang dihasilkan sebesar 86,25% dan 73,75%.
APLIKASI BAKTERIN PADA BUDIDAYA UDANG WINDU DI TAMBAK DENGAN POLA TRADISIONAL PLUS Arifuddin Tompo; Endang Susianingsih; Koko Kurniawan
Media Akuakultur Vol 10, No 2 (2015): (Desember 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.053 KB) | DOI: 10.15578/ma.10.2.2015.85-89

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bakterin pada budidaya udang windu di tambak sistem tradisional plus di Instalasi Tambak percobaan Marana, Maros menggunakan 10 petak tambak berukuran 250 m2 dengan dua perlakuan dan lima ulangan. Kepadatan udang yang digunakan 10 ekor/m2 ukuran PL-15 yang sebelum ditebar direndam dengan bakterin pada dosis 0,2 mL/L selama 45 menit. Perlakuan yang dicobakan adalah: (A) pemeliharaan udang windu dengan penambahan bakterin, vitamin C, dan binder progold pada pakan sebelum peleting dan (B) pemeliharaan udang windu dengan pemberian pakan biasa tanpa penambahan bakterin sebagai kontrol. Pemberian pakan dengan penambahan bakterin dilakukan 2 kali setiap bulan yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 pemeliharaan setiap bulan selama 90 hari pemeliharaan. Peubah yang diamati meliputi populasi bakteri dan parameter kualitas air setiap dua minggu sekali serta sintasan dan produksi. Rata-rata sintasan pada perlakuan A sebesar 71,48% dengan tingkat produksi 391 kg/ha sedangkan perlakuan B (kontrol) diperoleh sintasan 62,4% dengan produksi sebesar 367 kg/ha. Analisa populasi bakteri baik pada tanah maupun pada air masih berada pada kisaran yang aman untuk budidaya udang windu begitu pula parameter kualitas air masih berada pada batas yang aman untuk budidaya.