Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERKEMBANGAN EMBRIO IKAN TUNA SIRIP KUNING ( Thunnus albacares ) Jhon Harianto Hutapea; Gusti Ngurah Permana; Retno Andamari
Jurnal Riset Akuakultur Vol 2, No 1 (2007): (April 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.39 KB) | DOI: 10.15578/jra.2.1.2007.9-14

Abstract

Pemeliharaan induk ikan tuna sirip kuning dalam bak beton telah berhasil dilakukan di Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut, Gondol-Bali bekerja sama dengan Overseas Fishery Cooperation Foundation (OFCF) Jepang. Pemijahan induk secara alami juga telah berhasil. Untuk mendukung program pembenihan ikan tuna, maka perlu diketahui informasi dasar yang dimulai dengan pengamatan perkembangan embrio. Telur yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil pemijahan secara alami dari induk-induk yang dipelihara dalam bak beton. Telur yang terkumpul dalam kolektor telur dipanen lalu diinkubasi dalam bak penetasan bervolume 200 L yang dilengkapi dengan aerasi dan sistem pergantian air secara kontinyu.  Pengamatan dilakukan dengan mengambil sampel telur dari bak penetasan lalu diamati di bawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan dari pemijahan hingga telur menetas adalah 18 jam 55 menit pada suhu air alami (27oC—28oC).
HUBUNGAN PANJANG-BOBOT, PERTUMBUHAN, DAN FAKTOR KONDISI IKAN KAKAP MERAH, Lutjanus argentimaculatus DARI HASIL BUDIDAYA Regina Melianawati; Retno Andamari
Jurnal Riset Akuakultur Vol 4, No 2 (2009): (Agustus 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.143 KB) | DOI: 10.15578/jra.4.2.2009.169-178

Abstract

Panjang, bobot, pertumbuhan, dan faktor kondisi, merupakan aspek biologis yang penting diketahui dari kandidat ikan budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang-bobot, pertumbuhan serta faktor kondisi ikan kakap merah L. argentimaculatus hasil budidaya. Ikan yang digunakan untuk penelitian terdiri atas dua kelompok ukuran. Ikan pada kelompok kecil berukuran panjang 9,50-14,50 cm dengan bobot 15,63-53,21 gram, berjumlah 80 ekor dan dipelihara selama 70 hari dalam satu tangki pemeliharaan. Ikan pada kelompok besar berukuran panjang 21,5-26,0 cm dan bobot 233,5-319,6 gram; berjumlah 63 ekor dan dipelihara selama 56 hari dalam tiga tangki. Masing-masing tangki pemeliharaan yang digunakan berukuran 4.000 L. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara panjang dengan bobot, baik pada ikan kelompok kecil maupun besar dengan nilai koefisien korelasi masing-masing antara 0,89 dan 0,91. Pertumbuhan ikan kakap merah bersifat allometrik negatif, dengan nilai b 2,83 dan 1,86 pada ikan yang normal masing-masing pada kelompok kecil dan besar serta 1,66 dan 0,61 pada ikan yang abnormal bentuk tubuhnya pada kelompok kecil dan besar. Pada kelompok ikan kecil, pertumbuhan, kecepatan pertumbuhan nisbi, dan koefisien pertumbuhannya lebih besar dibandingkan dengan kelompok ikan besar. Faktor kondisi ikan yang normal adalah 1,79 dan 1,60 masing-masing pada kelompok kecil dan besar, sedangkan pada ikan yang abnormal adalah 2,09 pada kelompok kecil dan 1,86 pada kelompok besar.Length, weight, growth, and condition factors are important biological aspects for culture fish candidate. This experiment was aimed to get information regarding length-weight relationship, growth and condition factors of cultured mangrove snapper. Fish used for this experiment consisted of two groups different in size. Small fish group consisted of 80 individuals and has 9.50-14.50 cm of length average and 15.63-53.21 g of weight average and reared in one tank for 70 days, while big fish group consisted of 63 individuals and has 21.5-26.0 cm of length average and 233.5-319.6 g of weight and reared in three tanks for 56 days. Rearing was performed in 4,000-L tanks. The results indicated that there was a positive length-weight relationship between mangrove snapper groups with range of correlation value of 0.89 and 0.91. Growth of mangrove snapper was negatively allometric with b value of 2.83 and 1.86 for normal fish in small and big fish groups, while for abnormal-shape fish was 1.66 and 0.61 in small and big fish groups, respectively. Small fish group had growth, relative growth rate and growth coefficient higher than those of big fish groups. Condition factor was 1.79 and 1.60 for normal fish in small and big fish groups, while for abnormal-shape fish was 2.09 and 1.86 for small and big fish groups, respectively. 
ASPEK REPRODUKSI IKAN KERAPU SUNU (Plectropomus leopardus) DI PERAIRAN SULAWESI DAN MALUKU Retno Andamari
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 7 (2005): (Vol. 11 No. 7 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3694.1 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.7.2005.7-12

Abstract

Penelitian aspek reproduksi ikan kerapu sunu Plectropomus leopardus telah dilaksanakan dalam rangka menunjang usaha perbenihan. Sampling dilakukan pada bulan Maret, April, dan September 2004 di Teluk Piru (Maluku Tengah), Manado (Sulawesi Utara), Gorontalo, dan P. Bacan (Maluku Utara). lkan kerapu sunu yang diperoleh sebanyak 121 ekor terdiri atas 82 ekor ikan betina, 27 ekor ikan jantan, 9 ekor hermaprodit, dan 3 ekor tidak dapat diidentifikasi.