Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEK HETEROSIS DARI HIBRIDA IKAN LELE UNGGUL DI NUSA TENGGARA BARAT Estu Nugroho; Sabara Putra; Mohammad Ali Syahdan; Lalu Mayadi; Sigit Budileksono; Zulkifli Zulkifli
Jurnal Riset Akuakultur Vol 10, No 1 (2015): (Maret 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.181 KB) | DOI: 10.15578/jra.10.1.2015.33-40

Abstract

Evaluasi keragaan ikan lele hibrida dari hasil persilangan antara Masamo (M), Sangkuriang (S), dan Paiton (P) telah dilakukan untuk mendapatkan benih unggul ikan lele untuk budidaya di daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Persilangan secara resiprokal telah dilakukan dengan menggunakan tiga strain ikan lele yaitu Masamo, Sangkuriang, dan Paiton masing-masing dengan empat ulangan. Pemijahan dilakukan secara alami dengan bantuan suntikan ovaprim. Nilai heterosis tertinggi pada tingkat pembenihan dan pembesaran ada pada pasangan hibrida S-M. Heterosis hibrida S-M di tingkat pembenihan adalah 6,68% (sintasan) dan 2,79% (pertambahan panjang benih), sedangkan di tingkat pembesaran 6,90% (sintasan), 24,03% (pertumbuhan bobot harian) dan -3,79% (konversi pakan). Perkawinan betina Sangkuriang - jantan Masamo mempunyai nilai “heterosis” tertinggi pada semua parameter di tingkat pembenihan dan pembesaran
EVALUASI VARIASI GENETIK RAS-RAS IKAN GURAME DENGAN MENGGUNAKAN MARKER DNA Estu Nugroho
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 13, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfs.3066

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengamati variasi genetik strain Bastar, Paris dan Blusafir dengan menggunakan penanda RAPD. DNA ikan gurame diekstraksi dari sirip, dan diamplifikasi secara random dengan menggunakan primer OPA 1-20. Tidak terdapat perbedaan secara genetik antara tiga strain yang diuji. Berdasarkan dua primer RAPD (OPA 4 dan 7), variabilitas tertinggi diamati pada Bluesafir dengan nilai heterogenitas 0,3050 diikuti dengan Paris dengan nilai 0,2832 dan Bastar dengan nilai 0,2360. Jarak rata Nei genetik adalah 0,118, dengan terendah yang teramati antara Paris dan Bluesafir.