Lili Sholichah
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DAN IDENTIFIKASI PATOGEN POTENSIAL YANG MENGINFEKSI IKAN RAINBOW (Melanotaenia sp.) Lili Sholichah; Taukhid Taukhid; Gigih Setia Wibawa
Jurnal Riset Akuakultur Vol 9, No 1 (2014): (April 2014)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.327 KB) | DOI: 10.15578/jra.9.1.2014.87-97

Abstract

Pemeliharaan ikan rainbow (Melanotaenia sp.) di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias selalu terjadi kematian secara bertahap mulai calon induk hingga proses pemijahan. Hal ini terjadi berulang kali sehingga ketersediaan induk Melanotaenia sp. sangat terancam. Ikan ini berasal dari Papua yang diperoleh mengandalkan penangkapan di alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginventarisir dan mengidentifikasi berbagai patogen (parasit, jamur, bakteri) potensial yang menginfeksi ikan rainbow yang dipelihara di dalam akuarium berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm dengan sistem aliran air stagnan. Tiga jenis rainbow yang dipelihara yaitu: rainbow Sungai Salawati, asal Sungai Sawiat, dan asal Danau Kurumoi. Setiap ikan masing-masing berjumlah 100 ekor dipelihara di akuarium dengan penambahan batu karang dan tanpa penambahan karang (kontrol) ke dalam akuarium. Ikan diberi pakan sekenyangnya berupa jentik nyamuk dan cacing rambut beku setiap pagi dan sore hari. Sampling dilakukan secara random sebulan sekali dan secara unrandom setiap ada kejadian ikan sakit. Gejala klinis ikan yang sakit sebagai berikut: ikan berenang di permukaan dan menggosok-gosokkan badan di dinding akuarium, nafsu makan berkurang, gerakan berputar-putar, warna memudar menjadi putih, penekanan warna hitam pada sirip punggung dan perut meningkat, pendarahan pada perut, lendir berlebihan dan sangat berbau, serta sisik berdiri/terbuka. Diagnosa dan deteksi penyakit awal berupa pengamatan parasit baik ektoparasit maupun endoparasit, pengamatan dan isolasi jamur pada media selektif jamur, dan isolasi bakteri dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis patogen yang menginfeksi ketiga jenis ikan rainbow. Selanjutnya dilakukan uji histologi dan analisa DNA beberapa patogen. Hasil pengamatan diperoleh patogen berupa parasit (Ichthyophthirius sp., Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp., dan Trichodina sp.) dan bakteri (Aeromonas hydrophila, Acinetobacter sp., Lactobacillus sp., Bacillus sp., Arachnia sp., Haemophilus sp., Cardiobacterium sp., dan Enterobacter sp.) sedangkan jamur tidak ditemukan dalam penelitian ini.
PENINGKATAN SINTASAN LARVA IKAN RAINBOW KURUMOI (Melanotaenia parva) DENGAN APLIKASI PROBIOTIK Lili Sholichah; Siti Murniasih; Nurhidayat Nurhidayat
Jurnal Riset Akuakultur Vol 8, No 2 (2013): (Agustus 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.741 KB) | DOI: 10.15578/jra.8.2.2013.265-276

Abstract

Pembenihan ikan rainbow kurumoi sudah dilakukan di Balai Penelitian danPengembangan Budidaya Ikan Hias (BPPBIH) sejak tahun 2010. Dalam perkembangannya ada beberapa kendala terutama rendahnya sintasan benih yang dapat memengaruhi proses produksi massal yang sedang dan terus akan dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama adalah uji efektivitas probiotik dan tahap kedua adalah penentuan dosis optimal. Tujuan penelitian tahap I adalah untuk menentukan jenis probiotik yang paling efektif digunakan untuk pemeliharaan benih ikan rainbow. Penelitian ini terdiri atas lima perlakuan yaitu: probiotik komersil jenis pertama (P1), jenis kedua (P2), jenis ketiga (P3), jenis keempat (P4), dan kontrol tanpa menggunakan probiotik (P0) masing-masing diulang sebanyak tiga kali menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Benih yang digunakan berumur satu bulan dengan ukuran badan yang seragam dan dihasilkan dari batch yang sama pula. Benih dipelihara menggunakan akuarium berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm dengan sistem resirkulasi menggunakan filter batu karang. Masing-masing akuarium diisi 100 ekor benih ikan rainbow kurumoi yang diberi pakan nauplii Artemia. Jenis-jenis probiotik komersil yang telah diuji pada tahap I akan dipilih satu jenis probiotik yang paling efektif berdasarkan hasil uji statistik yang menunjukkan nilai sintasan tertinggi. Selanjutnya probiotik terpilih (P2) akan diuji untuk menentukan dosis yang tepat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas empat perlakuan yaitu berupa dosis yang akan diujikan terdiri atas 0,5x dosis kemasan (perlakuan TB1), 1x dosis kemasan (perlakuan TB2), 2x dosis kemasan (perlakuan TB3), dan 4x dosis kemasan (perlakuan TB4), masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Dengan lama pemeliharaan dua bulan. Pengamatan yang dilakukan berupa sintasan, pertumbuhan, identifikasi plankton dan bakteri, dan analisis kualitas air. Kedua tahap penelitian dianalisis dengan ANOVA (analisis sidik ragam) dan jika terdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan uji Tukey. Tahap pertama diperoleh hasil berturut-turut dari sintasan (%) tertinggi yang dicapai oleh P2 (56,5); P3 (50,0); P1 (46,5); P4 (34,5); dan terendah kontrol P0 (15,0). Sedangkan nilai sintasan (%) tahap dua berturut-turut dari yang tertinggi yaitu dicapai oleh perlakuan: TB3 (63,0); TB2 (58,0); TB4 (55,0); dan yang terendah perlakuan TB1 (34,0).