Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BUDI DAYA KARANG HIAS MENDUKUNG PERDAGANGAN KARANG HIAS YANG BERKESINAMBUNGAN Ofri Johan; Wartono Hadie; Adang Saputra; Joni Hariyadi; Nurbakti Listyanto
Jurnal Riset Akuakultur Vol 2, No 3 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.25 KB) | DOI: 10.15578/jra.2.3.2007.415-424

Abstract

Kegiatan budi daya karang hias di Indonesia perlu dilakukan untuk menjamin perdagangannya agar berjalan tanpa merusak keanekaragaman dan kondisi terumbu karang. Budi daya karang hias menggunakan rak berupa meja yang terbuat dari paralon PVC yang dinilai sangat ekonomis dan mudah diaplikasikan masyarakat lokal. Pengamatan pertumbuhan hanya dilakukan pada 1 rak masing-masing jenis karang yang dibudidayakan yaitu Acropora sp., Acropora formosa, Acropora humilis, Acropora millepora, Acropora nobilis, dan Seriatopora hystrix. Kegiatan dilakukan pada dua lokasi yaitu Pulau Simakakang-Mentawai, Sumatera Barat dan Gondol, Bali. Pengamatan dilakukan setiap dua bulan dan penelitian dilaksanakan selama 6 bulan. Hasil pengamatan diperoleh tingkat mortalitas pada lokasi Pulau Simakakang diperoleh 5,56% dari 36 sampel yang diukur dari 6 jenis karang dan 6 ulangan, pertambahan panjang jenis A. formosa 0,64 cm/bulan, lebih cepat dibandingkan dengan jenis A. millepora 0,58 cm/bulan dan jenis lain. Karang A. humilis memiliki laju perambatan pada substrat semen dan batang pengikat yang  lebih cepat dari jenis lain. Pada lokasi Gondol, Bali memiliki laju pertambahan panjang karang A. millepora lebih cepat (0,50 cm/bulan) dibandingkan dengan jenis A. tenuis (0,43 cm/bulan) dan jenis lain berkisar antara 0,21—0,39 cm/bulan.Tingkat kematian 3 koloni (7,1%) dari total 42 koloni yang disampling.The culture of ornamental coral is important to be conducted to guarantee the coral trade can be run well without giving impact to coral reef biodiversities and coral reef condition in Indonesia. This cultured using table using nets as a place which is made from PVC pipe. This method can minimize cost comparing with others materials as well as applicable for coastal community. One table can be placed 12 (3x4) substrate with a distance among others of 25 cm, then fragmented coral were tied to that substrates. This activity was carried out in two locations that were Simakakang Island, Mentawai, West Sumatera, and Gondol, Bali. The observation of mortality found that the one in Simakakang Island had 5.56% of 36 fragments of 6 species and of 6 replications, length growth of A. formosa was 0.64 cm/month, more rapid than the one of A. millepora (0,58 cm/month) and others species. A. humilis had encrusted to cement substrate, it was more rapid than the one in others species. Length growth rate of A. millepora in Gondol, Bali was more rapid (0.50 cm/month) than A. tenuis (0.43 cm/month), and others (0.21—0.39 cm/month). The mortality rate was 7.1% (3 colonies) from 42 colonies.
RESPONS SELEKSI UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DALAM LINGKUNGAN AIR PAYAU Wartono Hadie; Lies Emmawati Hadie; Nurbakti Listyanto
Jurnal Riset Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Agustus 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.491 KB) | DOI: 10.15578/jra.3.2.2008.209-214

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi respons seleksi udang galah yang dipelihara dalam lingkungan bersalinitas hingga generasi kedua. Udang galah dipelihara dalam lingkungan air payau dengan salinitas 0‰, 10‰, dan 15‰. Penelitian dilakukan hingga generasi kedua dalam lingkungan yang sama. Metode seleksi pada generasi pertama dan kedua dilakukan dengan seleksi keluarga (family selection). Seleksi pada masing-masing generasi dilakukan pada karakter pertumbuhan dalam masing-masing lingkungan salinitas. Secara keseluruhan respons seleksi harapan untuk semua genotipe mencapai 5,58 g per generasi dan respons seleksi kenyataan untuk semua genotipe mencapai 3,07 g per generasi di atas rataan tetua. Hasil ini sangat bermakna dalam meningkatkan ukuran bobot badan udang galah sebagai keberhasilan program seleksi. Hasil ini berlaku untuk seleksi pada salinitas perlakuan hingga 15‰.This research aimed to evaluate the selection response of the giant freshwater prawn cultured in different salinity levels that were observed up to second generation. Prawns were reared in brackish water environment with salinity levels of 0%, 10%, and 15%. Research was conducted up to the second generation in the same salinity level environments. Method of selection was family selection applied to both first and second generations. Selection process of each generation was performed on the growth character of prawns in each salinity level environment. Overall, expected selection response of all genotype achieved 5.58 g per generation and real selection response for all genotype reached 3.07 g above the parent generation. The result is arguably very meaningful in the effort of increasing the body mass of tiger prawn. The findings are valid for selection using salinity level up to 15 ppm.
IKAN GABUS (Channa striata) MANFAAT PENGEMBANGAN DAN ALTERNATIF TEKNIK BUDIDAYANYA Nurbakti Listyanto; Septyan Andriyanto
Media Akuakultur Vol 4, No 1 (2009): (Desember 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.766 KB) | DOI: 10.15578/ma.4.1.2009.18-25

Abstract

Ikan gabus (Channa striata) merupakan jenis ikan yang bernilai ekonomis. Di Indonesia penyebarannya antara lain di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Spesies ini memiliki rasa yang khas, tekstur daging tebal dan putih sehingga harganya pun cukup mahal baik dalam bentuk segar maupun kering (ikan asin). Selain itu, memiliki kandungan albumin yang diperlukan tubuh manusia dalam mengatasi berbagai penyakit terutama yang disebabkan berkurangnya jumlah protein darah. Ikan ini termasuk salah satu jenis ikan karnivora air tawar dikarenakan sifatnya yang gemar memangsa ikan-ikan kecil sebagai pakannya. Walaupun memiliki potensi strategis, serta kegunaan yang luas dalam industri pangan maupun farmasi, namun di Indonesia masih belum banyak dibudidayakan karena belum dikuasai teknik budidayanya. Pemeliharaan bersama ikan mujair di kolam, penggunaan campuran pakan buatan kaya nutrisi, serta pemanfaatan tanaman air dalam proses pemijahan merupakan alternatif budidaya yang perlu dikembangkan.
KELENTURAN FENOTIPIK (Phenotypic plasticity) UDANG GALAH TERHADAP SALINITAS: STRATEGI BARU PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDI DAYA Wartono Hadie; Nurbakti Listyanto
Media Akuakultur Vol 1, No 2 (2006): (Agustus 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (931.652 KB) | DOI: 10.15578/ma.1.2.2006.49-54

Abstract

DOWNLOAD DI FILE PDF