Kamariah Kamariah
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KELAYAKAN REKAYASA TAMBAK SILVOFISHERY DI KECAMATAN BLANAKAN KABUPATEN SUBANG PROVINSI JAWA BARAT Tarunamulia Tarunamulia; Akhmad Mustafa; Hasnawi Hasnawi; Kamariah Kamariah
Jurnal Riset Akuakultur Vol 10, No 4 (2015): (Desember 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.463 KB) | DOI: 10.15578/jra.10.4.2015.579-592

Abstract

Di Indonesia, silvofishery diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif terbaik untuk mencapai pengelolaan ekosistem mangrove dan tambak ekstensif secara optimal dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status kelayakan rekayasa tambak silvofishery di Desa Jayamukti Kecamatan BlanakanKabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Evaluasi dilakukan dengan menerapkan metode survai tingkat detail yang berbasis sistem informasi geografis (SIG) dan memanfaatkan citra satelit worldview-2. Survai lapang meliputi pengambilan contoh tanah, pengukuran elevasi lahan tambak, pengukuran pasang surut,dan pengukuran kualitas air secara insitu. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa kondisi rekayasa tambak eksisting dapat berpengaruh langsung maupun tidak langsung pada produktivitas dan keberlanjutan tambak silvofishery di lokasi studi. Ketidaksesuaian lebar dan kedalaman saluran dengan kondisi tunggangpasut lokal (< 1 m) menyebabkan tidak efektifnya fungsi saluran dalam menyediakan kuantitas dan kualitas air yang optimal untuk kegiatan budidaya. Selanjutnya penelitian ini juga menemukan ketinggian pematang primer dan sekunder eksisting umumnya lebih rendah dibandingkan ketinggian pematang ideal dengan selisih rata-rata masing-masing -0,68 m hingga -0,56 m. Nilai salinitas air dengan kisaran 7-65 ppt juga merupakan faktor pembatas utama produktivitas lahan. Nilai salinitas air tambak yang tinggi berkaitan erat dengan variasi spasial elevasi dasar tambak dan penurunan efektivitas fungsi saluran tambak akibat sedimentasi. Jika faktor pembatas lingkungan dan ketidaksesuaian rekayasa tambak tersebut tidak ditangani dengan baik tentunya akan mengancam keberlanjutan kegiatan budidaya berbasis silvofishery di lokasipenelitian.