Jonni Jonni
Program Studi Seni Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Padangpanjang JL. Bahder Johan Padangpanjang ratihkhoirunnisa96@gmail.com

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERTUNJUKAN BERDAH DALAM UPACARA PERKAWINAN DI DESA RANTAU MAPESAI, KECAMATAN RENGAT, KABUPATEN INDRAGIRI HULU Ratih Khoirunnisa; Syafniati Syafniati; Jonni Jonni
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 8, No 1 (2022): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v8i1.2312

Abstract

Berdah merupakan salah satu kesenian bernuansa Islami berbentuk zikir yang berisikan puji-pujian kepada Allah SWT dan sanjungan terhadap nabi Muhammad SAW, selain itu juga menceritakan kisah-kisah Nabi Muhammad SAW. Teks yang dinyanyikan dalam pertunjukan Berdah terdiri dari bahasa Arab yang berasal dari kitab  barzanggi. Tujuan awalnya  penyajian Berdah ini untuk menyebarkan Agama Islam.  Tetapi dalam perkembangannya Berdah  sekarang ini sudah menjadi suatu kesenian yng berfungsi sebagai hiburan masyarakat dalam acara pesta perkawinan. Dari segi bentuk penyajiannya, kesenian berdah dinyanyikan secara bersama-sama (koor) sambil memainkan pola-pola ritme instrument yang dinamakan gebane. Kesenian berdah ditampilkan oleh laki-laki 7 sampai 15 pemain.. Lagu-lagu yang disajikan dalam kesenian berdah terdapat 7 repertoar lagu, yaitu Assalamualaik, bisyahri, tanaqol,badatlana, birabbisyai, tabarokallah dan makhfulatan. Kesenian ini ditampilkan dalam dua posisi duduk dan berjalan dalam acara mengarak pengantin laki-laki. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan struktur pertunjukan dalam upacara perkawinan di Desa Rantau Mapesai.Kata kunci: berdah, upacara perkawinan, gebane.