Zulfan Zulfan
fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perilaku sosial penderita lupus terhadap penyesuaian diri di kalangan masyarakat (studi pada pasien penderita lupus di RSUDZA) Nellyana Fitri; Zulfan Zulfan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

Penyakit Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit radang atau inflamasi multisistem yang penyebabnya diduga karena adanya perubahan sistem imun. Penyakit lupus sendiri sejatinya bukanlah merupakan penyakit menular, tapi para odapus sebutan bagi penderita lupus harus berobat sepanjang hidupnya. terdapatnya perbedaan sosial terhadap masyarakat cenderung membuat penderita lupus minder karena kondisi sosialnya yang berbeda, dimana dia harus membatasi aktifitasnya akibat kondisi fisik yang tidak menentu membuatnya semakin kacau dan emosional, masyarakat hanya mendengar penyakit nya saja tetapi masyarakat kurang untuk mengenali dan memotivasi penderita lupus tersebut agar semangat melawan penyakit dan saling membantu dalam mengatasi kesulitan yang diderita oleh penderita lupus, malah acuh seakan penderita lupus hanyalah individu yang hanya merasa sakit di fisiknya saja padahal penderita lupus memilki tekanan sosial dan kurangnya dukungan sosial terhadap masyarakat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengapa penderita lupus sulit untuk menyesuaikan diri di kalangan masyarakat dan bagaimana orang-orang memaknai perilaku sosial penderita lupus di dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujun untuk mengetahui bagaimana perilaku sosial penderita lupus terhadap penyesuaian diri di kalangan masyarakat dan mendeskripsikan tentang bahaya penyakit lupus dan perjuangan penderita lupus dalam kehidupan sosial masyarakat. Teori dalam penelitian ini menggunakan teori fenomenologi Alfred Schutz. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis metode purposive sampling, dengan melakukan observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sulit nya penderita lupus menyesuaikan diri di kalangan masyarakat akibat dari kurang percaya diri dalam berperilaku, tidak adanya dukungan sosial, masyarakat kurang memahami tentang bahaya penyakit lupus.                                               ABSTRACTSystemic Lupus Erythematosus disease (SLE) is an inflammatory disease of multisystems whose cause is thought to be change in the immune system. Lupus disease it self is not actually an infectious disease, but the odapus designation for lupus patients should seek treatment throughout his life. the existence of social differences to the society tend to make the lupus minder sufferer because of his different social conditions, where he must limit his activities because to the uncertain physical condition makes him more distracted and emotional, the public only hear his disease but the society is less to recognize and motivate the sufferer lupus is so that the spirit of fighting disease and mutual help in overcoming the difficulty suffered by people with lupus, even indifferent as lupus patients are only individual who only feel the pain in the physical course lupus only when people have social pressure and lack of social support to the society. The problem formulation of study is why lupus patient find it difficult to adapt in society and how people interpret the social behavior of lupus patient in everyday life. This study aimed to find out how the social behavior of lupus patients to adjust them selve in the society and describe the dangers of lupus and the struggle of lupus patients in social life of society. The theory in this study use the phenomenology theory of Alfred Schutz. This research use qualitative method with purposive for example method, by doing observation and interview as data collection technique. The results showed that it is difficult for people with lupus to adjust themselves to the society cause to lack of confidence in behavior, lack of social support, the society  is less understanding about the danger of lupus disease.
HUBUNGAN KERJA PART-TIME TERHADAP CAPAIAN PENDIDIKAN MAHASISWA (Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 2013 FISIP Unsyiah) Fitria Fitria; Zulfan Zulfan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.523 KB)

Abstract

Pendidikan adalah kebutuhan setiap manusia agar bisa menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat. Namun mahasiswa tidak hanya fokus pada proses belajarnya tetapi juga harus memikirkan biaya demi kebutuhan hidup dan kuliahnya, sehingga sebagian dari mahasiswa memilih untuk berkerja part-time. Banyak hal yang harus dikorbankan mahasiswa yang melakukan kerja part-time seperti, waktu belajar, sosialisasi dengan teman, dan waktu istirahatnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bekerja part-time terhadap capaian pendidikan mahasiswa Fisip Unsyiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Adapun yang menjadi informan pada penelitian ini adalah 41 mahasiswa yang bekerja part-time. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa (1) Sebanyak 58,5% atau 24 mahasiswa yang bekerja part-time mendapatkan IPK diatas 3,00 dan sebanyak 41,5% atau 17 mahasiswa yang bekerja part-time mendapatkan IPK dibawah 3,00. (2) Dari penelitiaan yang dilakukan, tidak ada hubungan yang signifikan antara mahasiswa yang bekerja part-time di FISIP UNSYIAH dengan capaian pendidikan. Ini terbukti dengan data responden yakni 41 mahasiswa-mahasiswi menunjukkan nilai (p) = 0,747 (p0,05), dengan nilai koefisien korelasi (r) = 0,052. Besaran nilai tersebut menunjukkan tidak adanya hubungan antara variable bekerja part-time dengan capaian pendidikan.Kata Kunci: KerjaPart-time, CapaianPendidikan, Mahasiswa.PART-TIME WORK RELATIONSHIP TO THE STUDENT EDUCATIONAL ACHIEVEMENTS (FISIP Unsyiah 2013 Student Case Study)Education is the need of every human being to become a better and useful human being. However, students not only focus on the learning process but also have to think about the costs for the needs of life and college, so some of the students choose to work part-time. Many things to be sacrificed students who do part-time work such as, time to learn, socialize with friends, and time off. The purpose of this study is to determine the effect of part-time work on student education achievement Fisip Unsyiah. This research uses a quantitative approach with the type of correlation research. As for the informants in this study are 41 students who work part-time. The results of this study indicate that (1) 58.5% or 24 students who work part-time get a GPA above 3.00 and 41.5% or 17 students who work part-time get a GPA below 3.00. (2) From the research conducted, there is no significant correlation between students who work part-time in Fisip Unsyiah with educational achievement. This is proven with the data of respondents ie 41 students showed the value (p) = 0,747 (p 0,05), with correlation coefficient (r) = 0,052. The magnitude of these values indicates no relationship between the variables of working part-time and educational outcomes. Keywords: Part-time Work, Education Achievement, Student.
PENGARUH PROGRAM PERPUSTAKAAN KELILING TERHADAP MINAT BACA MASYARAKAT (Studi di Gampong Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh) Mutia Farasa Nia Sari; Zulfan Zulfan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 3 (2018): Agustus 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5106.745 KB)

Abstract

ABSTRAKPerpustakaan Keliling ialah perpustakaan umum untuk melayani masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan umum mengingat keterbatasan dan kelemahan perpustakaan umum. Perpustakaan keliling berperan penting dalam meningkatkan minat baca masyarakat di pedesaan. Kurangnya minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakan keliling menjadi suatu permasalahan besar terhadap peningkatan minat baca masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh  program perpustakaan keliling terhadap minat baca masyarakat di kawasan Ulee Lheue. Penelitian ini menggunakan teori Peranan milik Soerjono Soekanto. Penelitian ini dilakukan di kawasan Ulee Lheue Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh, karena kawasan  ini merupakan salah satu kawasan yang memiliki perpustakaan keliling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis metode purposive sampling, dengan melakukan observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kehadiran perpustakaan keliling di kawasan Ulee Lheue kurang diminati oleh masyarakat setempat, selain karena bahan bacaan yang terbatas dan tidak beragam, pihak perpustakaan keliling juga sangat minim dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan minat baca pada masyarakat.Kata Kunci: Perpustakaan Keliling, Minat Baca, Masyarakat ABSTRACTMOBILE LIBRARY PROGRAM ON READING INTEREST COMMUNITY (Study at Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh)     Mobile libraries are public libraries to serve community not covered by public library services. Mobile libraries play an important role in improving rural reading interest. The lack of interest of the community to visit the mobile library becomes a major problem to the increasing interest in reading the community. This research aims to explain how the effect of mobile library program on reading interest of the community in region Ulee Lheue. This research uses the Role theory of Soerjono Soekanto. This research is conducted in Ulee Lheue sub district Meuraxa Banda Aceh City, because this area is area which has mobile library and can be reached by researcher. This research uses qualitative method with purposive sampling method, by doing observation and interview as data collection technique. Subjects used as a source of data in this study are visitors who regularly visit the mobile library every week. The results showed that the presence of mobile libraries in region Ulee Lheue is less desirable by the local community, in addition to the limited reading material and not diverse, the mobile library is also very minimal in doing activities in growing interest in reading to the community. keywords: Mobile Library, Reading Interest, Community
STRATEGI BERTAHAN HIDUP MANTAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI KEC. PIDIE KAB. PIDIE Intan Harizatun Nufus; zulfan zulfan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 8, No 2 (2023): volume 8, Nomor 2, Mei 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana strategi bertahan hidup mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) setelah bekerja diluar negeri dan interaksi sosial mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berhubungan dengan masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Pilihan Rasional James S. Coleman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang ditemukan dalam penelitian ini mengenai Strategi Bertahan Hidup Mantan Tenaga Kerja Indonesia di Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie bahwa Strategi aktif dilakukan dengan melakukan pekerjaan utama seperti doorsmeer, berjualan seperti usaha debkolektor, jualan bubur ayam, jualan bakso, juga melakukan pekerjaan sampingan dengan dibantu oleh istri dan anggota keluarga lainnya seperti bertani, jualan bensin eceran, menjahit, jualan makanan ringan, jualan mie caluek, dan memelihara hewan ternak. Kedua, strategi pasif dilakukan dengan menerapkan pola hidup hemat serta memanfaatkan hasil investasi yang telah mereka siapkan sebelumnya. Ketiga, strategi jaringan dilakukan dengan memanfaatkan jaringan teman maupun saudara untuk berhutang, bahkan meminjamkan uang dibank jika membutuhkan uang dalam jumlah besar. Interaksi sosial mempengaruhi strategi bertahan hidup mantan TKI. Sejak awal kepulangan mantan TKI ke Indonesia mengalami perubahan dari segi perilaku dan sikap. Oleh karena itu, saat kembali ke Indonesia TKI tersebut harus melakukan adaptasi. Perubahan yang terjadi pada mantan TKI tersebut terlihat dari cara berbicaranya, pergaulannya, dan juga pakaian yang biasa dipakai. Gaya hidup barat membawa dampak yang negatif ketika kembali ke Indonesia. Selain itu, Komunikasi mantan TKI bersama masyarakat sekitar menjadi lebih minim karena masih beradaptasi apalagi dengan masyarakat baru. Oleh sebab itu, mantan TKI mengatasi kendala tersebut yaitu dengan beradaptasi kembali agar dapat menyatu dengan lingkungan sekitar. Kata Kunci: Strategi, Bertahan Hidup, Mantan Tenaga Kerja Indonesia SURVIVAL STRATEGY FOR FORMER INDONESIAN WORKERS (TKI) IN KEC. PIDIE REGENCY. PIDIEThis study aims to see how the survival strategies of former Indonesian Migrant Workers (TKI) after working abroad and the social interactions of former Indonesian Migrant Workers (TKI) relate to society. In this study, researchers used James S. Coleman's Rational Choice Theory. This study uses a qualitative descriptive approach. Data collection techniques carried out by in-depth interviews, observation, and documentation. Based on the results and discussion found in this study regarding the Survival Strategy of Former Indonesian Migrant Workers in Pidie District, Pidie Regency that the active Strategy is carried out by doing main jobs such as doorsmeer, selling such as debcollector business, selling chicken porridge, selling meatballs, also doing side jobs with assisted by his wife and other family members such as farming, selling retail gasoline, sewing, selling snacks, selling caluek noodles, and raising livestock. Second, the passive strategy is carried out by adopting a frugal lifestyle and utilizing the investment returns they have prepared beforehand. Third, the network strategy is carried out by utilizing a network of friends and relatives to take on debt, even lending money at the bank if you need large amounts of money. Social interactions influence the survival strategies of former migrant workers. Since the beginning of the return of former migrant workers to Indonesia, they have experienced changes in terms of behavior and attitudes. Therefore, when returning to Indonesia, the TKI must adapt. The changes that have occurred to the former TKI can be seen from the way he talks, socializes, and also the clothes he usually wears. The western lifestyle brings a negative impact when returning to Indonesia. In addition, the communication between former migrant workers and the surrounding community is minimal because they are still adapting, especially with the new society. Therefore, former migrant workers overcome these obstacles, namely by adapting again so that they can blend with the surrounding environment. Keywords: Strategy, Survival, Former Indonesian Workers