Latar belakang: ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi diabetes melitus. Pengkajian ulkus diabetikum dilakukan sebagai dasar dalam menentukan perawatan luka dan terapi yang diberikan. Meggit-Wagner memiliki kelebihan sistem yang sederhana, mudah diingat, berdasarkan lokasi dan kedalam ulcerasi, sementara PEDIS memberikan penilaian yang lebih luas dan mendalam meliputi perfusi, ukuran, kedalaman, infeksi dan sensasi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui pengkajian ulkus diabetikum di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dengan menggunakan Wagner-Meggit dan PEDIS. Metode : Desain penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yang dilaksanakan bulan Mei 2019 dengan tiga orang responden. Hasil : R1 luka grade 4 yang ditandai dengan adanya gangren yang terlokalisir pada jari kaki dan luka sudah mengenai tendon dan tulang, R2 luka grade 3 ditandai dengan adanya formasi abses, adanya eritema dan edema dan pada R3 luka grade 3 ditandai dengan adanya kemerahan dan edema dan adanya abses, luka pada kedua-duanya belum mengenai tendon, sendi atau tulang dan tidak terdapat gangrene pada jari-jari kaki. Pengkajian PEDIS yaitu adanya selulitis >2cm, adanya abses pada jaringan dalam dan gangren namun tidak ada tanda inflamasi sistemik. Kesimpulan: Pengkajian ulkus menurut Meggit-Wagner adalah R1 grade 4 dan R2 dan R3 grade 3. Menurut PEDIS ketiga responden grade 3(Infeksi berat). Tenaga kesehatan diharapkan menerapkan pengkajian ulkus diabetikum yang lebih mendetail sehingga dapat menentukan perawatan yang sesuai.Kata kunci : pengkajian diabetes melitus, ulkus diabetikum, Megit-Wagner, PEDIS