Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERUMUSAN RANCANGAN QANUN SIYASAH SYAR’IYAH ( Analisis terhadap Keterlibatan Perempuan) Maulis man; Faradilla Fadlia, S.Sos, M.Arts; Muliawati, S.IP., M.IP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 6, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pada  tahun  2001  Provinsi  Aceh  mendapatkan  Otonomi  Khusus  melalui  Undang- Undang  Nomor  18  Tahun  2001,  melalui  otonomi  khusus,  Provinsi  Aceh mendapatkan  kewenangan  untuk  menyelenggarakan  kehidupan  yang berlandaskan  syariat  islam.  Pemerintah  Aceh  pada  tanggal  25  januari  2002 membentuk  Dinas  Syariat  Islam.  Salah  satu  kewenangannya  adalah  menyiapkan Naskah  Akademik  Rancangan  Qanun  yang  berkaitan  dengan  pelaksanaan  syariat islam.  Berdasarkan  Qanun  Aceh  Nomor  8  Tahun  2014  Pasal  32  yaitu  tentang penyelenggaraan    kepemimpinan  dan  politik  di  Aceh  dijalankan  atas  prinsip Siyasah  Syar’iyah,    pada  tahun  2019  Dinas  Syariat  Islam  telah  merumuskan Rancangan Qanun Siyasah Syar’iyah. Pada BAB IV dan BAB V tentang Al-Amirah (eksekutif)  dan  Ahlul  Halli  Wa  Al-Aqdha  (legislatif)  pada  pasal  5  Huruf  B disebutkan  bahwa  untuk  dapat  dipilih  dan  diangkat  pada  kedua  jabatan  tersebut diutamakan  laki-laki.  Tujuan  penelitian    adalah  menjelaskan  keterlibatan perempuan  dalam  perumusan  Rancangan  Qanun  Siyasah  Syar’iyah.  Metode penelitian  yang  digunakan  adalah  kualitatif  deskriptif.  Hasil  penelitian  ini menunjukkan bahwa perempuan tidak diibatkan pada saat perumusan Rancangan Qanun  Siyasah  Syar’iyah.  Adapun  kesimpualan  penelitian  adalah:  Pertama, Perumusan  Rancangan  Rancangan  Qanun  Siyasah  Syar’iyah  sangat  bias  gender karena  tidak  melibatkan  perempuan.  Kedua,  budaya  partiarki  yang mengkultuskan dominasi laki-laki terhadap perempuan masih terjadi dalam proses pembuatan kebijakan di Aceh. Ketiga, laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama  dalam  hal  akses,  peluang,  keuntungan  dan  kendali  terhadap  sumber  daya dan berbagai aspek kehidupan.  Kata  kunci:  Syariat Islam, Siyasah Syar’iyah, Partisipasi Perempuan