Abu Hasan
Program Studi Teknologi Kimia Industri, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DALAM PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT Muhammad Yerizam; Erwana Dewi; Abu Hasan; Muhammad Ridho Triadi; Nyayu Fia Atindu; Sari Rizky Amelia
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia Vol 1 No 11 (2021): JPTI - November 2021
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpti.121

Abstract

Kompos merupakan jenis pupuk yang berasal dari hasil akhir penguraian sisasisa hewan maupun tumbuhan yang berfungsi sebagai penyuplai unsur hara tanah sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki tanah secara fisik, kimiawi, maupun biologis. Pada proses pengomposan dapat terjadi secara aerobik atau anaerobik. Pada penelitian kali ini menggunakan proses aerobic (mikroba menggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahan organic). Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pupuk organic padat dari tandan kosong kelapa sawit, dengan memvariasikan konsentrasi MOL yakni, 10%, 15%, 20%, 25% dan 30%. Sehingga didapatkan kadar N tertinggi pada konsentrasi 10% yakni 0,150 mg/l, kadar P sebesar 0,151 mg/l pada konsentrasi 10% dan Kadar K sebesar 354,253 mg/l pada konsentrasi 15%.
Penggunaan Batu Kapur Sebagai Katalis Heterogen Untuk Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Jelantah Yolanda Citra Sari; Robert Junaidi; Abu Hasan
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia Vol 2 No 8 (2022): JPTI - Agustus 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpti.204

Abstract

Potensi batu kapur atau batu gamping di Indonesia hampir berada di seluruh wilayah Indonesia. Sumatera selatan saat ini menjadi salah satu produsen batu kapur terbesar di pulau Sumatera. Pertambangan batu kapur di provinsi Sumatera Selatan, terletak di kota Baturaja tepatnya di daerah Ogan Komering Ulu. Salah satu upaya pemanfaatan batuĀ  kapur yaitu sebagai bahan baku pembuatan katalis heterogen karena mengandung Kalsium Oksida (CaO). Kalsium Oksida (CaO) merupakan salah satu jenis katalis heterogen dan memiliki kebasaan yang tinggi. Kebasaan CaO yang tinggi menyebabkan oksida ini banyak digunakan sebagai katalis pada proses transesterifikasi minyak menjadi biodiesel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat katalis CaO yang memiliki kinerja yang tinggi dimana kinerjanya akan diuji pada produksi biodiesel. Pembuatan katalis CaO menggunakan variasi suhu kalsinasi 700oC, 800oC, dan 900oC dengan waktu 3 jam, 3,5 jam, dan 4 jam. Hasil analisa XRD menunjukan Intensitas CaO tertinggi terdapat pada katalis variasi suhu 900oC waktu 3 jam. Dengan puncak karakteristik pada 2? = 32,21o; 37,31o; 53,83o; 64,13o; 67,33o; 79,61o dan 88,48o. Proses Transesterifikasi dilakukan dengan cara mereaksikan minyak jelantah dengan metanol dengan perbandingan rasio mol 1 : 16 dan katalis CaO sebanyak 1 gram dengan kecepatan pengadukan 800 rpm selama 1 jam pada suhu 60oC. Hasil analisis diperoleh yield biodiesel sebesar 55%, densitas sebesar 0,86 gr/cm3 dan viskositas sebesar 1,45 mm2/s.
Pengaruh Pac dan Variasi Tekanan Pada Pemurnian Limbah Cair Tahu Menggunakan Membran Polisulfon Ultrafiltrasi Arga Romauli Sitohang; Selastia Yuliati; Abu Hasan
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia Vol 2 No 9 (2022): JPTI - September 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpti.219

Abstract

Limbah cair tahu merupakan cairan kental, umumnya emulsi yang dihasilkan dari proses produksi tahu yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup serta dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Penelitian mengenai pemurnian limbah cair tahu menggunakan adsorben telah banyak dilakukan, namun metode tersebut memiliki kelemahan yaitu memungkinkan tertinggalnya adsorben di dalam limbah. Penelitian mengenai pemurnian limbah cair tahu secara konvensional pun sudah banyak, namun hasilnya ternyata kandungan pencemar yang terdapat pada limbah tahu masih terlampau tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat membran polisulfon untuk memurnikan limbah cair tahu. Polisulfon adalah polimer hidrofobik dan merupakan salah satu polimer yang dapat digunakan dalam proses ultrafiltrasi. Membran akan dibuat dengan menggunakan pelarut DMAc dan PEG 400. Limbah cair tahu akan dilewatkan melaluiĀ  membran polisulfon secara ultrafiltrasi. Sebelum melalui membran, limbah cair tahu akan melewati proses koagulasi. Koagulan yang digunakan adalah Poly Aluminium Chloride (PAC) dengan dosis 2000 ppm. Tekanan operasi akan diatur dengan variasi 0,5 ; 1,0 ; 1,5 ; dan 2,0. Untuk analisa morfologi membran akan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Nilai rejeksi terbaik bagi parameter limbah cair tahu seperti COD, TDS, dan ammonia didapatkan pada tekanan 1,5 bar. Semakin tinggi tekanan operasi membran, maka nilai rejeksi membran akan menurun karena hal ini erat kaitannya dengan deformasi membran.